Techverse.asia - Mulai dari bezel Batman hingga casing Turtle, penggemar jam tangan pasti akan menyukai berbagai macam julukan yang cerdas. Salah satu yang terbaik adalah 'CasiOak,' yang merujuk pada sekelompok jam tangan Casio G-SHOCK B2100 yang menyerupai Royal Oak milik Audemars Piguet.
Sementara itu, seri MR-G Casio mengangkat desain G-SHOCK ke standar setinggi mungkin. Gabungkan keduanya dan kamu akan mendapatkan salah satu koleksi merek yang paling menarik: seri MR-G B2100.
Baca Juga: Toko Kopi Tuku x Dendy Darman Resmikan Kedai Pertamanya di Bandung
Yang menarik adalah bahwa meskipun CasiOaks biasanya lebih terjangkau, sedangkan Audemars Piguet berada di ujung spektrum finansial yang berlawanan. Namun, seri MRG-B2100 mempersempit kesenjangan dengan bahan berkinerja tinggi dan pengerjaan yang lebih baik.
Anggota baru keluarga tersebut, MRG-B2100 Ao-Zumi, baru saja tersedia di pasar Amerika Serikat (AS). Jam tangan ini dilengkapi dengan pelat jam yang didesain rumit dan berwarna cemerlang, menjadikannya G-SHOCK paling mewah yang ada di pasaran.
Casio menjelaskan bahwa warna pelat jam biru yang kaya terinspirasi oleh tinta yang digunakan dalam kaligrafi dan lukisan tradisional Jepang. Lebih khusus lagi, jam tangan ini merujuk pada konsep zen tentang pengabdian untuk merenungkan hakikat diri sendiri.
Baca Juga: Sejarah Jam Tangan Audemars Piguet: To Break the Rules, You Must First Master Them
Kaligrafi Jepang bukan sekadar praktik membuat huruf dekoratif. Namun, kaligrafi ini adalah perwujudan artistik dari pikiran-pikiran mendalam dengan kata-kata yang ditulis dengan cara yang menekankan maknanya.
Baik tindakan membuat kaligrafi tersebut maupun membacanya dimaksudkan untuk menciptakan perasaan zen dan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan. Warna tinta yang digunakan dalam proses pembuatannya merupakan komponen penting, dan pelat jam tangan ini seharusnya merujuk, jika tidak secara langsung membangkitkan, perasaan yang sama.

Meskipun warna pelat jam tidak membangkitkan perasaan zen bagi pengguna, jam tangan ini tetap indah untuk dilihat. Pola kisi-kisi yang dirancang rumit mempermainkan cahaya di berbagai sudut, menciptakan efek berkilau yang mengingatkan pada pelat jam tangan mewah dari merek seperti Grand Seiko dan Patek Philippe.
Baca Juga: Seiko x Porter Classic Hadirkan Jam Tangan Presage Craftsmanship Series
Sebagian besar jam tangan G-SHOCK memiliki casing satu bagian dengan elemen yang lebih kecil seperti penekan, mahkota, dan penutup belakang casing. Sebaliknya, casing MRG-B2100 dirakit dari 27 bagian titanium.
Bezelnya terbuat dari paduan Cobarion milik Casio, yang diklaim merek tersebut empat kali lebih keras daripada titanium. Casing ini juga memiliki lapisan akhir yang mengilap yang tidak memerlukan pemolesan untuk perawatannya.
Di dalam casing yang sangat kuat itu terdapat semua fitur klasik dari koleksi G-SHOCK 2100. Casing ini menggunakan gerakan kuarsa bertenaga surya yang menyinkronkan waktu dengan sinyal radio enam kali sehari, jadi tidak perlu repot-repot mengaturnya.
Selain itu, jam tangan ini terhubung ke aplikasi smartphone G-SHOCK melalui Bluetooth untuk mengatur waktu dan tanggal serta memantau daya baterai. Dial jam tangan ini diterangi oleh bohlam LED yang tersembunyi di samping sub-dial hari.
Baca Juga: MRG-B2000JS: Jam Tangan Casio yang Terinspirasi dari Kilau Katana Jyuroku-Maru: San
Tali jam tangan ini terbuat dari resin yang disebut sebagai Dura Soft dengan fleksibilitas yang kuat dan sentuhan yang lembut. G-SHOCK MR-G B2100 Ao-Zumi terpasang pada casing dengan perangkat keras titanium, dan kait tiga kali lipatnya terbuat dari paduan titanium.
Fitur menarik terakhir adalah mekanisme yang memastikan logo MR-G pada mahkota yang disekrup selalu sejajar dengan sempurna saat diamankan. Casio G-Shock MRG-B2100 R-2A Ao-Zumi kini tersedia dipatok di harga US$3.800 atau setara dengan Rp62,3 jutaan.