Konsumsi Belanja Saat Lebaran Anjlok, Ekonomi Sedang Buruk?

Rahmat Jiwandono
Kamis 27 Maret 2025, 20:54 WIB
Ilustrasi belanja (Sumber: freepik)

Ilustrasi belanja (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Tren belanja konsumsi masyarakat menjelang lebaran pada tahun ini menunjukkan adanya penurunan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan perputaran uang selama Hari Raya Idul Fitri 2025 diprediksi bakal menurun.

Hal ini merujuk pada jumlah pemudik yang mengalami penurunan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah pemudik diperkirakan hanya 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari penduduk Indonesia. Angka itu turun 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.

Baca Juga: Daftar Nama-nama Pemeran di Avengers: Doomsday, Bintang X-Men Muncul

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) juga menyebutkan asumsi perputaran uang di libur Idul Fitri 2025 diprediksi mencapai Rp137,975 triliun. Jumlah tersebut menurun dibanding perputaran uang selama Idul Fitri 2024 lalu mencapai Rp157,3 triliun,

Ekonom dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yudistira Hendra Permana mengungkapkan, tren konsumsi lebaran yang menurun disebabkan oleh penurunan kemampuan daya beli masyarakat. Menurutnya, penurunan daya beli ini tercermin dari data tren deflasi yang terjadi.

Bahkan Yudistira juga menyoroti beberapa indikator ekonomi lain yang mengkhawatirkan. “Perbedaan tren konsumsi ini berkaitan dengan tren deflasi yang berlangsung hingga sekarang, melemahnya nilai tukar, kenaikan harga emas yang tinggi, penurunan IHSG, itu adalah hal-hal yang mengindikasikan kita tidak baik-baik saja,” jelasnya, Kamis (27/3/2025).

Baca Juga: 5 Tips Aman Belanja Online Ketika Bulan Ramadan

Permasalahan ekonomi yang kompleks ini, menurut Yudistira, disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Banyaknya permasalahan sosial, politik, dan ekonomi yang tidak kunjung selesai dengan baik.

Khususnya, di tengah tekanan ekonomi global serta efisiensi anggaran yang masih sulit dipahami masyarakat arahnya. “Kegagalan dalam mengkoordinasi hal-hal tersebut menjadi akumulatif dan menyebabkan apa yang kita alami di hari ini,” paparnya.

Yudistira menekankan bahwa permasalahan ekonomi ini dapat menimbulkan efek simultan yang merugikan. Potensi dampak tersebut berpengaruh besar terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: Revolusi Belanja Online, Lazada Hadirkan AI Lizzie dalam Platform

“Kalau merujuk pada UMKM, ini yang nantinya akan ada kekhawatiran. UMKM jumlahnya banyak, kuantitas orang bekerja di sektor tersebut juga besar sehingga ketika satu pukulan ekonomi terjadi pada sektor perdagangan kecil, maka orang-orang terdampak juga akan banyak sekali,” terangnya.

Menghadapi situasi ekonomi yang menantang ini, dia memberikan himbauan kepada masyarakat untuk berhemat. “Yang harus dilakukan masyarakat itu satu, kencangkan sabuk, siap-siap jika terjadi hantaman. Kalau bisa berhemat, ya juga ikut berhemat,” katanya

Namun demikian, ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak terlalu ketat dalam berhemat. Tindakan berhemat ini di satu sisi akan menyebabkan perdagangan dan sektor-sektor aktivitas ekonomi berisiko sepi.

“Ya, pelan-pelanlah. Kencangkan sabuk, tapi jangan terlalu kencang, nanti malah sakit sendiri. Jadi, berhemat dan konsumsi yang diperlukan saja,” tambahnya.

Baca Juga: Belanja Saat Ramadan dan Idulfitri, Meningkat Dua Kali Lipat Dibanding Tanggal Kembar

Yudistira juga mengingatkan masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi kebutuhan lain di masa mendatang. Selain lebaran besok, masih ada tahun ajaran baru dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Bertahanlah dengan pekerjaan dan bisnis yang ada dahulu sekarang.

Kondisi berbanding terbalik dengan prediksi Glance yang menerbitkan laporan yang berjudul 'Ramadan 2025 at a Glance' yang memberikan wawasan pengguna yang bisa ditindaklanjuti oleh para pemasar serta strategi kemenangan untuk Ramadan tahun ini.

Temuan tersebut menunjukkan bagaimana Glance dengan basis pengguna sebanyak 30 juta di Indonesia, telah sukses mendisrupsi tren konsumsi konten yang semakin berkembang di negara ini, khususnya saat bulan Ramadan tiba.

Baca Juga: Konsumen di Indonesia Berencana Tambah Anggaran Belanja Saat Ramadan

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA Hadir di Samsung Galaxy Watch, Bertransaksi Kian Praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaik Anda sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)