Musim hujan yang menghadirkan suasana dingin atau udara malam bersuhu rendah, kerapkali membuat beberapa dari kita jadi sering berkemih atau buang air kecil. Tidak semua orang akan mengalami kondisi yang di tengah masyarakat populer disebut 'beser' itu, hal itu dikarenakan kapasitas kandung kemih antara manusia satu dan manusia lainnya memiliki sedikit perbedaan.
Baca Juga: Sudah Besar Tapi Masih Suka Anime? Oke, Ini Penyebabnya
Sejumlah dari kita, lebih suka menahan keinginan berkemih. Alasan-alasan yang melatarbelakangi antara lain: malas, toilet terasa jauh, rasa kantuk yang besar, takut ke kamar mandi sendirian.
Berapa Lama Kandung Kemih Bisa Menahan Air Seni?
Kandung kemih yang sehat dapat menampung sekitar 1,5-2 cangkir, atau 300-400 mililiter (ml) urin di siang hari. Sedangkan pada malam hari, kandung kemih dapat menampung lebih banyak, hingga sekitar 4 cangkir, atau 800 ml.
Sementara itu pada tubuh anak-anak, mereka memiliki kandung kemih yang lebih kecil, karena tubuh mereka masih berkembang. Diperkirakan, seorang anak berusia 10 tahun akan memiliki kapasitas kandung kemih sekitar 360 ml.
Baca Juga: Ancaman Resesi Ekonomi 2023 Membayangi, Momen Terbaik Berinvestasi Saham?
Kandung kemih yang sehat juga mampu meregangkan dan menampung volume urin yang lebih besar. Namun demikian, meskipun kandung kemih dapat menampung air seni dengan kapasitas tertentu, cobalah untuk buang air seni secara berkala, tanpa harus menahannya.
Efek Buruk Menahan Buang Air Kecil
Sekali dua kali menahan keinginan berkemih mungkin tak akan memberikan dampak buruk bagi tubuh. Namun, lain halnya kalau tindakan itu sudah menjadi kebiasaan.
Sebetulnya dalam proses dalam tubuh, saat kandung kemih terisi sekitar setengah dengan cairan, kandung kemih mengirimkan sinyal ke otak bahwa sudah waktunya untuk buang air kecil.
Hanya saja di beberapa momen, otak juga mengirim sinyal agar kita menahan berkemih. Dan berikut beberapa efek buruk yang ditengarai disebabkan karena sering menahan buang air kecil
- Rasa sakit
Orang yang sering menahan untuk berkemih, suatu saat akan merasakan sakit atau ketidaknyamanan pada kandung kemih atau ginjal mereka.
Otot panggul juga akan bisa mengalami kram, karena saat kita menahan berkemih mereka akan berada dalam posisi terus menegang.
- Terjangkit infeksi saluran kemih
Dalam beberapa kasus, menahan kencing terlalu lama dapat menyebabkan bakteri berkembang biak.
Laporan dalam Medical News Today mengungkap, jika kita tidak mengosongkan kandung kemih secara teratur, bakteri lebih mungkin untuk berkembang biak di kandung kemih. Kondisi itu dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).
Gejala ISK dapat meliputi:
-perasaan terbakar atau menyengat saat buang air kecil,
-nyeri di panggul atau perut bagian bawah,
-keinginan untuk buang air kecil dengan jeda waktu pendek,
-urin yang kuat atau berbau busuk
-urin keruh dan tidak berwarna
-urin berwarna gelap secara konsisten
-kencing berdarah
Sebuah informasi yang tidak kalah penting, yang diungkap oleh penelitian National Library of Medicine menuliskan bahwa, seorang wanita yang sedang hamil yang kerap menahan buang air kecil, memiliki peningkatan risiko ISK.
- Membentuk Batu Ginjal
Menahan keinginan buang air kecil hingga menjadi kebiasan, dapat menyebabkan batu ginjal terbentuk.
Pada orang dengan riwayat kondisi tersebut, risiko akan menjadi lebih besar. Demikian juga pada mereka yang memiliki kandungan mineral tinggi dalam urin.
Untuk kamu yang sering melakukan kebiasaan menahan keinginan buang air kecil, sebaiknya segera diubah ya. Demi ginjal dan kandung kemih kita yang lebih sehat