Cuaca panas seperti yang kerap terjadi akhir-akhir ini, membuat kita memilih mengonsumsi air dingin, untuk meredakan haus dan mengurangi rasa panas dengan kilat.
Ternyata, walaupun tidak berbahaya, minum es atau minum air dingin di kala udara panas bisa menyebabkan sakit kepala.
Baca Juga: Aktor Thailand Yoon Phusanu Dapat Pelecehan Waktu Promosi Produk, Agensi Minta Maaf
Mengutip berbagai sumber, sakit kepala karena minuman dingin sering pula disebut dengan istilah brain freeze atau ice cream headache. Brain freeze bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi sesuatu yang dingin terlalu cepat, di saat cuaca sangat panas.
Hal itu menyebabkan penyempitan cepat pembuluh darah di langit-langit mulut.
Perubahan cepat di dekat saraf sensitif di langit-langit mulut, membuat sensasi otak membeku.
Ada Penyempitan Pembuluh Darah
Saat kita minum es, suhu dingin akan menyentuh saraf-saraf yang terdapat pada langit-langit mulut dan menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah kapiler pada area tersebut.
Tubuh kita kemudian merespon hal ini dengan berusaha melebarkan kembali pembuluh darah, agar suhunya kembali normal. Pada saat bersamaan, efek minum air es ini akan menyebabkan reseptor pada saraf langit-langit mulut mengirimkan sinyal sakit ke otak, sebagai tanda bahwa terdapat sesuatu yang tidak beres dengan tubuh kita.
Sakit Kepala Tidak Berlangsung Lama
Sakit kepala setelah minum es biasanya hanya terjadi selama 20 detik, 60 detik, tidak lebih dari 5 menit. Setelah itu rasa sakitnya berangsur hilang.
Untuk meredakan sakit kepala tersebut, bisa dilakukan dengan cara menekan lidah ke langit-langit mulut.
Cara lainnya yakni minum air hangat atau menutup mulut dan hidung dengan tangan, lalu bernapas dengan cepat.
Langkah-langkah tadi membantu suhu di rongga mulut bisa menjadi lebih hangat. Rasa sakit kepala lebih cepat hilang
Sakit kepala sesaat setelah minum atau makan sesuatu yang dingin, --di kala lingkungan kita panas--, sebenarnya merupakan mekanisme tubuh untuk perlindungan dari perubahan yang terjadi secara mendadak.
Sering Terjadi Pada Perempuan
Tulisan yang dirilis PubMed, National Library of Medicine, mempublikasikan penelitian Peter Mattsson dari Department of Neuroscience, Neurology, University Hospital, Uppsala, Swedia.
Tulisan Mattsson mengungkap, migrain aktif memfasilitasi persepsi nyeri dahi yang disebabkan oleh stimulus palatal dingin.
Dalam risetnya, sebanyak 51 dari 669 perempuan (7,6%) mengalami sakit kepala setelah menelan 150 ml air es melalui sedotan.
Selain itu, perempuan yang pernah mengalami satu atau lebih serangan migrain dalam setahun terakhir (migrain aktif), dua kali lebih mungkin mengalami sakit kepala karena menelan air dingin, dibandingkan perempuan yang tidak pernah menderita migrain.
Minum Air Yang Sejuk
Tidak semua orang mengalami sakit kepala setelah mengonsumsi sesuatu yang dingin, tapi ada beberapa orang yang lebih rentan terhadap kondisi ini.
Bila kita termasuk sering mengalami brain freeze atau punya riwayat migrain, sebaiknya menghindari konsumsi makanan dan minuman yang terlalu dingin.
Untuk menghilangkan dahaga di kala udara panas menyerang, usahakan mengonsumsi air yang sejuk. Tidak terlalu panas maupun terlalu dingin. Dengan demikian, tubuh lebih cepat terasa segar kembali.
Air yang bersuhu sejuk, lebih mudah dinetralkan oleh lambung, efek yang diterima oleh mulutpun lebih aman untuk syarat di sekitarnya.
Alternatif lainnya, meminum air kelapa tanpa campuran es dan gula. Air kelapa dikenal punya mineral aktif dan elektrolit yang baik untuk menghidrasi tubuh.