Menuntut ilmu di luar negeri merupakan sesuatu yang diidamkan oleh banyak orang. Apalagi jika diterima oleh salah satu universitas terbaik dunia dan mendapatkan beasiswa dari pemerintah.
Hal itulah yang menjadi kisah inspiratif dari sosok Rafa Hazwan Abqary Andriansyah, siswa kelas XII SMA Pribadi Bandung.
Rafa baru-baru ini resmi diumumkan sebagai penerima beasiswa penuh untuk program studi Manajemen di University of British Columbia (UBC), Kanada
Rafa, panggilan akrabnya, merupakan salah satu dari 5 siswa SMA Pribadi Bandung yang menjadi awardee Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program Persiapan S1 Luar negeri angkatan ke-3.
Setelah melewati perjuangan, program persiapan selama kurang lebih satu tahun, dan wawancara akhir, Rafa dinyatakan lolos untuk mendapatkan pendanaan kuliah melalui skema Beasiswa Indonesia Maju (BIM).
Baca Juga: Tangkas Kebut Produksi X7 New
Baca Juga: Galaxy AI Versi Bahasa Indonesia Sudah Didukung Beragam Kosakata Slang Keseharian
Perjalanan Rafa menuju UBC Canada tidaklah mudah. Ia harus bersaing dengan banyak siswa berprestasi lainnya dari seluruh Indonesia. Namun, Rafa tidak pernah menyerah. Ia terus belajar dan mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin.
Kesuksesan Rafa tidak lepas dari persiapan matang yang telah dilakukan. Ia telah mengikuti berbagai program pembinaan, seperti persiapan IELTS, SAT, summer program dan proyek sosial yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), sebelum dinyatakan sebagai penerima beasiswa dan mendapatkan pendanaan untuk berkuliah.
Rafa mengaku tidak mampu menahan rasa gembira dan haru atas pencapaian tersebut. Setelah menempuh perjuangan panjang, ia pun merasa lega.
"Awalnya saya ragu dengan kemampuan saya, namun dengan usaha keras dan kegigihan akhirnya saya bisa mendapatkan apa yang saya impikan", ucapnya, Senin (13/5/2024).
Baca Juga: Chery Perkenalkan Sterra ET Bersama Tiga Mobil Baru Lainnya
Sebelum memutuskan untuk memilih University of British Columbia (UBC) sebagai tujuan belajar, remaja kelahiran Karawang 18 tahun yang lalu ini telah diterima oleh 15 kampus bergengsi dunia. Antara lain University of Sydney, University of Queensland, Curtin University, Monash University, University of Western Australia, University of Toronto, KU Leuven, University of Utah, Chinese University of Hong Kong serta Wageningen University Belanda.
Ketika ditanya tentang persiapan, Rafa menggarisbawahi pentingnya memiliki mental dan niat yang kuat serta kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni.
"Awalnya saya tidak begitu yakin dengan diri saya apakah bisa mendapatkan beasiswa S1 ke luar negeri, karena memang peluang tersebut sangat sedikit. Namun seiring berjalan waktu, saat mulai menjalani program pembinaan dari BIM, mental saya terus ditempa dan saya semakin percaya diri," tuturnya.
Niat yang teguh dan kemampuan bahasa Inggris ia sebut sebagai faktor penentu kesuksesan selanjutnya.
Baca Juga: Terungkap! Ini Dia Tokoh Antagonis yang Jadi Musuh Para Fantastic Four
Baca Juga: Hyundai Lakukan Recall untuk IONIQ 5 dan 6, Perbarui Software ICCU
Kesuksesan yang diraih tidak lepas dari bantuan keluarga dan sekolah, lanjut Rafa.
Menurut dia, peran ibu sangat penting dalam meningkatkan motivasi, memberikan dukungan baik secara fisik, materi, maupun mental. Ibunya adalah sosok yang memberikan semangat dan mencarikan informasi mengenai pendaftaran universitas beserta persyaratannya.
"Peran sekolah tidak kalah penting. Sekolah juga memberikan dukungan penuh dalam berbagai hal sehingga saya merasa sangat terbantu. Informasi mengenai beasiswa ini merupakan titik balik bagi saya, untuk mengubah visi dan rencana kuliah di masa depan," imbuhnya.
Baca Juga: Pajero Sport dan Xpander Cross Edisi Terbatas, Tampil dengan Penyegaran Eksterior dan Interior
Sementara itu, college counselor SMA Pribadi Bandung, Willy Juanggo, mengatakan bahwa selama ini pihak sekolah selalu mendukung dan memberikan akses informasi seluas-luasnya bagi siswa, untuk dapat melanjutkan pendidikan tinggi, atau mendaftar beasiswa; baik di dalam negeri maupun luar negeri. Namun, hal tersebut dilakukan secara bertahap dan tidak instan.
Di Sekolah Pribadi Bandung program perencanaan karir dan kuliah sudah dimulai sejak kelas 10, kata dia.
"Dalam prosesnya, kami awali dari identifikasi minat dan potensi siswa melalui tes diagnostik. Kemudian disusul dengan kegiatan lain secara bertahap seperti pengenalan jurusan, universitas, IELTS preparation dan simulation," ungkap Willy.
Sekolah secara rutin mengadakan seminar terkait pengenalan profesi dan jalur masuk universitas, dengan mengundang narasumber yang kompeten. Ada pula edu fair, campus visit dan field trip yang masuk dalam agenda tahunan.
Baca Juga: Crunchyroll Menaikkan Harga pada 2 Paket Streaming Anime Teratasnya
Baca Juga: Unik! Yamaha Fazzio Ini Disulap Menjadi ala Tukang Tahu dari Anime Initial D
"Kami juga selalu mendorong setiap peserta didik untuk memiliki pencapaian sesuai dengan bakat dan minat mereka, baik itu di ranah akademik maupun non akademik. Saat ini, memiliki sertifikat prestasi merupakan salah satu syarat untuk bisa mendaftar program beasiswa pemerintah. Mereka yang sudah memiliki prestasi di kelas 10, selanjutnya kami arahkan dan dampingi untuk mengikuti seleksi berkas dan wawancara," demikian dijabarkan Willy lebih jauh.
Pada 2023, sebut dia, seperempat dari lulusan kelas 12 sekolah tersebut dapat melanjutkan pendidikan ke luar negeri, sebanyak 60% di antaranya didanai oleh beasiswa penuh dari pemerintah seperti BIM dan juga BPI.