Cheat day menjadi momen di mana orang-orang yang sedang diet bisa bebas mengonsumsi apapun yang tidak bisa mereka nikmati saat hari-hari biasa. Selain itu, mereka juga bisa skip sejumlah aktivitas khusus yang terkait diet mereka.
Setelah satu atau dua hari cheat day berakhir, maka mereka akan kembali menjalani gaya konsumsi ke menu yang sudah ditetapkan.
Baca Juga: Telegram Umumkan Sistem Pembayaran Digital 'Telegram Stars'
Akhir pekan sering didapuk sebagai cheat day, meski tidak selamanya begitu.
Akhir pekan dipilih jadi momen cheat day, karena biasanya kita akan menganggapnya sebagai waktu senggang untuk jalan-jalan dan bersenang-senang; yang alangkah sayangnya jika di saat itu kita dibatasi oleh diet.
Meski demikian, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan dan diterapkan saat cheat day, agar diet tidak berantakan, efektif serta terlihat hasilnya.
Kunyah Makanan Perlahan
Dalam artikel Northwestern Medicine disebutkan, penelitian menunjukkan bahwa setelah cheat day, tubuh meningkatkan metabolismenya dan menyebabkan kita membakar kalori lebih cepat.
"Alasannya, karena cheat day justru membantu meningkatkan kadar leptin, hormon yang disekresikan oleh sel-sel lemak dan bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan energi dalam tubuh," ungkap artikel yang kami kutip ulang Sabtu (8/6/2024) itu.
Baca Juga: Gunung Papandayan Bukan Hanya Punya Hutan Mati, Ada Banyak Spot Estetik Lain
Baca Juga: Cheating Day Tiba, Boleh Skip Olahraga Loh
Maka, ketimbang makan apapun sampai puas, lebih baik makanlah kudapan yang ada di depan mata saat ini secara perlahan.
Nikmati rasanya, sembari mengapresiasi tubuh kita atas keberhasilan diet pekan ini. Lagipula, makan secara perlahan dapat membantu kita merasa lebih cepat kenyang.
Kendalikan Porsi Makan
Saat cheat day, beberapa pakar diet membolehkan kita sesekali saja untuk tidak menghitung kalori yang masuk.
Kelebihan kalori dalam satu atau dua hari saja, tidak akan begitu saja menggagalkan diet kita yang sudah lebih lama kita jalankan dengan konsisten. Karena prinsipnya, keberhasilan kita membuat tubuh defisit kalori, tergantung pada kepatuhan kita terhadap periode waktu diet.
Namun penting untuk digarisbawahi: Jika kita punya kecenderungan untuk membatasi kalori untuk jangka waktu yang konsisten, dan kemudian secara drastis mengonsumsi kalori secara berlebihan pada cheat day sampai kehilangan kendali, kita berisiko mengalami Binge Eating Disorder.
Baca Juga: Meta Gulirkan Program Meta Verified Pengguna WhatsApp Business ke Beberapa Negara
Baca Juga: Pengguna Youtube Music Kini Bisa Bersenandung untuk Mencari Lagu, Tersedia di Android
"Dengan demikian, walau sedang merayakan cheat day, konsumsilah makanan tidak dalam porsi besar dalam satu kali makan. Alasannya? Agar perut tidak begah, tidak memberatkan tugas alat pencernaan," lanjut penulisnya.
Berusaha untuk Santai, Tidak Berlebihan Hitung Kalori
Beberapa orang akan tetap ketat dengan aturan 'menghitung kalori', sekalipun ia sedang dalam masa cheat day. Padahal, membiarkan diri menikmati makanan enak atau kesukaan dalam satu hari, bisa membuat kita makin teguh dengan program diet saat cheating day berakhir.
Baca Juga: Likupang, Surga Baru Wisata di Sulawesi Utara
Untuk itu, kembalilah pada tujuan sejenak mengambil cheat day, yakni memberikan waktu istirahat bagi mental dan fisik dari fase diet.
Sedikit bersantai dengan mengambil makanan favorit, camilan dengan topping icing sugar, selai manis kesukaan, bahkan donat dari toko langgananmu. Yang terpenting, makanlah dalam jumlah secukupnya, tidak perlu berlebihan apalagi memaksa diri harus kenyang.
Baca Juga: Jepang Darurat Angka Pernikahan dan Kelahiran, Pemkot Tokyo Bakal Rilis Aplikasi Kencan
Tetap Sesuaikan Prosi Menu Cheat Day Dengan Aktivitas Harian
Kita biasanya akan makan apapun saat cheat day dan memeriksa efeknya pada tubuh.
Maka, walaupun bebas memakan apapun, usahakan jumlah kalori yang masuk dalam tubuh masih sesuai dengan aktivitas harian kita. Dengan demikian, tidak butuh waktu lama bagi tubuh utuk memproses kalori tersebut agar kembali seimbang.
Tidak perlu repot-repot menghitung jumlah kalori, melainkan kendalikan jumlah porsinya.