Lawan Hoaks Jelang Pilkada, Gen Z dan Lansia Bisa Belajar dari Konten 'Tular Nalar'

Layar tangkap potongan video Kita Bisa Dihack! (Sumber: YouTube Tular Nalar)

Menjelang Pilkada serentak yang akan berlangsung akhir November 2024, Tular Nalar yang didukung oleh Google.org, organisasi filantropi Google, menggelar rangkaian edukasi yang khusus menyasar kelompok anak muda dan lansia selama Juli hingga Oktober 2024, di berbagai provinsi di Indonesia.

Tular Nalar menyajikan paket kurikulum dalam dua menu: Belajar Online dan Unduh Materi.

Belajar Online adalah menu mengasah berpikir kritis dengan literasi digital yang praktis. Menu ini bisa digunakan oleh siapa saja dalam berbagai situasi.

Berikutnya, Unduh Materi adalah menu mengasah berpikir kritis berbentuk kurikulum lengkap untuk setiap level Tular Nalar. Dalam menu Unduh Materi terdapat pembaruan dua modul, yaitu Modul untuk Pemilih Pemula dan Modul untuk Lansia, yang berfokus pada pembekalan literasi digital bagi generasi muda dan lanjut usia jelang Pilkada 2024.

"Setelah tiga tahun berkiprah, program-program Tular Nalar telah secara efektif memupuk pemikiran kritis, memerangi informasi palsu, dan membantu peserta untuk mengembangkan kemampuan navigasi internet yang aman. Dalam menghadapi banjir informasi di tahun politik, Tular Nalar berupaya mengantisipasi berbagai ancaman hoaks dan disinformasi dengan edukasi penginderaan hoaks," kata Tular Nalar, seperti dikutip dari laman mereka, Kamis (11/7/2024).

Mengajak berpikir kritis di tengah gempuran hoaks, modul Tular Nalar tersusun dari 8 kompetensi, yang terbagi menjadi 3 level, dan dielaborasikan dalam 8 tema.

Baca Juga: Dark Web Report Kini Tersedia untuk Seluruh Pengguna Google dan Gratis

Program Manager Tular Nalar, Santi Indra Astuti, menegaskan bahwa melalui program Akademi Digital untuk lansia dan Sekolah Kebangsaan untuk anak muda, pihaknya ingin meningkatkan kemampuan para peserta, dalam menyeleksi berita yang tidak layak untuk diteruskan ke orang terdekat mereka.

"Melihat kesuksesan uji coba di Banjarmasin, Manado, dan Purwokerto, kami bertekad ‘menularkan’ inisiatif ini ke kota-kota lainnya. Saat ini kami telah menerima pendaftaran dari 44 cabang Mafindo untuk 200 kelas pemilih pemula dan 100 kelas lansia, yang setiap kelasnya terdiri dari 100 peserta," kata dia.

Tular Nalar juga menghadirkan Bioskop Keliling yang bekerja sama dengan Jaringan Radio Komunikasi Indonesia. Dalam platform ini, masyarakat dapat mengikuti sejumlah kegiatan edukasi sederhana seputar cara memeriksa sumber berita terpercaya seperti pemutaran film pendek, games, dan talkshow singkat.

Baca Juga: Kampanyekan Budaya Bersorak, HYBE jadi Produsen Lightstick Resmi Timnas Korea Selatan untuk Olimpiade Paris 2024

Film pendek yang diputar berkisar bagaimana berita bohong, misinformasi, dan ujaran kebencian dengan mudahnya menjalar, karena minimnya kesadaran untuk selalu mempertanyakan berita yang kita terima. Hal ini terjadi jika informasi yang diberikan tidak akurat atau tidak lengkap, sehingga dapat menyesatkan dan memperburuk situasi.

Penonton diajak untuk mengenali tiga jenis kacau informasi yang umum dijumpai, terutama di masa pemilu yaitu: Kacau Isi, Kacau Diri, dan Kacau Emosi.

Selain film pendek dari sisi kelompok anak muda, dalam waktu dekat Tular Nalar juga akan meluncurkan film dari sisi kelompok lansia.

Bioskop Keliling Tular Nalar (sumber: Google)

Baca Juga: Langganan Bebas Iklan Milik Instagram dan Facebook Kini Diawasi Uni Eropa

Pada 2023, Google.org telah memberikan hibah sebesar USD 2,5 juta kepada Tular Nalar, untuk menjalankan program melindungi masyarakat dari misinformasi dan hoaks.

Dalam dua tahun ke depan, Tular Nalar menargetkan membuka 500 kelas pelatihan di 38 provinsi di Indonesia bagi 1,6 juta masyarakat yang terdiri dari 1,2 juta pemula, 300.000 lansia, dan 100.000 masyarakat umum.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI