Techverse.asia - Ada banyak cara untuk melestarikan dan membersihkan lingkungan, seperti yang dilakukan oleh warga RT 46 RW 10, Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Kota Jogja, dengan membuat karya seni berupa mural yang temanya luar angkasa, antariksa, hingga astronomi.
Untuk itu, kampung ini disebut sebagai Kampung UFO lantaran banyak gambar-gambar estetik yang menghiasi gang kecil di wilayah ini. Upaya tersebut bertujuan untuk menyosialisasikan kebersihan lingkungan dan tempat tinggal mereka dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memelihara alam sekitar.
Baca Juga: Bank Neo Commerce Garap Segmen Individual, Korporasi & UMKM
"Kampung UFO ini telah diresmikan pada Senin (21/7/2024) lalu. Peresmian ini sebetulnya bertepatan juga dengan peringatan Indonesia UFO Day atau Hari UFO Nasional pada hari yang sama," jelas Direktur Indonesia Space Sciency Society (ISSS) Vincencius Christiawan.
Venzha menyampaikan bahwa peringatan Indonesia UFO akan berlangsung selama satu bulan penuh mulai 2 Juli sampai 30 Juli 2024 yang diselenggarakan di beberapa lokasi yang berbeda, yakni di Crop Circle/Ufo Monumen di Berbah, Sleman; Kampung Alien di Nanggulan, Kulon Progo; dan di Kampung UFO Gedongkiwo.
"Kampung UFO ini adalah hasil kolaborasi komunitas seni serta warga setempat, yang dibalut dengan kegiatan keilmuan seperti astronomi dan sains antariksa dan dapat dipelajari secara gratis. Saya berharap lewat kegiatan ini masyarakat bisa turut serta menjaga kebersihan di lingkungan mereka, terutama dalam mengelola sampah hasil rumah tangga," ujar dia.
Baca Juga: Sri Sultan HB X Kunjungi ARTJOG 2024, Pemad: Banyak Cerita Tentang Idenya
Kampung UFO tersebut digagas oleh warga RT 46 Gedongkiwo bersama dengan Indonesia UFO Network (IUN) dengan mengambil tema 'Mari Menjaga Planet Bumi'.
Terkait dengan proses pembuatan mural itu, Venzha melibatkan seniman grafiti 'bigbang_k_20' yang mana seluruh tampilan mural yang dibuat ialah cerita dan narasi luar angkasa yang bisa dinikmati oleh anak-anak hingga orang dewasa.
"Ke depannya akan ada ratusan mural yang akan dibuat di Kampung UFO ini, seperti di rumah-rumah warga, warung, pos ronda, bahkan angkringan yang ada di sini pun akan kami buatkan mural. Jadi anak-anak maupun dewasa bisa menikmati jalan sambil bersepeda di pagi atau sore hari," katanya.
Tidak berhenti di situ, aktivitas selain mural juga akan diisi dengan kegiatan lokakarya, workshop, dan pendidikan astronomi secara gratis buat anak-anak. Venzha pun telah mempunyai pendidikan astronomi gratis di Nanggulan, yaitu Space Science Club.
Baca Juga: NASA Tabrakkan Pesawat Ruang Angkasa Senilai Ratusan Juta Dollar ke Asteroid Dimorphos, Buat Apa?
"Untuk di Kota Jogja sendiri pada bulan depan kami akan membuka bagi anak-anak mulai dari SD, SMP, hingga SMA yang tertarik untuk belajar astronomi bisa datang ke sini secara gratis. Tapi, sebaiknya belajar dengan grup bersama teman-teman mereka, jadi belajarnya lebih asyik," imbuhnya.
Untuk diketahui, Vincencius Christiawan (40) atau biasa dipanggil Venzha, ia merupakan satu-satunya orang Indonesia yang pernah mengikuti simulasi Mars Desert Research Station (MDRS) di Utah, Amerika Serikat (AS) pada 2018. Dari pengalamannya itu, dia optimistis bahwa umat manusia suatu saat bisa tinggal di hidup di Planet Mars.
Sementara itu, Bendahara RT 46 Suhardjono menuturkan, sejak diresmikannya kampung UFO ini, warga semakin mendukung guna melestarikan dan merawat alam sekitar. Ia berharap agar perjuangannya tidak sampai di sini saja dalam membentuk karakter untuk peduli kepada kebersihan lingkungan.
"Salah satunya adalah penyelesaian sampah yang dibuang di rumah tangga, supaya tidak terjadi pencemaran alam," katanya.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Ketika Lalat Buah dan Tawon Diterbangkan ke Luar Angkasa?
Menurutnya, dengan kegiatan yang ada itu dapat menambah kerukunan antar tetangga dan kekompakan di RT-nya. "Semoga ini dapat lanjut terus karena sangat terasa, lewat kegiatan ini dapat menjaga kebersihan lingkungan dan kerukunan warga kami," ujar Suhardjono.