Baja Tahan Karat Krakatau Steel Digunakan untuk Membangun IKN

Bentuk bilah-bilah 'sayap' pada desain Burung Garuda pada gedung kenegaraaan di IKN, Kalimantan (Sumber: Nyoman Nuarta via Kemenparekraf RI)

Pelat baja tahan karat (stainless steel) Krakatau Steel Group digunakan sebagai material untuk membangun instalasi desain Garuda, di lokasi Istana Kepresidenan IKN.

Krakatau Steel telah mengirimkan pelat stainless steel dengan spesifikasi baja tahan cuaca sebanyak 3.000 ton. Selanjutnya, pelat-pelat tersebut diproses lanjut di workshop NuArt Sculpture Park milik Nyoman Nuarta, hingga kemudian menjadi 4.650 bilah garuda dengan bentangan sayap sepanjang 177 meter dengan tinggi 77 meter.

Untuk diketahui, proyek pembangunan Istana Kepresidenan IKN merupakan Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Pemerintah mempercayakan proyek kepada Nuart milik I Nyoman Nuarta, untuk mendesain dan membangun Istana Kepresidenan, menggunakan bahan dasar baja tahan karat.

Direktur Utama Krakatau Steel, Purwono Widodo, mengungkap bahwa dalam proyek ini, suplai 1.550 MT pelat baja Krakatau Steel diproduksi melalui Krakatau Posco, sesuai dengan spesifikasi SPAH berdasarkan requirement yang dibutuhkan.

Lebih lanjut Purwono Widodo menjabarkan, pada tahap awal, pembangunan IKN membutuhkan sekitar 500.000 hingga 700.000 ton baja. Kebutuhan baja ini akan meningkat, sehingga secara akumulasi pembangunan Ibu Kota Nusantara diperkirakan akan membutuhkan hingga 9,5 juta ton.

Baca Juga: Sejumlah Perancang Busana Lokal dan Siswa SMK Unjuk Karya di F8 Makasar

Pelat baja yang disuplai oleh Krakatau Steel ini akan digunakan untuk memproduksi instalasi I Nyoman Nuarta. I Nyoman Nuarta adalah pematung Indonesia dan salah satu pelopor Gerakan Seni Rupa Baru.

Mahakarya I Nyoman Nuarta di antaranya patung Garuda Wisnu Kencana di Bali, patung Fatmawati Soekarno, Monumen Jalesveva Jayamahe, serta Monumen Proklamasi Indonesia.

Melalui pengiriman pelat baja ini, Krakatau Steel siap mendukung secara optimal kebutuhan suplai material baja untuk kebutuhan artistik Istana Kepresidenan, maupun kebutuhan konstruksi dan infrastruktur penunjang lainnya di IKN.

"Ini mendukung keinginan kita semua, untuk mempunyai Istana Negara yang dirancang, dibangun dan menggunakan bahan-bahan produk Indonesia sendiri," tuturnya.

Baca Juga: Barbie Rilis Koleksi Boneka Disabilitas Netra dan Barbie Kulit Hitam Penderita Down Syndrom

Lanskap Desain Istana Kepresidenan Nusantara di Ibu Kota Negara, Kalimantan (sumber: Nyoman Nuarta via Kemeparekraf RI)

Istana Kepresidenan dibangun di atas lahan 100 hektare, di daerah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Luas area bangunan hanya 8%, sedangkan sisanya 92% akan ditata menjadi ruang terbuka hijau.

Sementara itu, desain burung garuda yang sedang mengepakkan sayap adalah karya dari I Nyoman Nuarta.

Desain dengan nama Istana Garuda merupakan satu dari bagian Istana IKN, yang akan dibangun di lahan seluas 55,7 Ha dengan luas tapak 334.200 meter persegi.

Istana Garuda dirancang sebagai 'sesosok rumah' yang berasosiasi pada burung Garuda.

Tidak hanya berhenti pada landmark sebuah kawasan, desain ini juga menjadi perwujudan pencapaian sinergi antara seni, sains, dan teknologi.

"Perpaduan ketiganya selalu mewarnai keberadaan bangunan-bangunan ikonik di seluruh dunia. Desain Istana Garuda akan benar-benar ditransformasikan dan diwujudkan dalam sebentuk pola arsitektur dengan mempertimbangkan aspek-aspek estetik, nilai guna, serta manfaat bagi kemajuan dunia pariwisata Tanah Air," kata Nyoman.

Baca Juga: DeepL Menambahkan Aksara Mandarin Tradisional di Pilihan Bahasa Terjemahan

Menurut Nyoman, burung Garuda menjadi desain karena kaitannya yang sangat erat dengan Indonesia dengan berbagai perbedaan, segala silang pandang, segala keragaman adat istiadat dan perilaku, dan perbedaan kepercayaan dan agama.

Garuda merupakan simbol persatuan. Apalagi garuda juga menjadi bagian dari lambang negara, Bhineka Tunggal Ika.

"Presiden akan berkantor di Istana Garuda, seolah berada di garis depan untuk memimpin bangsa ini menggapai cita-cita, keadilan sosial, kemakmuran bersama. Secara simbolik, peran ini mengandung bahasa keindahan, keramahtamahan, keteduhan kemandirian, serta kewibawaan sebagai pemimpin bangsa yang besar," lanjutnya.

Baca Juga: Delta Electronics Kenalkan Aneka Solusi Pengisian Daya Mobil Listrik Termutakhir

Baca Juga: Nissan Sakura dan Ariya Mejeng di GIIAS 2024, Begini Spek Mesinnya

Baca Juga: Mejeng di GIIAS 2024, Lebih dari 100 Unit IONIQ 5 N Diborong Konsumen

Secara konsep dan bentuk, Nyoman mengklaim Istana Garuda akan menjadi istana presiden pertama di dunia yang dibangun sebagai sebuah karya seni. Sedangkan secara teknologis, Istana Garuda akan menggunakan teknologi pembuatan patung yang telah dipatenkan.

Lebih jauh ia memaparkan, sosok burung yang berasosiasi pada garuda dalam Istana Garuda akan dibangun dari kerangka baja, serta cangkang dari tembaga, kuningan, galyalum dan kaca.

"Tembaga dan kuningan selanjutnya akan mengalami proses oksidasi, sehingga perlahan-lahan akan berwarna hijau tosca yang matang," terangnya.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI