Pesan Go Food Bisa Lewat Tiktok

Pesan GoFood bisa lewat TikTok Shop (Sumber: GoTo)

Sekarang kita bisa memesan makanan dan minuman (mamin) favorit yang ditawarkan di GoFood lewat TikTok Shop.

Baca Juga: Neuralink Telah Lakukan Implan Chip ke Otak Pasien Kedua

Hal tersebut, terungkap di dalam paparan kinerja kuartal II 2024 PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yang mana manajemen GOTO mengatakan:

"Saat ini GoFood bermitra dengan TikTok di Indonesia untuk uji coba fitur pengiriman layanan lokal TikTok. Unit bisnis on demand service (ODS) GOTO lewat Gojek, diprediksi akan mencatatkan pertumbuhan kinerja seiring kolaborasi tersebut," demikian dikutip dari laman GoTo Company, Selasa (6/8/2024).

Sementara itu, dalam laporan Kontan disebutkan, hal itu sudah diungkap lewat publikasi riset terbaru Mandiri Sekuritas per 31 Juli 2024. Tertulis bahwa TikTok berencana berkolaborasi dengan pihak ketiga dalam bisnis pesan-antar makanan (food delivery service), dan agen travel online.

Di bisnis pesan-antar makanan, Mandiri Sekuritas melihat potensi keuntungan bagi GOTO ke depan dengan kolaborasi bersama TikTok.

Terlebih, TikTok juga sudah menyelesaikan investasi lebih dari US$1,5 miliar atau sekitar Rp23 triliun pada akhir Januari 2024 untuk mengembangkan Tokopedia secara jangka panjang.

"Potensi kolaborasi tersebut, menurut kami, dapat saling menguntungkan. Pengamatan kami menunjukkan, beberapa merchant sudah menghubungkan layanan pengiriman makanan ke platform GoFood," kata Mandiri Sekuritas.

Menurut Mandiri Sekuritas, ada sejumlah benefit dari kerjasama ini. Pertama, TikTok dapat memperoleh manfaat dari kekuatan ekosistem GoTo di bisnis pengiriman makanan, pengetahuan pasar lokal, dan skala operasional, sambil fokus pada monetisasi.

Kedua, GoTo dapat memperoleh manfaat dari 125 juta pengguna aktif TikTok per 23 November 2023, algoritma canggih untuk personalisasi, serta ekosistem kontennya.

"Kami pikir perilaku pembelian impulsif dari pengguna TikTok Shop, ditambah meningkatnya penggunaan TikTok sebagai platform review juga cocok untuk penawaran layanan lokal," lanjut Mandiri Sekuritas.

Baca Juga: DAMRI Layani Perjalanan Langsung AKAP Yogyakarta - Bogor

Mandiri Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham GOTO, dengan beberapa pertimbangan. Di antaranya pertumbuhan pendapatan GoTo akan meningkat di kuartal III 2024, didorong nilai transaksi bruto (GTV) di Gojek.

Selain itu, pada 29 Juli lalu, GOTO juga memperluas kerjasama dengan TikTok dengan menyediakan produk buy now pay later (BNPL) GoPay Later di Shop Tokopedia di aplikasi TikTok. Pada Kamis (1/8/2024), harga saham GOTO tutup di Rp53 per saham. Demikian dikabarkan CNBC.

Baca Juga: Ducati VIP Royal Box: Bisa Ketemu Pembalap Ducati Corse di MotoGP Indonesia 2024

Baca Juga: Stephen McFeely Kembali Sebagai Penulis untuk 2 Film Avengers Berikutnya

Sejak TikTok resmi merampungkan akusisi marketplace milik Grup GoTo, yakni Tokopedia, bisnis Tokopedia dan TikTok secara resmi bergabung di bawah naungan PT Tokopedia.

Berdasarkan paparan kinerja GOTO yang dipublikasikan di laman perusahaan, manajemen GOTO menyatakan segmen ODS atau Gojek, terus mencatatkan pertumbuhan didorong peningkatan penggunaan opsi layanan transportasi dan pengantaran yang lebih terjangkau. Hal ini merupakan kunci strategi mass market yang menjadi fokus Perseroan.

Baca Juga: X Dikabarkan Bakal Menutup Kantornya di San Fransisco

Mengacu laporan resmi, nilai Gross Transcation Value (GTV) Gojek dalam enam bulan (semester I-2024) naik 7% menjadi R 29,37 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp27,51 triliun. Sedangkan GTV dalam tiga bulan naik 15% menjadi Rp15,48 triliun dari sebelumnya Rp 13,57 triliun.

Pendapatan bruto Gojek dalam 6 bulan 15% menjadi Rp6,72 triliun dari sebelumnya Rp5,87 triliun. Menariknya Gojek mampu mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif menjadi Rp 256 miliar atau positif dalam tiga kuartal beruntun sejak Q4-2023.

Secara Grup GoTo, pendapatan bruto proforma naik 28% menjadi Rp8,44 triliun dalam enam bulan, pendapatan bersih proforma melesat 87% menjadi Rp6,60 triliun. Sementara itu, rugi EBITDA yang disesuaikan Rp150 miliar, membaik 92% dan rugi periode periode berjalan Rp1,37 triliun membaik 75% dari periode yang sama tahun lalu rugi Rp5,39 triliun.

Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, menyatakan bahwa percepatan pertumbuhan di kuartal kedua kembali menegaskan tepatnya strategi untuk fokus pada konsumen mass market.

"Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga. Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan kami; seiring dengan upaya kami meningkatkan topline, serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan breakeven untuk tahun buku 2024," tuturnya.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI