TikTok Beberkan 4 Karakter Konsumen dalam Event Mega Sales

Ilustrasi TikTok.

Techverse.asia - Di platform TikTok terdapat momen angka kembar yang dikenal sebagai Mega Sales, yang biasanya digelar pada akhir tahun seperti 10.10, 11.11, dan 12.12, yang banyak ditunggu oleh masyarakat. Merek punya peluang untuk memanfaatkan momen ini guna meningkatkan penjualan, dengan menggabungkan strategi promosi yang kuat lewat konten yang tepat di platform ini.

Baca Juga: Pigeon Hadirkan Botol Susu Bayi yang Diklaim Ramah Lingkungan

Head of Business Marketing TikTok Indonesia Sitaresti Astarini mengatakan, konsumen sekarang ini menganggap konten sebagai faktor penting dalam hal belanja, yang mempengaruhi kebiasaan serta keputusan pembelian mereka kala mencari tren dan inspirasi.

"Mereka enggak cuma tertarik dengan konten video yang menghibur saja, tapi juga dengan konten yang bisa membantu dalam mengambil keputusan pembelian," ungkapnya, Selasa (24/9/2024).

Menurutnya, di TikTok, konten-konten merek yang menawarkan konten informatif serta otentik, promosi menarik, pengalaman belanja yang seamless bakal lebih digemari oleh para konsumen.

Baca Juga: Dukung Keberlanjutan, Samsonite Hadirkan Program Tukar Tambah Koper

Guna mengoptimalkan kampanye saat periode Mega Sales 2024, merek harus bisa membuat konten video yang kreatif serta relevan yang sesuai dengan setiap persona. Dalam hal ini, TikTok mengenalkan empat persona atau karakter konsumen yang berdasarkan pada perilaku serta kebiasaan mereka kala menikmati konten di TikTok.

Karakter pertama yakni para pemburu diskon (bargain hunters) yang cenderung tertarik terhadap diskon besar serta promo yang menarik di mana 77 persen dari tipe tersebut akan langsung membeli atau memasukkan produk ke wishlist ketika melihat penawaran menarik tersebut.

Lalu, karakter pembelian praktis (effortless shopper) yang lebih menyukai kemudahan berbelanja tanpa harus berpindah aplikasi. Sebanyak 89 persen dari tipe ini menikmati pengalaman belanja yang mulus di TikTok.

Baca Juga: Waspada Penipuan Memanfaatkan AI, Menyasar Konsumen Belanja Online

Kemudian, karakter pencari inspirasi (inspirational hunters) yang aktif mencari tren serta inspirasi, di mana 95 persen dari tipe ini melakukan riset sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang.

"Tipe yang terakhir adalah pembelian yang didasarkan pada tujuan (purposeful shoppers), mencari merek yang sejalan dengan prinsip pribadi mereka. Persentasenya sebesar 95 persen dari mereka mencoba menemukan produk yang menarik dan sesuai dengan nilai mereka di TikTok," terangnya.

Setelah dapat memahami persona konsumen, merek bisa memanfaatkan ekosistem kreatif TikTok guna membangun strategi pemasaran yang efektif dalam menyambut momen Mega Sales yang akan datang.

Misal, Herborist merupakan merek dalam negeri yang bergerak di bidang kecantikan ini memanfaatkan beragam fitur kreatif serta solusi pengembangan bisnis di TikTok. Beragam strategi di TikTok dinilai telah membantu meningkatkan efektivitas promosi produk ini selama Momen Big Sales dan Mega Sales.

Baca Juga: TikTok Shop di AS Targetkan Pengembangan Bisnis hingga Miliaran Dolar

"Saat bulan Ramadan kemarin, kami sukses meningkatkan penjualan hingga 3,8 persen meskipun biaya iklan yang dibelanjakan lebih sedikit," kata E-commerce Assistant Manager Herborist Yolanda Tuasela.

Bekerja sama dengan kreator TikTok yang juga menjadi kunci sukses untuk ciptakan kampanye brand yang lebih kreatif. Salah satu kreator dengan ciri khas seputar tips lifehacks yaitu Hanssen Benjamin.

Dia menunjukkan bagaimana memanfaatkan ekosistem kreatif TikTok dapat menciptakan konten iklan yang inovatif dan menghibur. "Bagi saya ada tiga kata kunci untuk membuat konten promosi brand yang efektif: singkat, padat, dan jelas," katanya.

Menurut Hanssen, konten juga harus memiliki hook yang khas dan menarik serta call-to-action yang jelas. Di sisi lain, untuk memantau tren terkini, ia menggunakan Creator Search Insight guna menemukan topik dan konten yang sedang populer, membantu dalam menyesuaikan materi dengan preferensi audiens.

Baca Juga: Meski Toko Online Menjamur, Orang Indonesia Masih Lebih Suka Belanja Offline

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI