Kita selama ini mengetahui bahwa kupu-kupu adalah hewan yang mengumpulkan membantu penyerbukan bunga.
Namun fakta yang mungkin baru kita pahami adalah hewan dengan sayap bermotif itu tak perlu menyentuh bunga untuk membantu proses penyerbukan.
Kok bisa??
Kupu-kupu ternyata memiliki kekuatan listrik yang membantu mereka dalam melakukan aktivitas tersebut.
Para peneliti dari University of Bristol menemukan, kupu-kupu dan ngengat mengakumulasi muatan listrik saat mereka terbang.
Muatan listrik tersebut, meskipun tidak terlihat oleh kita, bisa cukup kuat untuk membantu butiran serbuk sari "melompat" dari bunga ke tubuh serangga tanpa kontak fisik.
Penulis utama studi ini, Sam England, menjelaskan daya tarik elektrostatik ini bekerja karena sebagian besar serangga cenderung mengakumulasi muatan positif, sedangkan butiran serbuk sari sering membawa muatan negatif.
Maka, seperti halnya kutub magnet yang berlawanan saling menarik satu sama lain, perbedaan muatan ini menciptakan gaya yang dapat menarik serbuk sari ke arah serangga.
"Ini berarti mereka bahkan tidak perlu menyentuh bunga untuk menyerbuki bunga, membuat mereka sangat baik dalam pekerjaan mereka sebagai penyerbuk, dan menyoroti betapa pentingnya mereka bagi berfungsinya ekosistem bunga kita," ungkap England, dikutip dari laman universitas, Jumat (11/10/2024).
Baca Juga: Lazada Surabaya: Strategi Hiperlokal Supaya Lebih Dekat dengan Konsumen dan Bisnis Lokal
Penelitian yang dilakukan tim dari universitas, mengamati 269 kupu-kupu dan ngengat dari 11 spesies yang berbeda, yang berasal dari lima benua yang berbeda dan mendiami beberapa relung ekologi yang berbeda pula.
Dalam hal aplikasi praktis, penelitian ini membuka pintu bagi kemungkinan teknologi untuk secara artifisial meningkatkan muatan elektrostatik atau penyerbuk atau serbuk sari, untuk meningkatkan tingkat penyerbukan di lingkungan alami dan pertanian.
Selain itu, penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the Royal Society Interface ini mampu menjawab keraguan tentang efektivitas kupu-kupu sebagai penyerbuk.
Beberapa peneliti menilai, kupu-kupu mungkin hanyalah 'pencuri nektar,' mereka mengambil hadiah manis dari bunga tanpa memberikan banyak penyerbukan sebagai imbalannya.
Namun, bukti baru penyerbukan elektrostatik ini menunjukkan bahwa kupu-kupu mungkin lebih membantu tanaman daripada yang kita duga sebelumnya.
Baca Juga: KIA Memodifikasi Pride 1996 Jadi Mobil Listrik
Baca Juga: Aion Series dan Hyptec Resmi Ditawarkan Kepada Pecinta Otomotif Indonesia
Hal lain yang menarik dari riset ini, peneliti menemukan bahwa spesies kupu-kupu dan ngengat yang berbeda membawa jumlah dan jenis muatan listrik yang berbeda pula.
Beberapa secara konsisten membawa muatan positif, sedangkan yang lain cenderung bermuatan negatif.
Perbedaan itu tampaknya terkait dengan faktor-faktor seperti ukuran serangga, apakah serangga tersebut aktif pada siang atau malam hari, dan bahkan iklim tempat tinggalnya.
Sebagai contoh, kupu-kupu dan ngengat tropis umumnya membawa muatan yang lebih rendah daripada rekan-rekan mereka yang beriklim sedang. Hal ini bisa jadi karena udara lembab di lingkungan tropis membuat serangga lebih sulit membangun dan mempertahankan listrik statis.
Ngengat yang terbang di malam hari dan mengunjungi bunga juga cenderung memiliki muatan negatif lebih sering, daripada penyerbuk di siang hari, yang dapat membantu mereka menghindari predator yang dapat mendeteksi medan listrik mereka.
Ini adalah bukti pertama yang menunjukkan bahwa jumlah listrik statis yang diakumulasikan oleh hewan adalah bagian dari sifat mereka dalam beradaptasi, dan dengan demikian evolusi dapat bertindak berdasarkan hal tersebut melalui seleksi alam.
"Kami pikir ini bisa menjadi penjelasan yang memungkinkan mengapa beberapa spesies ngengat, misalnya, dapat menyerbuki anggrek tertentu yang tidak dapat diserbuki oleh serangga lain," jelasnya.
Baca Juga: Zoom Integrasikan Inovasi Kecerdasan Buatan pada Platform Kerja