Techverse.asia - Casio telah mengumumkan peluncuran seri jam tangan serba berwarna hitam yang menampilkan tiga siluet ikonik yang dilengkapi dengan Cordura Eco Fabrics, yang merupakan bahan utama dalam banyak produk perlengkapan dan pakaian berkinerja tinggi terkemuka di dunia.
Ya, Casio memperkenalkan tiga jam tangan tahan benturan G-SHOCK yang terdiri dari model DW5600BCE-1, GA2100BCE-1A, dan GA700BCE-1A yang baru.
Ini mendefinisikan ulang fungsionalitas dengan menggabungkan fitur-fitur tangguh dan bahan yang ramah lingkungan, koleksi terbaru G-SHOCK menonjol dalam hal kinerja dan keberlanjutan.
Tali jam yang terbuat Cordura Eco Fabrics semakin melengkapi jam tangan Casio G-SHOCK ini dengan sempurna, yang memastikan daya tahan dalam kondisi terberat.
Baca Juga: Sepatu Adidas Rivalry Low x Demon Slayer akan Dijual Awal November 2024
Sementara itu, Cordura Eco Fabrics diklaim mampu menjamin ketahanan, yang semakin menegaskan dedikasi G-SHOCK terhadap keberlanjutan dan menunjukkan upaya sadar untuk memasukkan bahan-bahan ramah lingkungan dalam desainnya.
Pertama adalah Casio G-SHOCK GA700BCE-1A yang menonjol dengan masa pakai baterai hingga lima tahun, dilengkapi juga dengan iluminator LED Super yang kuat, dan lima alarm harian, menjadikannya teman petualangan yang ideal dan tangguh.
Kedua, G-SHOCK GA2100BCE-1A menawarkan desain minimalis yang ramping, memadukan antara gaya dengan daya tahan, yang dilengkapi lampu iluminator Dual LED Super, penunjuk waktu dunia sebanyak 40 kota dengan indikator hari dalam seminggu.
Terakhir yaitu G-SHOCK DW560000BCE-1A yang memang dirancang bagi mereka yang menyukai casing persegi G-SHOCK yang ikonik.
Baca Juga: Jam Tangan Asli Lokal, Philipe Ricci Rilis 3 Produk Berstandar Kualitas Jepang
Bersama-sama, jam tangan ini mewujudkan etos G-SHOCK untuk mendorong batasan dalam desain, sekaligus memenuhi kebutuhan yang berbeda, menyediakan perpaduan fungsionalitas, gaya, dan fitur-fitur canggih dalam koleksi G-SHOCK.
Ketiga jam tangan ini sudah dilengkapi pula dengan teknologi G-SHOCK termasuk struktur tahan guncangan, ketahanan air hingga kedalaman 200 meter, waktu dunia (48 kota +UTC) (GA2100BCE dan GA700BCE), stopwatch 1/100 detik.
Selain itu, terdapat juga penghitung waktu mundur, lima alarm harian (GA2100BCE dan GA700BCE), alarm multifungsi (DW5600BCE), lampu latar LED otomatis (Super Illuminator) (GA2100BCE dan GA700BCE), dan EL Backlight (DW5600BCE).
Casio G-SHOCK DW5600BCE-1, GA2100BCE-1A, dan GA700BCE-1A kini tersedia untuk dibeli seharga US$120 atau sekitar Rp1,8 jutaan masing-masing di retailer tertentu di seluruh dunia dan laman resmi perusahaan.
Baca Juga: DW-5600JAH24-4: Seri Terbatas G-SHOCK Spesial Kolaborasi dengan Jahan Loh
Di sisi lain, raksasa elektronik Jepang tersebut telah mengonfirmasi bahwa serangan ransomware awal bulan ini mengakibatkan pencurian data pelanggan.
Casio pertama kali mengonfirmasi pada 7 Oktober 2024 bahwa mereka telah terkena serangan siber, tetapi saat itu tidak mengungkapkan sifat insiden yang menyebabkan gangguan sistem yang tidak disebutkan di seluruh perusahaan.
Dalam pernyataan terbaru, Casio mengonfirmasi bahwa mereka telah menjadi korban ransomware. Pernyataan tersebut mengonfirmasi bahwa para penyerang mengakses informasi pribadi milik karyawan Casio.
Baca Juga: Rilis Jam Tangan Baru Casio Tertunda Karena Serangan Siber, Termasuk Edisi Khusus Perayaan 50 Tahun
Data karyawan yang diakses mencakup kontraktor, mitra bisnis, dan orang-orang yang telah diwawancarai untuk perusahaan tersebut, bersama dengan data Casio yang sensitif termasuk faktur, berkas sumber daya manusia, dan beberapa informasi teknis milik perusahaan.
Peretas juga mengakses informasi tentang beberapa pelanggan, tapi tidak menyebutkan jenis data apa yang telah diakses atau berapa banyak individu yang sejauh ini terpengaruh. Casio mengesampingkan kemungkinan kompromi informasi kartu kredit, dengan mengatakan layanan Casio ID dan ClassPad tidak terpengaruh oleh pelanggaran tersebut.
Namun demikian, Casio belum mengonfirmasi siapa yang berada di balik serangan itu. Sebuah perusahaan pemerasan dan ransomware bernama Underground telah mengklaim bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut di situs kebocoran web gelapnya.