MRG-B2000JS: Jam Tangan Casio yang Terinspirasi dari Kilau Katana Jyuroku-Maru: San

Casio MRG-B2000JS (Sumber: Casio)

Casio akan merilis jam tangan lini G-SHOCK MR-G yang terinspirasi oleh kilauan cemerlang pedang katana Jepang.

MRG-B2000JS baru ini merupakan penghormatan kepada Jyuroku-Maru: San, pedang katana Jepang yang dipesan oleh Casio untuk lini jam tangan MR-G.

Jyuroku-Maru: San mewujudkan kekuatan dan keindahan pedang yang unik ini.

"Jam tangan yang sangat istimewa ini ditawarkan dalam edisi terbatas yang hanya diproduksi sebanyak 800 buah di seluruh dunia," ungkap Casio seperti dikutip Sabtu (26/10/2024).

Juryoku -Maru: San, pedang orisinal yang memadukan pedang katana dan desain MR-G, dalam kombinasi kekuatan dan keindahan fungsional yang menjadi ciri khas keduanya.

Bilah katana ditempa oleh ahli pedang Kamiyama Teruhira, dan sarung pedang aogai bercat biru dirancang oleh perajin tradisional Nomura Mamoru.

"Aogai adalah teknik Raden (tata mutiara) yang menggunakan cangkang abalon, cangkang sorban, cangkang tiram mutiara, dan lain-lain yang termasuk dalam kategori cangkang aogai," sebut Casio.

Baca Juga: 5 Keunikan Pantai Selong Belanak: Tekstur Pasirnya Halus

Desain MRG-B2000JS tahan guncangan, sebuah kekuatan khas yang didasarkan pada motif Juryoku-Maru: San. Keistimewaan itu membangkitkan bentuknya yang luar biasa, serta mengekspresikan teknik dan estetika tradisional yang unik untuk pedang katana Jepang.

Bezel titanium hibrida rekristalisasi dengan pola temper yang unik, dibuat dalam lapisan Ti64 dan titanium murni yang mengalami kompresi suhu tinggi dan tekanan tinggi. Bahan ini kemudian dipotong, dipoles, dan direkristalisasi untuk mereplikasi pola bilah yang indah dari Juryoku-Maru: San.

Sementara itu, tali pengikatnya bertekstur dengan pernis cangkang biru aogai yang digunakan pada sarung pedang.

Pemrosesan tingkat mikro DAT55G, paduan logam yang tiga kali lebih keras dari titanium murni, menghasilkan struktur mikro pada permukaan logam. Tampilan itu kemudian mampu memantulkan cahaya, untuk menciptakan warna-warna luar biasa, yang berubah tergantung pada sudut pandang.

Dengan menggunakan teknik yang sama seperti dalam pembuatan pedang, ahli pandai besi Kamiyama telah mengukir secara tangan prasasti 燦, karakter kanji Jepang untuk San, pada masing-masing jam tangan, sehingga masing-masing jam memiliki tampilan yang unik.

Baca Juga: Deretan Minuman Hangat Khas Sejumlah Daerah di Indonesia, Suka yang Mana?

Jyuroku-Maru: San (sumber: Casio)

Baca Juga: Keunikan Cita Rasa Coklat Khas Kampung Merasa Kalimantan Timur

Katana adalah pedang samurai Kekaisaran Jepang yang paling terkenal. Katana dianggap sebagai "jiwa-nya seorang samurai". Bahkan, pedang ini adalah salah satu senjata paling mematikan yang digunakan di Jepang kuno dan feodal oleh samurai.

Asal-usulnya tidak sepenuhnya diketahui. Ini merupakan kombinasi dari keahlian China dan Jepang, tulis National Geographic.

"Bentuk awalnya mungkin berasal dari China," menurut A. Sutherland di laman Ancient Pages.

Menurut versi lain, katana kali pertama diciptakan oleh Amakuni Yasutsuna. Tidak makan dan minum selama 7 hari 7 malam, Amakuni mendapatkan wahyu dari Kami atau dewa. Setelah itu, ia mengubah teknik pembuatan pedangnya dan menghasilkan katana pertama, yang kelak digunakan oleh samurai Kekaisaran Jepang.

Sejak zaman kuno, pedang menjadi simbol keimanan dan otoritas. Itu memainkan peran penting sebagai dasar konsep semangat Kekaisaran Jepang.

Dalam bukunya Katana: The Samurai Sword, Stephen Turnbull menulis:

Bagi seorang samurai, katana seorang samurai adalah senjata sekaligus simbol. Hubungan antara manusia dan pedang belum pernah diungkapkan dengan lebih baik daripada kata-kata shogun besar Kekaisaran Jepang, Tokugawa Ieyasu (1542–1616). Ieyasu menyatakan bahwa pedang adalah jiwa prajurit.

Katana yang ditempa oleh master terkenal adalah salah satu hadiah paling berharga yang bisa diterima seorang prajurit.

Membawa katana akan memberi tahu dunia bahwa pemiliknya adalah seorang samurai sejati serta anggota elite sosial dan militer.

Baca Juga: Jalan-jalan Mengenali Dua Ikon Kudus, Masjid Menara Kudus dan Sate Kerbau

Katana juga membawa arti pelindung antara kelahiran dan kematian seseorang, melindungi mereka dari cedera. Ketika Samurai menggunakan pedang untuk menebas dalam satu gerakan yang sama, tindakannya itu menakjubkan sekaligus mematikan.

Namun, kata dalam bahasa Jepang 'katana' hanya berarti pedang atau senjata tunggal. Kata tersebut juga digunakan sebagai sebutan untuk pedang tertentu, yang digunakan dari abad ke-17 hingga akhir abad ke-19. Sejarah pengerjaan senjata tajam di Kekaisaran Jepang terbentang lebih dari 2.000 tahun.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI