Pentingnya Menjaga SLIK Bagi Para Pengguna Paylater

(ilustrasi) paylater (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menandaskan dukungannya pada program pemerintah yang terkait dengan penyediaan rumah untuk masyarakat luas, utamanya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) lewat program tiga juta hunian.

Kebijakan tersebut pun mendapat sambutan baik dari industri paylater sebagai salah satu cara penyaluran kredit kepada masyarakat. Namun, terdapat sejumlah faktor utama yang patut untuk diperhatikan masyarakat supaya lebih mudah memperoleh pinjaman.

Hal itu meliputi mengelola statusi di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), punya kredibilitas, kemampuan dalam membayar pinjaman, punya jaminan, dan mempertimbangkan kondisi makroekonomi serta industri.

Baca Juga: Kabupaten Sumedang Penghasil Biji Kopi Excelsa, Penjualannya Melonjak

Ada beberapa langkah nyata yang bisa ditempuh calon debitur supaya lebih mudah guna memperoleh pemberian kredit perumahan ini. Untuk yang belum familiar dengan SLIK, SLIK adalah sebuah catatan atas informasi tentang riwayat debitur bank ataupun lembaga keuangan lainnya.

Catatan tersebut berupa informasi mengenai lancar atau tidak pembayaran atas pinjaman kredit si debitur. Walaupun SLIK dibuka penentu tunggal penyaluran kredit, sebagai calon penerima pinjaman, tapi tetap penting untuk menjaga skor SLIK dengan memastikan pembayaran tepat waktu.

"Sehingga tidak ada tunggakan pembayaran maupun gagal bayar," kata Ketua Umum Asosiasi Pembiayaan Perusahaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiranto.

Baca Juga: Menggandeng SeaMoney, Standard Chartered Hadirkan Paylater di Shopee

Selain itu, guna memastikan masyarakat supaya tetap dapat bisa memenuhi kewajiban kreditnya secara tepat waktu, masyarakat butuh mengambil keputusan finansial yang cerdas, yakni menggunakan kredit dengan total maksimal cicilan per bulan sebesar 30 persen dari pendapatan bulanan yang diterima.

Tidak berhenti di situ, saat kewajiban sudah rampung terpenuhi, debitur perlu cek status SLIK mereka dan mendapatkan surat pelunasan. Perlu diketahui bahwa butuh waktu supaya status SLIK bisa diperbarui sesuai dengan status terakhir dari debitur.

Suwandi menyampaikan, sebagai pihak yang memberikan pinjaman, perusahaan paylater akan tetap berhat-hati dalam menyalurkan kredit kepada calon debitur. Sebab, mereka akan tetap mengikuti proses pemberian kredit dengan penerapan manajemen risiko secara disiplin.

"Industri paylater terus berkomitmen untuk menyediakan layanan bagi masyarakat Indonesia yang terjangkau dan terpercaya. Kami percaya bahwa peluang dan kebutuhan pembiayaan untuk kehidupan yang lebih baik akan terus bertumbuh, tapi tetap perlu diimbangi dengan keputusan yang bijak dari pemberi kredit serta calon debitur," ungkapnya.

Baca Juga: Sektor Fesyen Dinilai Menjanjikan, Kredivo dan H&M Umumkan Paylater

Inovasi teknologi informasi di bidang keuangan atau yang dikenal dengan financial technology (fintech), di satu sisi melahirkan proses transaksi keuangan yang lebih praktis dan aman. Namun di sisi lain, dapat menjadi bumerang bagi generasi muda yang minim literasi keuangan.

Salah satu yang dapat menjadi pisau bermata dua ini adalah fitur Buy Now Pay Later (BNPL) atau yang populer dengan sebutan paylater.

BNPL atau beli sekarang bayar nanti adalah pinjaman untuk dapat membeli barang secara kredit tanpa kartu kredit. Layanan ini memungkinkan konsumen membayar suatu transaksi di kemudian hari, baik dengan sekali bayar maupun dengan cicilan.

Baca Juga: Apple Resmi Menghentikan Apple Pay Later, Ini Gantinya

Fasilitas pinjaman ini juga sering disebut credit limit. Metode ini tengah menjadi opsi pembayaran yang menarik bagi masyarakat yang memiliki anggaran terbatas. Berbagai fintech sebagai platform penyedia layanan keuangan online, situs belanja daring, hingga layanan dompet digital menawarkan diversifikasi produk ke ranah pembiayaan kredit.

Berdasarkan riset yang dilakukan Kredivo dan Katadata pada Juni 2022, ada beberapa alasan pengguna memilih paylater sebagai metode pembayaran. Sebanyak 56% responden merasakan manfaat fleksibilitas dengan pembayaran cicilan paylater, 55% responden menilai kemudahan akses paylater yang membantu mereka mendapatkan kredit.

Selain itu, ada 51% responden menilai paylater aman karena terintegrasi dengan e-commerce yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI