Riset Tokopedia dan INDEF: Penjualan UMKM Dengan Inisiatif Hyperlocal Meningkat 147%

Uli Febriarni
Sabtu 24 Desember 2022, 17:09 WIB
gudang Tokopedia / Tokopedia

gudang Tokopedia / Tokopedia

Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mendapati, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia telah berkontribusi Rp8.547 triliun terhadap PDB Indonesia. Kontribusi UMKM lokal terhadap PDB juga tercatat meningkat dari tahun ke tahun, hingga mencapai 60,3% pada 2019. Pemerintah di sisi lain menargetkan pertumbuhan wirausaha di Indonesia sebesar 4% pada 2024.

Menurut AVP of Regional Growth Expansion (RGX) Tokopedia, Trian Nugroho, UMKM lokal juga memegang peranan dalam peningkatan ekonomi digital.

Namun aktivitas ekonomi digital Indonesia saat ini masih terpusat di kota-kota besar. Sebagai gambaran, Jakarta menyumbang 17% terhadap PDB Indonesia. 

Dengan demikian dibutuhkan sinergi dari semua pihak untuk membantu UMKM di seluruh penjuru Indonesia. Karena semua UMKM punya kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang, serta berkontribusi terhadap perekonomian.

"Hal ini yang melatarbelakangi Tokopedia menghadirkan inisiatif Hyperlocal sejak 2020," kata Trian, dikutip dari laman perusahaan itu, Sabtu (24/12/2022).

Hyperlocal Tokopedia Dongkrak Penjualan dan Jaga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Soal pembuktian sejauh mana UMKM lokal berperan terhadap perekonomian negara, diperlihatkan lewat riset yang dilakukan Tokopedia bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) berjudul Analisis Dampak Program Hyperlocal Tokopedia terhadap Kondisi Bisnis Penjualan secara Daring, Ekonomi, dan Sosial Kota-Kabupaten Program Hyperlocal.

Peneliti INDEF, Nailul Huda, menjelaskan, rerata indeks penjualan di kota dengan Hyperlocal Tokopedia meningkat 147% pada 2020-2021 dibandingkan 2017-2019. Dalam riset diketahui, Surabaya, Bandung dan Yogyakarta menjadi tiga kota dengan Hyperlocal Tokopedia yang memiliki indeks penjualan dan indeks omzet penjualan paling tinggi.

"Surabaya mengalami peningkatan indeks penjualan dan index omzet penjualan masing-masing sebesar 194% dan 85%, Bandung 27% dan 100%, sedangkan Yogyakarta 148% dan 64%,' tuturnya.

Riset ini juga menunjukkan, rerata indeks penjualan di kota dengan Hyperlocal lebih besar 5 kali lipat dibandingkan kota tanpa Hyperlocal pada 2017-2021. Sedangkan indeks omzet penjualan di kota dengan Hyperlocal meningkat 67% pada periode 2020-2021 dibandingkan 2017-2019.

Di lain sisi, riset ini juga memotret kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi yang positif di berbagai kota dengan Hyperlocal Tokopedia, yang turut berkontribusi menjaga pertumbuhan dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

"Surabaya (4,29%), Yogyakarta (5,09%) dan Semarang (5,16%) menjadi kota dengan kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi tertinggi dari 2020-2021," jelas Huda.

Sepanjang 2019-2021, rerata persentase pertumbuhan ekonomi di kota tanpa Hyperlocal tercatat sebesar 1,26%, sedangkan di kota dengan Hyperlocal Tokopedia angkanya lebih tinggi, yaitu 2,78%.

Hyperlocal Tokopedia Tahan Laju Peningkatan Pengangguran dan Kemiskinan

Huda menambahkan, secara statistik, inisiatif Hyperlocal Tokopedia mampu menahan peningkatan pengangguran agar tidak naik terlalu tajam, imbas dari kondisi pandemi Covid-19. 

Hadirnya inisiatif Hyperlocal Tokopedia, membuat kota-kota dengan program itu memiliki tingkat kemiskinan lebih rendah sebesar 0,14%, dibandingkan kota-kota tanpa Hyperlocal. Surabaya, Semarang dan Medan menjadi kota dengan tingkat penurunan kemiskinan terbesar, setelah adanya program Hyperlocal.

AVP of Regional Growth Expansion (RGX) Tokopedia, Trian Nugroho menyatakan, dengan mengusung teknologi geo-tagging, Hyperlocal telah memperluas cakupan transaksi penjual, mempermudah masyarakat menemukan toko terdekat. Hyperlocal juga membuat transaksi lebih efisien karena ongkir lebih hemat, dan peningkatan eksposur UMKM lokal dengan potensi penjualan yang besar.

Membandingkan data 2017-2019 dengan 2020-2021, Tokopedia dan INDEF mencatat, kota dengan peningkatan indeks jumlah penjual tertinggi, yaitu Surabaya (48%), Bandung (65%), dan Yogyakarta (67%). Sedangkan kota dengan peningkatan indeks jumlah pembeli tertinggi mencakup Bandung (122%), Yogyakarta (142%) dan Surabaya (154%).

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive15 November 2024, 18:17 WIB

Chery J6: Mobil Listrik Tipe SUV Offroad Pertama di Indonesia

Era Baru SUV Offroad dengan Energi Berkelanjutan.
Chery J6. (Sumber: dok. chery)
Techno15 November 2024, 17:38 WIB

Spotify akan Mulai Bayar Host Siniar Video, Apa Syaratnya?

Spotify akan mulai membayar host podcast video berdasarkan seberapa baik kinerja video mereka.
Spotify.
Techno15 November 2024, 17:06 WIB

Apple Merilis Final Cut Pro 11 yang Kini Bertenaga Kecerdasan Buatan

Final Cut Pro 11 memulai babak baru dalam penyuntingan video di Mac.
Final Cut Pro 11. (Sumber: Apple)
Automotive15 November 2024, 16:09 WIB

Deretan Mobil yang Diumumkan di Gelaran KIA EV Day 2024

Distributor dan media berkumpul untuk melihat lebih dekat beberapa model EV terkini dan yang akan datang dari KIA, serta kendaraan konsep.
Deretan mobil yang diperkenalkan KIA pada EV Day 2024. (Sumber: KIA)
Techno15 November 2024, 15:50 WIB

Hitachi Vantara Memperluas Platform Penyimpanan Cloud Hibrida dengan Penyimpanan Objek

Platform Penyimpanan Virtual One mengintegrasikan penyimpanan objek dengan blok dan file.
Hitachi Virtual Storage Platform One. (Sumber: Hitachi)
Startup15 November 2024, 15:32 WIB

GoTo x Indosat Kembangkan Sahabat-AI: LLM Sumber Terbuka Berbasis Bahasa Indonesia

Sahabat-AI sudah digunakan untuk Dikte Suara (Dira), teknologi AI GOTO yang diluncurkan untuk keperluan bisnis unit Financial Technology (Fintech) dan Gojek.
GoTo hadirkan Sahabat-AI untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. (Sumber: GoTo)
Startup15 November 2024, 14:35 WIB

3 Startup Teknologi Iklim di Asia Tenggara yang Patut Diperhatikan Investor

Tiga perusahaan rintisan ini memiliki prospek yang menjanjikan bagi investor.
Tiga perusahaan rintisan teknologi iklim di Asia Tenggara. (Sumber: AC Ventures)
Techno15 November 2024, 14:13 WIB

Mantap! Daya Saing Digital Indonesia Naik ke Peringkat 43 Dunia

Tapi masalah kecepatan internet jadi persoalan utama yang patut mendapat perhatian.
Ilustrasi daya saing digital. (Sumber: freepik)
Techno14 November 2024, 17:21 WIB

Laporan e-Conomy SEA 2024: Perekonomian Digital Indonesia akan Mencapai GMV yang Fantastis

Sektor e-commerce dan perjalanan menjadi penopang berkat bantuan AI dalam mendorong pertumbuhan di lima sektor utama tahun ini.
Ilustrasi ekonomi digital. (Sumber: freepik)
Startup14 November 2024, 15:23 WIB

Privy x Julo: Sediakan Tanda Tangan Elektronik untuk Platform Tekfin Julo

Privy semakin dipercaya berbagai pihak sebagai penyedia layanan digital trust terbaik di tanah air.
Privy.