Persentase pengguna produk digital seperti pulsa, paket data, voucher game, token listrik di aplikasi Tokopedia saat ini lebih tinggi, dibandingkan produk grosir seperti sembako dan produk fisik lainnya.
Head of Mitra Tokopedia, Carlo Yudhistira Praditya, mengatakan bahwa lewat ekosistem Mitra Tokopedia, mereka mengupayakan keberlanjutan bisnis dengan mempertajam fokus menjadi platform dengan skala dan lingkup yang lebih spesifik.
Hal itu demi terus menghasilkan dampak positif kepada seluruh pihak di dalam ekosistem secara jangka panjang.
Maka, setelah melihat data tersebut, perusahaan memutuskan untuk menyesuaikan bisnis mereka dengan mengeliminasi fitur pembelian Produk Grosir di aplikasi Mitra Tokopedia.
"Selanjutnya fokus memfasilitasi individu dan pemilik usaha untuk menjual 21 jenis Produk Digital dengan harga kompetitif, sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan lebih," kata Carlo, lewat keterangan resminya, dikutip pada Jumat (14/4/2023).
Carlo menyebutkan, 21 jenis Produk Digital tersebut dibagi atas tiga kategori, antara lain: (1) Pembelian, yang mencakup 5 produk seperti Pulsa dan Voucher Game, (2) Dompet Digital, yang mencakup 3 produk seperti Saldo Dompet Gojek dan Top Up GoPay, dan (3) Pembayaran, yang mencakup 13 produk seperti Tagihan Tokopedia dan PDAM.
"Penyesuaian bisnis Mitra Tokopedia ini sejalan dengan tujuan grup perusahaan Tokopedia, yaitu grup GoTo, dalam membangun bisnis yang tetap bertumbuh secara jangka panjang," lanjutnya.
Selain memberikan manfaat kepada individu dan pemilik usaha, Mitra Tokopedia juga terus berupaya membantu masyarakat. Khusunya yang masih menghadapi tantangan dalam mengakses produk digital, untuk bisa lebih mudah membeli produk digital dari individu atau pemilik usaha (termasuk warung) yang bergabung di Mitra Tokopedia.
Masyarakat di lebih dari 700 kota dan kabupaten di Indonesia bisa mengakses berbagai produk digital, melalui individu atau pemilik usaha yang bergabung di Mitra Tokopedia.
Sejumlah produk digital dengan pertumbuhan paling pesat, di Mitra Tokopedia pada kuartal I 2023 dibandingkan periode yang sama pada 2022, antara lain Biaya Pendidikan, Internet dan TV Kabel, serta E-Samsat.
"Rata-rata peningkatan transaksi hampir 4x lipat," kata Carlo.
Mitra Tokopedia juga mempermudah masyarakat mengakses layanan publik seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan E-Samsat untuk membantu meningkatkan penerimaan negara.
"Transaksi PBB dan E-Samsat di Mitra Tokopedia masing-masing mengalami peningkatan sebesar hampir 1,5x lipat pada kuartal I 2023, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022," lanjutnya.
Dalam catatan perusahaan, Sabu Raijua (NTT), Kaimana (Papua Barat) dan Mappi (Papua Selatan) menjadi wilayah dengan peningkatan jumlah penjual produk digital paling tinggi di Mitra Tokopedia, pada kuartal I 2023. Karena setelah dibandingkan dengan periode yang sama di 2022, terjadi peningkatan sebesar hampir 3x lipat.
Perusahaan juga melihat Minahasa (Sulawesi Utara), Raja Ampat (Papua Barat) dan Manokwari Selatan (Papua Barat) menjadi beberapa wilayah dengan peningkatan transaksi produk digital paling tinggi di Mitra Tokopedia, pada kuartal I 2023 dibandingkan dengan periode yang sama di 2022, dengan rata-rata peningkatan sebesar lebih dari 5,5x lipat.
Ke depannya, Mitra Tokopedia bersama seluruh mitra strategis akan terus fokus membantu pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Perusahaan percaya bahwa hal tersebut hanya bisa terwujud jika ada kolaborasi dan inovasi.
"Digitalisasi Warung misalnya, Tokopedia berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, demi mendorong adopsi platform digital untuk pengembangan usaha para pemilik warung," imbuh dia.