Markas Walet: 500 Petani Burung Walet Telah Terbantu dalam Budidaya dan Menjual Produk

Uli Febriarni
Senin 26 Juni 2023, 13:29 WIB
tim Markas Walet (Sumber: UNAIR)

tim Markas Walet (Sumber: UNAIR)

Budidaya sarang burung walet telah dikenal sejak lama memiliki profit menjanjikan. Sarang burung walet memiliki beragam manfaat bagi kesehatan dan kecantikan, sehingga harga jualnya cukup tinggi. Hal inilah, yang sepertinya kemudian mendorong anak muda untuk mendirikan startup yang bergerak di pengembangan budidaya sarang walet. Salah satunya bernama Markas Walet.

Markas Walet merupakan salah satu unit usaha PT Lentera Alam Nusantara. Sejak 2019, perusahaan bergerak di bidang budidaya dan pengolahan sarang burung walet.

Penerapan Teknologi IoT dan Berkelanjutan

Baca Juga: Ingin Bekerja Di Startup Jangan Pernah Berharap Zona Nyaman, Miliki Juga Skill Berikut

Seluruh kegiatan usaha yang dilakukan Markas Walet, diupayakan untuk selalu menerapkan penggunaan teknologi internet of things (IoT) dan mengoptimalkan energi terbarukan.

  • Pembangkit tenaga sinar matahari

Di laman Markas Walet, startup ini menyebut bahwa rumah walet mereka menggunakan tata kelola area gedung yang hemat energi dan ramah lingkungan, yang memanfaatkan sinar matahari secara langsung. Rumah walet yang terletak di tengah hutan memiliki potensi pemanfaatan energi terbarukan yang lebih efektif.

  • Pembersihan sarang menggunakan enzim alami

Tim Markas Walet menggunakan enzim khusus, yang dirancang untuk membersihkan sarang burung walet dari kontaminan, tanpa mengubah struktur sarang atau mengubah kualitasnya. Enzim dibuat dengan bahan-bahan alami, sehingga sangat aman sebagai larutan pembersih.

  • Kamera bertenaga IoT dan AI

"Kami menggunakan kamera berteknologi tinggi yang secara akurat, untuk mendeteksi burung walet yang masuk dan keluar rumah. Kamera ini dilengkapi Artificial Intelligence (AI), untuk memisahkan pendeteksian burung walet dan jenis burung lainnya," kata perusahaan, dikutip pada Senin (26/6/2023).

Selain itu, rumah walet memanfaatkan beberapa alat lain untuk memantau atau mengatur suhu dan kelembapan udara di dalam rumah walet.

  • Classification Sensory Box

Berikutnya, Markas Walet menerapkan inovasi klasifikasi Sensory Box untuk Edible Birdnest. Melalui inovasi ini, mereka dapat memahami jenis dan bentuk yang sesuai untuk standar nasional dan ekspor. Selain itu, alat tersebut dapat mendeteksi kadar air pada sarang burung walet.

  • Penggunaan aplikasi 

Para petani walet mitra usaha Markas Walet, didekatkan dengan aplikasi berbasis teknologi dan smartphone. 

"Aplikasi kami bertujuan untuk membantu petani burung walet dalam meningkatkan kuantitas produksi dan kualitas secara keseluruhan," tutur pihak Markas Walet dalam keterangannya. 

Aplikasi menyediakan panduan budidaya burung walet, yang telah dibuktikan oleh para ahli dan ulama, untuk meningkatkan hasil panen sarang burung walet.

Markas Walet juga menggunakan pendaftaran online untuk melacak dan memantau riwayat produk. Sistem ini memungkinkan produsen dan konsumen untuk melacak setiap tahapan, mulai dari pengambilan bahan baku hingga pelacakan pengiriman dan penjualan produk secara online.

500 Petani Walet Terbantu Lewat Markas Walet

Baca Juga: Tiga Startup Ini, Merangkai Teknologi yang Bisa Deteksi Kesehatan Kita Lewat Urin

Founder dari Markas Walet adalah Muhammad Fairuzzuddin Zuhair, alumni dan aktivis dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga, Surabaya. Menggeluti dunia bisnis tak lantas menyurutkan semangat aktivitisme Fairuz. Lewat startup Markas Walet, ia telah membantu lebih dari 500 petani sarang walet dalam memasarkan hasil panen mereka.

Semasa kuliah ia aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa dan punya passion pengabdian masyarakat. Dalam menjalankan usaha di Markas Walet, ia dan timnya sedikit banyak kita berfokus membuka lapangan pekerjaan. 

Dibangunnya Markas Walet, bermula dari topik skripsi Fairuz yang  lolos pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Ia bersama timnya, menggagas prototipe software digital marketing berbasis Artificial Intelligence, yang akhirnya berhasil menyabet medali perunggu pada ajang PIMNAS ke-32.

Selama pengerjaan proyek tersebut, lanjut Fairuz, muncul ide membangun bisnis di bidang budidaya dan pengolahan sarang burung walet dengan optimalisasi teknologi. Ia mengajak rekan organisasinya antara lain Maulana Satria Aji (FKM), Muhammad Taufikul Yakin (FEB), M Alifuddin Firmansyah (FIB), dan Dany Ali Syafii (FISIP).

Menjalankan startup Markas Walet, Fairuz dan timnya sempat melewati fase jatuh bangun. Mulai dari permasalahan produksi, pemasaran, bahkan ditipu pembeli.

"Pelajaran-pelajaran ini kita dapat secara nyata di dunia usaha dan kita dipaksa untuk adaptif menyelesaikan kendala tersebut," imbuhnya.

Namun, PT Lentera Alam Nusantara terus berkomitmen dalam mengembangkan ekosistem sarang walet hingga ke pasar global. Startup yang resmi berdiri sejak 2019 itu,telah menyelenggarakan lokakarya di 20 wilayah di Indonesia.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)
Techno21 Januari 2025, 16:39 WIB

Upaya Donald Trump Mempertahankan TikTok di AS, Beri Perpanjangan Waktu 75 Hari

Trump menggembar-gemborkan rencananya untuk menyelamatkan TikTok selama kampanye kemenangannya.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno21 Januari 2025, 15:50 WIB

Edits: Aplikasi Edit Video yang Fiturnya Banyak Mirip CapCut

Instagram meluncurkan aplikasi pengeditan video baru yang sangat mirip dengan CapCut.
Logo aplikasi Edits milik Instagram. (Sumber: istimewa)
Automotive21 Januari 2025, 15:05 WIB

Vespa 946 Snake Hanya Tersedia 888 Unit di Seluruh Dunia

Keanggunan yang dingin untuk model Vespa edisi terbatas baru untuk merayakan Tahun Ular.
Vespa 946 Snake. (Sumber: Vespa)