Startup penyedia alat monitor pernapasan (remote respiratory) untuk berbagai layanan kesehatan di Singapura, Aevice Health, baru saja meraih pendanaan dari East Ventures.
East Venture merupakan perusahaan venture capital (VC) terkemuka dan pionir investasi startup teknologi di seluruh sektor (sector-agnostic), berfokus di Asia Tenggara.
Kedua belah pihak enggan memberikan data mengenai nominal pendanaan tersebut.
Tetapi perihal alokasi, dana ini akan digunakan untuk memperluas akses ke layanan unggulan Aevice Health, yaitu AeviceMD Monitoring System bagi jutaan pasien penyakit pernapasan kronis di Asia Tenggara. Selain itu, Aevice Health akan bekerja sama dengan East Ventures dan para mitranya, untuk menghadirkan solusi baru ke Asia Tenggara.
Lewat laman Aevice Health, diketahui startup tersebut memiliki dua teknologi pendukung, yakni AeviceMD dan Airsone Junior.
Teknologi AeviceMD: memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk merekam dan menganalisis suara paru-paru, sebagai upaya mendeteksi tanda-tanda awal eksaserbasi penyakit pernapasan kronis dari jarak jauh.
Sementara itu Airsone Junior: smart wearable (perangkat cerdas) untuk anak-anak, yang membantu melacak laju pernapasan dan detak jantung mereka sepanjang malam.
Baca Juga: Honda Mulai Track Testing Civic Type R-GT, Tunggu Laga Debut Seri Super GT 2024
Chief Executive Officer Aevice Health, Adrian Ang, mengungkap bahwa penyakit pernapasan kronis merupakan area signifikan yang belum banyak dimanfaatkan peluangnya oleh penyedia layanan kesehatan di pasar Asia Tenggara.
"Dengan dukungan kuat dan juga jaringan yang luas dari East Ventures, kami siap untuk menghadirkan solusi transformatif dalam mengatasi permasalahan ini di wilayah Asia Tenggara," ujarnya, dilansir pada Selasa (25/7/2023).
Aevice Health didirikan pada tahun 2018 oleh Adrian Ang bersama Dr. Rex Tan, dan Dr. Ser Wee.
Perusahaan ini mengembangkan solusi inovatif seperti AeviceMD Monitoring System; menyediakan platform manajemen pasien komprehensif yang ditargetkan untuk manajemen penyakit pernapasan kronis. Dengan algoritma eksklusif yang canggih, AeviceMD Monitoring System terus memantau biomarker pasien yang diperoleh dari stetoskop pintar, yang dapat dikenakan dengan mudah (wearable stethoscope). Pasien yang berisiko mengalami perburukan gejala pernapasan akut, dapat diidentifikasi secara dini, untuk mencegah rawat inap atau rujukan ke unit gawat darurat.
Diperkirakan lebih dari 7% populasi (atau sekitar 48,5 juta orang) di Asia Tenggara menderita Chronic Respiratory Disease. Dalam catatan itu, asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) adalah penyakit pernapasan kronis yang paling umum.
Di Indonesia, lebih dari 4,5% populasi (atau 11,2 juta orang) menderita asma dan 4,8 juta menderita PPOK. Lembaga-lembaga berwenang telah mengantisipasi terjadinya penyakit pernapasan yang lebih buruk, selama periode kabut asap atau kebakaran hutan.
Baca Juga: Bersaing dengan Instagram, TikTok Menambahkan Postingan Teks
Belakangan ini, banyak negara di Asia Tenggara yang telah mengambil tindakan proaktif dalam menangani penyakit kronis. Misalnya, Indonesia telah menginisiasi program percobaan yang membekali para pengguna dengan perangkat yang dapat dikenakan untuk memantau kesehatan mereka, dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Visi AeviceMD adalah untuk menjadi termometer klinis pada umumnya, tetapi dengan fokus pada kesehatan pernapasan. Misi perusahaan Aevice Health adalah menjadikan platform AeviceMD sebagai solusi yang terjangkau dan mudah diakses, untuk pasien dari segala usia, serta memungkinkan pengelolaan kondisi pernapasan yang lancar dari kenyamanan rumah mereka.
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, mengaku senang menyambut Aevice Health ke dalam ekosistem East Ventures. Dengan keahlian dan teknologi mutakhir yang dimiliki, East Ventures yakin Aevice Health berpotensi untuk mengembangkan pelayanan kesehatan pernapasan secara global.
"Kami berharap dapat bersama-sama mentransformasikan perawatan kesehatan, dan memberikan perawatan yang dapat dipersonalisasi dan efektif, untuk pasien di seluruh dunia," ujarnya.
Pengumuman pendanaan ini disusul dengan dua pencapaian penting AeviceMD. Pekan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memberikan izin untuk solusi Aevice Health menjadi perangkat medis Kelas II.
Pada Maret 2023, Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA) memberikan izin edar pertama untuk AeviceMD di pasar Singapura. Izin ini memungkinkan perusahaan untuk memasarkan dan menyediakan platform pemantauan pernapasan di pasar-pasar utama ini.