CEO Danamart, Patrick Gunadi, mengumumkan langsung bahwa perusahaannya bakal menggarap pasar pelaku industri kreatif. Bukan hanya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), melainkan juga influencer, seperti YouTuber, selebgram dan lain-lain.
Untuk mendukung langkah ini, Danamart akan segera MoU dengan GetCraft untuk mulai mendanai influencer yang ada di bawah mereka.
Danamart menilai sektor ini prospektif. Alasannya menurutnya, walau secara potensi bisnis sektor ini bernilai jumbo, pelakunya tergolong sulit memperoleh akses pendanaan dari lembaga keuangan formal.
"Sesuai dengan aturan yang berlaku di OJK, semua penyaluran pembiayaan di SCF harus berbadan hukum. Sedangkan mayoritas influencer masih berbentuk usaha perorangan. Oleh karenanya, sebelum memperoleh pendanaan mereka akan diarahkan untuk membentuk badan usaha," ungkapnya, di laman GoodMoney.id, Selasa (1/8/2023).
Bantuan arahan tersebut akan dilakukan melalui anak usaha Danamart, Omah Biznis, yang berfokus pada peningkatan literasi bisnis lewat program-program edukasi bersama lembaga pendidikan.
Baca Juga: Minecraft mod Kerap Diekspolitasi Peretas Untuk Ambil Alih Perangkatmu
Danamart Telah Menghimpun 1.000 Pemodal Bagi UMKM
Sejak mengantongi izin dari OJK pada Februari 2023, PT Dana Aguna Nusantara (Danamart) telah menghimpun kurang lebih 1.000 pemodal untuk berurun dana mendukung produksi UMKM di Indonesia.
Perusahaan juga telah bertumbuh secara umum sebesar 15%-30%, berhasil menggaet 16 UKM/UMKM atau yang disebut penerbit dan menyediakan pendanaan sampai dengan maksimal Rp10 miliar.
Patrick mengatakan, tidak hanya membantu penyaluran pendanaan, Danamart juga memberikan layanan pengetahuan bisnis kepada pelaku UMKM.
"Permasalahan umum yang biasa dijumpai oleh UMKM adalah pendanaan dan business knowledge. Oleh karena itulah, Danamart juga turut membantu pertumbuhan bisnis UMKM tidak hanya secara finansial, tetapi juga secara edukatif," sambungnya.
Sementara itu dilansir lewat Warta Ekonomi, meski berperan sebagai perusahaan penyalur modal usaha dan memberi imbal hasil atau keuntungan pada investor, namun Danamart memiliki misi yang berlandaskan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Baca Juga: Peneliti MIT Kembangkan Teknologi PhotoGuard, Lindungi Foto dari Editan AI oleh Orang Jahat
Baca Juga: Kapasitas Internet Terbaik Lewat SATRIA-1, Bakal Bisa Dinikmati Warga 3T Pada Awal Tahun Depan
Selain itu, mengakomodasi berbagai kebutuhan peningkatan modal usaha dan pertumbuhan uang, dengan menyediakan saham dan obligasi untuk UKM yang dapat dipilih sesuai profil riisko investor.
Menerapkan ESG
Patrick mengaku, pihaknya ingin mendukung UMKM dan pelaku sektor industri kreatif lainnya, agar mengimplementasikan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG).
Konsep ESG ini menjadi salah satu tolak ukur utama Danamart, ketika menyeleksi pelaku usaha yang berperan selaku penerbit, dalam rangka mendukung ekosistem yang berkelanjutan.
Dengan demikian, selain memberikan keuntungan secara finansial kepada penerbit dan pemodal, Danamart pun diproyeksikan untuk memberikan keuntungan secara sosial dan lingkungan.
"Seperti yang kita tahu, aktivitas manusia berdampak kepada lingkungan, dan dampak itu pada akhirnya kembali lagi ke kita. Maka dari itu, kami ingin memberikan keuntungan tidak hanya secara finansial, tetapi juga secara sosial," imbuh Patrick.
Untuk diketahui, berbeda dengan fintech peer-to-peer (P2P) lending, securities crowdfunding seperti Danamart bernaung di bawah Departemen Pengawasan Pengelolaan Investasi dan Pasar Modal. Sementara itu, fintech P2P lending dinaungi oleh Departemen Pengaturan dan Pengembangan Industri Keuangan Non-bank (IKNB).
Baca Juga: Oppenheimer Raup Pendapatan Kotor Mencapai Rp6 Triliun Secara Global dalam Seminggu Penayangan