Banyak UMKM di Indonesia Sulit Mendapatkan Modal, Startup Boost Ingin Ciptakan Inklusi Keuangan

Rahmat Jiwandono
Rabu 02 Agustus 2023, 19:21 WIB
Boost.

Boost.

Techverse.asia - Boost, perusahaan startup di bidang finansial teknologi (fintek) yang telah diakuisisi Axiata, punya komitmen untuk mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Sektor UMKM punya peran besar dalam mendorong perekonomian negara, tetapi seringkali menghadapi kesulitan untuk mengakses permodalan. 

Menyadari kebutuhan yang mendesak tersebut, Boost berkomitmen penuh untuk mengembangkan sektor UMKM dengan menawarkan berbagai solusi pembiayaan yang komprehensif, dengan memberikan fokus pada pinjaman peer-to-peer (P2P) yang produktif. 

UMKM di Tanah Air memiliki posisi yang kuat karena memperkerjakan 60 persen tenaga kerja dan berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Namun demikian, masih terdapat banyak pelaku UMKM yang sulit memperoleh pembiayaan untuk usahanya. 

Tercatat sebanyak 77,6 persen UMKM di Indonesia belum menerima kredit perbankan dan hanya kurang dari 35 persen yang telah bergabung dengan ekosistem ekonomi digital. Oleh karenanya, inklusi keuangan dan digitalisasi sebagai tantangan utama industri menjadi semakin penting bagi Indonesia untuk diselesaikan. 

Baca Juga: Halodoc Raih Pendanaan Seri D dari Astra Internasional, Jumlahnya Tembus Rp1,50 Triliun

Sebagai perusahaan fintek, Boost menawarkan solusi untuk mempercepat proses tersebut dengan memberdayakan pelaku UMKM yang belum terlayani secara finansial di seluruh pelosok Indonesia. 

Group CEO Boost Sheyantha Abeykoon menyampaikan bahwa sejak awal, tujuan dan misi Boost adalah untuk melayani yang kurang terlayani, dengan mendukung para peminjam atau merchant secara digital dalam mencapai tujuan mereka di negara tempat perusahaan beroperasi, termasuk Indonesia.

Dengan lanskap digital yang terus berkembang, sangat penting bagi mereka untuk mendapatkan akses ke alat dan solusi tepat, yang diperlukan untuk merangkul digitalisasi. "Kami berharap dapat berkontribusi dalam upaya penyederhanaan solusi pembiayaan yang didukung oleh kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan machine learning untuk pasar Indonesia," ujar dia pada Rabu (2/8/2023). 

Sementara itu, CEO Boost Indonesia, Stefanus Warsito mengatakan, pihaknya selalu menjadi yang terdepan dalam menyajikan inovasi melalui layanan pembiayaan, untuk dapat memberdayakan bisnis secara digital, terutama di kalangan masyarakat yang kurang terlayani.

Saat ini, Boost bermitra dengan pelaku ekosistem untuk melihat bagaimana  dapat mengubah model fintek lending yang terkini menjadi solusi dan produk usaha yang bernilai bagi UMKM di Indonesia agar tumbuh tak terbatas.

Baca Juga: Sedang Laris-larisnya eFishery Dapat Investasi, Kali Ini dari Norinchukin Capital

"Lebih dari 40 persen nasabah Boost di Malaysia dan Indonesia belum pernah menerima kredit dari penyedia jasa keuangan lain sebelumnya. Kami berupaya menjangkau lebih banyak UMKM di seluruh negeri melalui solusi holistik fintek kami yang dapat membantu mereka terus maju dalam pertumbuhan bisnis mereka," katanya. 

Sekadar informasi, Boost didirikan di Malaysia dan Indonesia pada 2017 dengan tujuan untuk memacu pertumbuhan UMKM melalui layanan pembiayaan dan solusi yang berfokus pada pebisnis. Di Indonesia, Boost menawarkan dua layanan pembiayaan melalui P2P lending, yaitu invoice financing dan supply chain financing, di mana peminjam (Boost Merchant) dapat mengajukan pembiayaan hingga Rp2 miliar dalam waktu tiga bulan.

Layanan ini memungkinkan UMKM memperoleh pembiayaan untuk kegiatan usaha, memperluas toko, membayar gaji karyawan, dan mewujudkan impian usaha mereka.

Boost Merchants juga akan mendapatkan keuntungan dari Boost Kedai, sebuah platform digital yang dirancang untuk menyederhanakan proses rantai pasokan (supply chain) bagi UMKM di era ekonomi digital. Boost Kedai menghubungkan Boost Merchants dengan pemasok dan menawarkan metode pembayaran yang nyaman melalui Boost Tempo untuk manajemen arus kas.

Boost memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam mendukung bisnis yang kurang terlayani. Sejak awal berdiri hingga tahun 2023, Boost telah menyalurkan pinjaman senilai hampir Rp9 triliun di Malaysia dan Indonesia, dengan lebih dari 40 persen atau sekitar Rp3 triliun dari jumlah ini dicairkan di Indonesia.

Baca Juga: Kampanyekan Investasi Sebagai Gaya Hidup, Bibit x Hijack Sandal Buat Produk Kolaborasi

Kepercayaan pada perusahaan terus meningkat dengan repeat rate atau pengajuan pinjaman kembali mencapai 90 persen pada pembiayaan mikro jangka pendek untuk Malaysia dan Indonesia. Hingga saat ini, Boost telah mencatatkan peningkatan dari tahun ke tahun sebanyak lebih dari 40 persen dalam catatan pinjamannya. Dengan pencairan rata-rata per bulan sebesar Rp208 miliar, Boost memantapkan posisinya sebagai salah satu pemain fintek teratas di Indonesia.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)
Techno21 Januari 2025, 16:39 WIB

Upaya Donald Trump Mempertahankan TikTok di AS, Beri Perpanjangan Waktu 75 Hari

Trump menggembar-gemborkan rencananya untuk menyelamatkan TikTok selama kampanye kemenangannya.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno21 Januari 2025, 15:50 WIB

Edits: Aplikasi Edit Video yang Fiturnya Banyak Mirip CapCut

Instagram meluncurkan aplikasi pengeditan video baru yang sangat mirip dengan CapCut.
Logo aplikasi Edits milik Instagram. (Sumber: istimewa)
Automotive21 Januari 2025, 15:05 WIB

Vespa 946 Snake Hanya Tersedia 888 Unit di Seluruh Dunia

Keanggunan yang dingin untuk model Vespa edisi terbatas baru untuk merayakan Tahun Ular.
Vespa 946 Snake. (Sumber: Vespa)
Automotive21 Januari 2025, 14:37 WIB

Yamaha MT-25 Hadir dengan Banyak Pembaruan, Cuma Ada 1 Varian

Yamaha MT-25 semakin tonjolkan aura The Master of Torque yang agresif.
Yamaha MT-25. (Sumber: Yamaha)
Automotive20 Januari 2025, 19:20 WIB

Kenalkan Produk Indonesia ke Jepang, Saber Industries Berpartisipasi di Osaka Auto Messe 2025

Saber Industries optimistis produk lokal bisa memenuhi ekspektasi modifikator Jepang.
Ilustrasi lampu mobil yang diproduksi oleh Saber Industries. (Sumber: istimewa)