Platform digital yang fokus menyediakan solusi parenting untuk tumbuh kembang anak, PrimaKu, hari ini (Kamis, 24/8/2023) mengumumkan perolehan pendanaan pra-seri A.
Jumlah dana yang diraih tak disebutkan jumlahnya oleh PrimaKu, meski demikian diketahui, pendanaan kali ini dipimpin oleh Northstar Group dan AppWorks, dengan partisipasi BRI Ventures dan BIG Ventures.
Founder & CEO PrimaKu, Muhammad Aditriya Indraputra, mengungkap dana yang didapat, rencananya digunakan PrimaKu untuk memperkuat ekosistem digital PrimaKu. Tujuannya agar lebih komprehensif dalam mendukung orang tua, dokter anak, serta fasilitas kesehatan dalam misinya untuk menyukseskan tumbuh kembang anak.
"PrimaKu juga akan segera memperluas jangkauannya melalui kanal distribusi yang lebih beragam, untuk mengakomodasi kebutuhan produk dan layanan untuk mendukung kebutuhan parenting," ungkap CEO yang kerap disapa Didit itu.
Ia mengatakan, perusahaan juga akan memperluas jangkauan rumah sakit dan klinik di Indonesia untuk meningkatkan aksesibilitas vaksinasi.
Baca Juga: Contek Live Selling Ala Selebritis, Cuannya Gak Tipis
PrimaKu Menawarkan Tiga Fitur Unggulan
Ada dua alasan utama Didit mengembangkan layanan ini. Pertama, kekhawatiran terkait isu kesehatan pada anak-anak Indonesia. Kedua, pengalaman pribadi dalam menghadapi tantangan sebagai orang tua pertama kali.
PrimaKu menawarkan tiga fitur unggulan untuk membantu orang tua mengatasi stunting dalam tumbuh kembang anak. Di antaranya pemantauan tumbuh kembang anak, panduan nutrisi, serta layanan vaksinasi dan imunisasi.
Orang tua akan mendapat buku harian kesehatan visual untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
"Selain itu, layanan ini juga mencakup panduan dan tips bagi orang tua untuk membantu anak-anak mereka mencapai tonggak penting—seperti nutrisi, pertumbuhan, bicara, keterampilan motorik, dan bidang perkembangan penting lainnya," urai Didit, dalam wawancara bersama DailySocial.id, yang kami kutip hari ini.
Baca Juga: 6 Bukti Negara-negara Asia Lebih Update Teknologi Ketimbang Barat
Platform ini juga memungkinkan orang tua memesan vaksinasi, memesan kunjungan klinis di 31 provinsi di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan ternama.
Untuk dokter anak, PrimaKu juga menawarkan alat dan panduan digital untuk membantu klinik mendukung perkembangan anak, memfasilitasi layanan telemedis, membuat rujukan dokter, dan menawarkan komunitas untuk terhubung dengan rekan-rekan industri.
Dampingi Orang Tua Menghadapi Tantangan dalam Mengasuh Anak
Didirikan pada Juli 2017, PrimaKu merupakan sebuah ekosistem parenting berbasis komunitas, yang ingin membantu mengatasi tantangan orang tua dalam mengasuh anak.
Platform ini menghubungkan orang tua dengan dokter anak, serta fasilitas kesehatan yang komprehensif.
Menurut Didit, Indonesia masih tertinggal jauh dalam metrik terkait pertumbuhan anak. Ada sejumlah fakta terkait ini, sebut Didit.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Lebih dari 46% anak kurang dari 5 tahun menderita kekurangan gizi atau stunting.
Mengacu pada Profil Kesehatan Ibu dan Anak, terdapat lebih dari 37% anak kurang mendapat vaksinasi, sehingga rentan terhadap penyakit yang sebenarnya bisa dicegah.
Fakta lainnya yang ditemukan dalam buku Early Childhood Development Coming of Age: Science Through The Life Course, lebih dari 43% anak tidak bisa mencapai pertumbuhan optimalnya.
"Hal ini juga dapat terjadi karena kurangnya kesadaran, mengenai praktik pengasuhan anak yang tepat untuk mengoptimalkan kesehatan, tumbuh kembang anak selama 1.000 hari pertama mereka. Selain itu, maraknya misinformasi terkait parenting yang beredar di media sosial," tuturnya.
Baca Juga: Toyota Avanza dan Veloz Laris Terjual di GIIAS 2023, Segini SPK yang Dibukukan Toyota
Didit menerangkan, ketika ia mempelajari metrik terkait kesehatan anak-anak Indonesia, ia melihat terdapat kesenjangan besar dalam hal kesehatan, gizi, dan kesejahteraan anak secara keseluruhan.
"Hasilnya, banyak anak mengalami keterbelakangan, karena kurangnya akses terhadap informasi dan sumber daya yang tepat," lanjut Didit.
Maka dari itu, ia mencoba membangun sebuah platform yang dapat menjembatani kesenjangan dan memberdayakan orang tua, dengan pengetahuan dan alat yang dibutuhkan untuk membekali anak-anak mereka sejak dini.
Sebuah platform yang tidak hanya memberikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan, namun juga menciptakan dukungan dan rasa kebersamaan.