Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam mengatakan, Indonesia telah mengalami pertumbuhan eksponensial dalam jumlah pengguna internet selama 20 tahun terakhir.
Laju penetrasi internet di Indonesia mencapai sekitar 77% dari populasi, atau sekitar 212,9 juta pengguna, kini mengandalkan internet untuk komunikasi, perdagangan, dan berbagai aktivitas lainnya.
Sementara terkait platform media sosial dan e-commerce, transisi digital membawa media sosial memiliki 167 juta pengguna atau 60,4% dari populasi. Mereka aktif terlibat di platform Facebook, YouTube, TikTok, Instagram, dan Twitter.
Perkembangan ekosistem ekonomi digital di Indonesia, didorong terutama oleh e-commerce, layanan transportasi dan makanan daring, perjalanan, dan konsumsi media digital. Kini, valuasinya telah mencapai sekitar USD 77 miliar pada 2022, dengan potensi mencapai sekitar USD 130 miliar pada 2025.
"Dengan terus berkembangnya akses dan penggunaan internet, Indonesia berpotensi memainkan peran penting dalam ekonomi digital global. Dapat membuka peluang pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan bagi bisnis, pemerintah, maupun individu," ungkap Soon Nam, dilansir dari keterangan resminya, Senin (28/8/2023).
Baca Juga: Koleksi UNIQLO x KAWS Meluncur Awal September
Di Indonesia, peningkatan adopsi layanan digital di kalangan pengguna digital urban, membuka peluang signifikan bagi bisnis di berbagai industri untuk memperluas jangkauan dan terhubung dengan pelanggan baru.
Sebanyak 89% dari pengguna digital perkotaan menggunakan platform e-commerce untuk melakukan pembelian, 80% di antara mereka juga merupakan pengguna platform transportasi online. Kemudian, 59% dari populasi urban juga menggunakan platform belanja online untuk membeli produk makanan.
Selain itu, layanan video, musik, dan games juga dilaporkan sebagai tren yang sedang naik.
"Dengan semakin banyak orang beralih ke platform digital untuk barang, layanan, dan hiburan, sangat mungkin bisnis yang memanfaatkan teknologi digital akan memiliki posisi yang lebih baik untuk berhasil di pasar Indonesia," sambung dia.
Jumlah Startup yang Fokus SDGs Bertumbuh
Wong Soon Nam lebih lanjut menjelaskan, dengan berkembangnya transformasi di berbagai industri, terjadi peningkatan dalam jumlah startup yang fokus pada Sustainable Development Goals (SDGs), mengatasi perubahan iklim, mempromosikan energi terbarukan, solusi biomedis, dan lainnya.
Menurut data dari 2020, terdapat 113 putaran pendanaan di Indonesia pada tahun tersebut, dengan total pendanaan sebesar Rp 50,4 triliun dari 50 pendanaan yang diumumkan.
Hal ini menunjukkan, investor semakin tertarik pada pasar Indonesia, karena negara ini terus menjelma menjadi pusat inovasi dan kewirausahaan.
Eksplorasi lebih lanjut terhadap ekosistem startup di Indonesia, dalam survei Tinc Impact Report 2023, menemukenali adanya sejumlah 73% responden yang menyebut impact terbesar yang dapat diberikan program inkubator atau akselerator di Indonesia adalah peningkatan terhadap produk/layanan startup mereka.
Sementara itu, ada 65% yang menyebutkan mereka mendapatkan validasi dalam mendirikan business model. Sebanyak 62% responden mengalami peningkatan dari sisi jejaring dengan mitra/klien, dan 54% merasakan efisiensi dalam operasional bisnis mereka.
Laporan ini juga menyebutkan, impact dirasakan tidak hanya dari sisi perusahaan saja, tetapi juga dari aspek personal para founders. Sedangkan inkubator dan akselerator, berperan mendukung pertumbuhan startup di Indonesia dengan menyediakan bimbingan, sumber daya, pendanaan, dan koneksi yang membantu startup bertumbuh dan berkembang.
Perbaikan Infrastuktur Jaringan Internet, Dorong Masifnya Transformasi Digital
Tinc Impact Report 2023 juga mengungkap, pertumbuhan pesat jaringan broadband terkini selama dekade terakhir, turut merevolusi lanskap digital di seluruh dunia.
Transformasi ini telah memberdayakan bisnis, memperkenalkan metode komunikasi baru, dan meningkatkan pengalaman digital secara keseluruhan.
Di Indonesia, transisi ke infrastruktur broadband 4G/LTE dan implementasi jaringan 5G, bersama dengan inisiatif pemerintah seperti Peta Jalan Industri 4.0, Program Beasiswa Talenta Digital, dan Gerakan Literasi Digital Nasional, telah mempercepat perjalanan transformasi digital nasional.
Baca Juga: Whatsapp Luncurkan Fitur untuk Mengirim Video Kualitas HD
Tinc Impact Report 2023 memproyeksikan, sejumlah tren teknologi masa depan yang berpotensi mempercepat transformasi digital lebih lanjut. Tren itu antara lain:
- Ekspansi konektivitas 5G yang memungkinkan teknologi Internet-of-Things (IoT), Video Ultra HD/3D, dan kecepatan internet yang maksimal,
- Peningkatan adopsi kemampuan Artificial Intelligence (AI) untuk efisiensi operasional dan finansial,
- Quantum Computing,
- Proses software development yang lebih cepat dan inklusif,
- Trust architecture dan digital identity, untuk mengurangi risiko teknologi dan data sekaligus mendorong inovasi,
- Model internet terdesentralisasi Web3, yang meningkatkan kontrol terhadap data pribadi dan aset digital.