Techverse.asia - Managing Partner AC Ventures Helen Wong - perusahaan modal ventura terkemuka di Indonesia - baru-baru ini dia memberikan pidato kepada para pembuat kebijakan regional dan pemimpin bisnis terkemuka di Women's CEO Forum di Ritz Carlton di pusat kota Jakarta, sebuah acara sampingan resmi dari ASEAN Business & KTT Investasi (ABIS) 2023.
Kepemimpinan ASEAN di bawah kepemimpinan Indonesia bertujuan untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang stabil dan damai yang menjunjung tinggi hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan dengan tetap menjaga perdamaian internal dan sentralitas.
ASEAN sebagai sebuah organisasi bertujuan untuk menjadikan kawasan ini sebagai kekuatan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan. Sebagai pasar tunggal terbesar di kawasan ini, Indonesia mewakili sekitar 40 persen perekonomian di kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan.
Helen hadir di Forum CEO Perempuan untuk berbagi wawasannya dengan audiens yang terdiri dari pembuat kebijakan, investor, dan pemimpin sektor swasta terkemuka. Dia menekankan alasan ekonomi yang kuat di balik dukungannya terhadap pengusaha perempuan di Indonesia, dan juga pemodal ventura perempuan lokal.
Baca Juga: 1 Tahun Diluncurkan, Jumlah Pengguna Tokopedia Affiliate Meningkat hingga 16 Kali Lipat
Negara kepulauan ini, yang merupakan rumah bagi lebih dari 64 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) - yang merupakan 98 persen dari seluruh bisnis di negara ini - merupakan lahan subur bagi investasi modal ventura. UMKM ini secara signifikan berkontribusi lebih dari 61 persen terhadap perekonomian lokal.
Hebatnya, lebih dari separuh perusahaan ini dimiliki oleh perempuan, dan AC Ventures mengidentifikasinya sebagai peluang investasi tahunan senilai lebih dari US$421 miliar.
"Di pasar yang sangat dinamis seperti Indonesia, perempuan pengusaha tidak hanya memenuhi peran sosial, mereka juga merupakan penggerak perekonomian utama. Penelitian kami menunjukkan bahwa berinvestasi pada bisnis yang dipimpin oleh perempuan bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, namun merupakan hal yang cerdas untuk dilakukan," kata Helen dalam keterangan tertulis yang kami terima, Rabu (6/9/2023).
Ia mengatakan, mengingat bisnis-bisnis ini berkontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal dan menjaga ketahanannya selama masa krisis seperti pandemi Covid-19, AC Ventures melihat peluang tahunan yang belum dimanfaatkan, bernilai ratusan miliar dolar.
"Oleh karena itu, kami membutuhkan lebih banyak investor perempuan yang memahami hal ini dan bersedia mengambil tindakan bersama untuk mendukung lebih banyak pendiri perempuan. AC Ventures memiliki rekam jejak yang kuat dalam mendukung perempuan pendiri teknologi dan UMKM milik perempuan di kawasan ASEAN," paparnya.
Baca Juga: Banyak UMKM di Indonesia Sulit Mendapatkan Modal, Startup Boost Ingin Ciptakan Inklusi Keuangan
Perusahaan ini berdiri sebagai teladan keberagaman, dengan tim yang seimbang secara gender 50:50 dan 41 persen kepemimpinan perempuan di seluruh portofolio investasinya. Metrik ini bukan sekadar angka acak, namun mencerminkan etos inti perusahaan dalam mendorong lingkungan bisnis yang adil demi masa depan yang lebih baik di Indonesia.
Helen menyebutkan, dalam perjalanan AC Ventures, mereka telah belajar bahwa keberagaman bukanlah sebuah kata kunci, melainkan sebuah keharusan dalam bisnis. Tim yang seimbang akan membawa perspektif yang beragam, sehingga menghasilkan keputusan investasi yang lebih cerdas dan kinerja portofolio yang lebih kuat.
Dalam acara tersebut, Helen Wong menyerukan kepada sesama investor dan pembuat kebijakan untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam mendukung investor perempuan. Perusahaan ini menetapkan standar yang tinggi untuk inklusivitas dan keberagaman dan bertujuan untuk mempengaruhi komunitas investasi yang lebih luas agar menyadari potensi yang belum dimanfaatkan dalam perusahaan yang dipimpin perempuan.
Dengan menyelaraskan strategi investasinya dengan potensi bisnis yang dipimpin oleh perempuan, AC Ventures berupaya untuk mengkatalisasi pertumbuhan ekonomi sekaligus menumbuhkan ekosistem kewirausahaan yang lebih adil dan berkelanjutan di Indonesia dan kawasan ASEAN pada umumnya.