Ada 2.483 Startup di Indonesia: Simak Ini Kalau Kamu Mau Mengikuti Jejak Mereka

Uli Febriarni
Jumat 08 September 2023, 19:36 WIB
suasana diskusi Digitalk CfDS UGM, kali ini membahas dinamika startup di Indonesia (Sumber : dok.ist/CfDS UGM)

suasana diskusi Digitalk CfDS UGM, kali ini membahas dinamika startup di Indonesia (Sumber : dok.ist/CfDS UGM)

Fenomena perkembangan ekosistem startup -yang menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia- telah menunjukkan peluang besar bagi wirausaha baru.

Meskipun demikian, tantangan yang ada memerlukan strategi dan perhatian khusus untuk menjaga stabilitas, terutama bagi startup yang sedang berkembang. Lantas, bagaimana dinamika perjalanan startup di Indonesia kekinian?

Inisiatif forum diskusi Digitalk #58 yang dilangsungkan oleh Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada (CfDS UGM) membahas isu tersebut, bersama dengan Intudo Ventures, sejumlah startup, masyarakat umum, dan sivitas akademika, Jumat (8/9/2023). 

Mengambil tajuk Memahami Peluang dan Dinamika Industri Startup, diskusi ini ingin menjadi wadah bagi pelaku industri startup, ahli, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk memperkenalkan berbagai dinamika dalam ekosistem startup Indonesia dewasa ini.

Diskusi menghadirkan tiga tokoh kunci dari tiga startup di Indonesia, yaitu Intudo, bersama Patrick Yip selaku Intudo Founding Partner, Timothy Astandu, CEO dan Co-Founder Populix, dan Kenneth Tali selaku CEO dan Co-Founder SerMorpheus.

Sekretaris Eksekutif CfDS UGM, Syaifa Tania, mengatakan bahwa dalam diskusi ini bukan hanya ada sharing session dalam format talkshow.

Baca Juga: Ke Yogyakarta Ngidam Makan Bubur? Cek 6 Warung Bubur Ini

Baca Juga: Sempat Hype di Indonesia, Clubhouse Kini Jadi Perpesanan Audio

"Para C-Level turut mengajak peserta lebih dekat dengan satu sama lain, dalam sesi networking. Sesi ini menjadi kesempatan emas bagi para peserta, dalam meraih career opportunity di perusahaan startup," ujarnya.

"Selain itu, juga sebagai media pengembangan SDM ‘melek digital’ yang sesuai untuk kebutuhan perusahaan saat ini," lanjut dia. 

Lewat Digitalk #58, ini adalah upaya nyata yang CfDS UGM lakukan untuk mendukung perkembangan talenta digital Indonesia.

CfDS UGM sangat menyambut momen ini dengan antusias dan aktif bekerja sama dengan mitra-mitra dari berbagai lini, untuk mempertemukan mereka dengan talenta digital yang siap bersaing di industri. Demikian diungkap Tania.

Tidak Mudah Membangun Startup di Indonesia 

Menurut Databoks, pertumbuhan startup di Indonesia saat ini mencapai 2.483 startup. Kehadiran mereka turut didorong oleh perkembangan teknologi jaringan, populasi yang besar, kolaborasi antara pengusaha, investor, dan pemerintah, serta minat investor dalam ekosistem startup.

CEO dan Co-Founder Populix, Timothy Astandu, turut memperkenalkan startup mereka.

Populix merupakan startup yang dapat membantu masyarakat terkait kebutuhan riset, juga sebagai survey solution untuk menunjang kebutuhan individu dan akademik.

"Berbicara mengenai membangun startup, hal tersebut tentu tidak mudah," ujarnya.

"Di dunia, pasti ada susahnya. Semua startup itu harus mulai dari titik nol. Startup harus memiliki basis teknologi kuat yang bisa membawa dampak, mendisrupsi dunia," tutur Timothy. 

Sementara itu, CEO dan Co-Founder SerMorpheus, Kenneth Tali, turut membagikan pengalamannya membangun startup bersama rekannya. 

Kata Kenneth, kreativitas dan adaptasi tentu perlu dipertimbangkan. Inisiatif kreatif yang dibawa SerMorphues dimaksudkan untuk mengenalkan Web3 kepada masyarakat awam dengan model yang lebih mudah dipahami.

"SerMorpheus sebagai startup di bidang cryptocurrency dan NFT, menyajikan produk kebanggaan kami, yaitu Konser.co.id, suatu aplikasi pengorganisasian event. Lewat aplikasi ini, fokus kami adalah untuk membangun attestation dan loyalty lewat pengkoleksian ‘stiker’ layaknya NFT," jelasnya. 

Baca Juga: Samsung x Thom Browne: Hadirkan Galaxy Z Fold 5 dan Galaxy Watch 6 Edisi Terbatas

Baca Juga: Pegawai Pemerintah dan BUMN di China Dilarang Pakai iPhone Saat Kerja

Investor Pada Dasarnya Siap Membantu Startup

Dari banyaknya startup yang turut berkontestasi dalam perkembangan e-economy, Intudo tampil sebagai pendorong kemajuan industri startup nasional.

Mereka percaya akan kehebatan para startup asal Indonesia, bahwa pasar mereka tak kalah kuat dengan pasar internasional.

Intudo Founding Partner, Patrick Yip, menegaskan bahwa mereka lahir di Indonesia, hanya berinvestasi di Indonesia, dan hanya berkarya untuk Indonesia.

Lewat BUMI (Berkarya Untuk Masyarakat Indonesia), Intudo menggiatkan pemberdayaan pelajar Indonesia untuk bergabung dengan ekosistem digital.

"Kami siap untuk membantu para talenta digital di Indonesia untuk bersama-sama belajar dari ahli industri, membangun relasi, dan memperluas wawasan mereka," tutur Patrick.

Menghadapi tantangan dan dinamika pembangunan startup, tentu di dalamnya banyak aspek yang memengaruhi. Patrick juga menekankan, pertimbangan matang lewat peran tim internal menjadi salah satu faktor penting.

"Kolaborasi bersama antar stakeholder, baik dari sisi akademik, industri, swasta, serta pemerintah, diharapkan dapat mendukung persiapan masyarakat Indonesia yang lebih siap menyambut digitalisasi, AI, dan pembaharuan demi pembaharuan lain yang datang," tandasnya. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno15 April 2025, 14:25 WIB

Baseus Hadirkan Pengisi Daya Nirkabel Picogo, Desainnya Ramping dan Kecil

Pendatang baru yang sangat tipis ini menjanjikan daya ringkas yang mendefinisikan ulang kesederhanaan di mana pun pengguna berada.
Power bank magnetik Baseus Picogo yang seukuran kartu. (Sumber: Baseus)
Techno14 April 2025, 19:01 WIB

ASUS VivoWatch 6 Aero: Bisa Lakukan ECG dan Pantau Tingkat Tekanan Darah

Desain ringan seberat 27 gram dilengkapi layar sentuh AMOLED.
ASUS VivoWatch 6 Aero. (Sumber: ASUS)
Techno14 April 2025, 18:40 WIB

Trump Kecualikan 3 Perangkat Ini dari Penerapan Tarif yang Lebih Tinggi

Pembebasan tarif teknologi hanya bersifat sementara, menurut Menteri Perdagangan AS.
Ilustrasi iPhone 16E yang dirakit di China terkena imbas aturan tarif Trump.
Techno14 April 2025, 18:07 WIB

Vivo V50 Lite Punya Kapasitas Baterai Jumbo dan Pengisian Daya Super Cepat

Tawarkan Baterai 6500mAh serta 90W Flash Charge Pertama di Seri V Lite.
Vivo V50 Lite.
Techno14 April 2025, 17:39 WIB

Instagram Ingin Menyaingi TikTok di Bagian Fungsi Pencarian

Kini banyak Gen Z yang mulai gunakan TikTok untuk mencari tahu tentang sesuatu.
Ilustrasi Instagram. (Sumber: Unsplash)
Techno14 April 2025, 17:29 WIB

Ballie: Robot Asisten Pribadi untuk Rumah Bertenaga Google Gemini

Gemini di Google Cloud akan memungkinkan Ballie menghadirkan interaksi yang dipersonalisasi dan bantuan rumah yang proaktif kepada pengguna.
Samsung pamerkan robot pintar bernama Ballie. (Sumber: Samsung)
Techno14 April 2025, 16:02 WIB

Canva Perkenalkan Visual Suite 2.0, Ubah Masa Depan Kreativitas dan Produktivitas

Memperkenalkan Rangkaian Aplikasi Visual 2.0 – Cara Baru nan Hebat untuk Berkreasi.
Canva umumkan rangkaian aplikasi Visual 2.0. (Sumber: canva)
Techno14 April 2025, 15:34 WIB

Oppo Find X8 Ultra Dilansir di China, Lihat Spesifikasi Lengkapnya

Find X8 Ultra mengemas spesifikasi yang lebih baik ke dalam perangkat yang sedikit lebih tipis.
Oppo Find X8 Ultra. (Sumber: oppo)
Techno14 April 2025, 14:59 WIB

Salesforce Pamerkan Inovasi Agentic AI Terbaru di Agentforce World Tour Jakarta

Salesforce membantu organisasi dengan berbagai ukuran dan skala untuk menyesuaikan bisnisnya di dunia yang serba AI.
Salesforce perkenalkan kemampuan dari Agentforce. (Sumber: istimewa)
Automotive14 April 2025, 14:41 WIB

Ducati x Lamborghini: Hadirkan Panigale V4 Lamborghini Baru

Kedua merek otomotif ini bersama lagi, menulis babak baru sportivitas, keindahan dan eksklusivitas.
Ducati Panigale V4 x Lamborghini. (Sumber: Ducati)