Bababos, platform pengadaan bahan baku manufaktur, mengumumkan penyelesaian putaran pendanaan awal (seed) senilai US$3 juta atau sekitar Rp46,1 miliar. Putaran pendanaan ini dipimpin East Ventures dengan melibatkan beberapa investor lainnya yaitu Patamar Capital dan Accion Venture Lab.
Pendanaan tersebut diraih enam bulan setelah Bababos mengumumkan pendanaan pra-awal (pre-seed), Maret 2023.
"Dana segar yang diperoleh akan digunakan untuk membangun platform yang seamless, dalam menghubungkan manufaktur industri kecil dan menengah (IKM) dengan para pemasok bahan baku terbaik," ungkap perusahaan dalam keterangan mereka, dilansir Selasa (19/9/2023).
Selain itu, Bababos juga mengalokasikan dana untuk menyokong fondasi teknologi dan memberdayakan sumber daya manusia, dalam mengakselerasi ekspansi bisnis Bababos yang saat ini sudah tersedia di area Jabodetabek dan Surabaya.
Bababos memiliki misi merevolusi rantai pasokan dengan menyediakan akses yang adil bagi industri manufaktur. Untuk mewujudkannya, Bababos menargetkan untuk dapat menjangkau 1.000 manufaktur IKM pada akhir 2023.
Co-Founder & CEO Bababos, Fajar Adiwidodo, mengungkap bahwa pihaknya sangat menghargai dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para investor pada putaran pendanaan ini.
Bababos semakin optimistis dengan potensi pasar yang ada, melihat antusiasme pelaku manufaktur IKM yang meningkat secara signifikan hingga akhir kuartal III ini.
"Ke depannya, kami akan terus memperbarui strategi kemitraan dengan para pemasok agar dapat menyediakan bahan baku berkualitas dengan harga yang terbaik," tuturnya.
Baca Juga: Kabar Baik! Ada Perangkat yang Bisa Kontrol Insulin Pasien Diabetes Tipe 1, Tanpa Suntikan
Fajar menyebut, ada beberapa hambatan yang sering dihadapi oleh para pelaku IKM dalam menjalankan usaha. Antara lain keterbatasan akses ke bahan baku berkualitas, harga yang kurang transparan, hingga keterbatasan dukungan finansial untuk modal kerja. Di sisi lain, para pemasok cenderung mengalami kesulitan dalam merencanakan persediaan inventaris akibat permintaan yang tersebar.
Bababos memecahkan masalah kompleks tersebut dengan menyediakan solusi rantai pasok, yang dapat mengagregasi permintaan bahan baku dari para manufaktur IKM.
Sedikitnya ada tiga solusi utama yang ditawarkan, yaitu penyediaan bahan baku manufaktur, permintaan agregat (aggregate demand), dan fasilitas pembayaran tempo.
Ketiga solusi tersebut diharapkan dapat mendorong efisiensi bagi para manufaktur IKM dalam melakukan pengadaan berbagai bahan baku manufaktur, mulai dari baja dan berbagai logam lainnya, hingga polimer dan bahan kimia.
Keunggulan solusi Bababos tidak lepas dari pemanfaatan teknologi yang menunjang performa bisnis. Bababos mendigitalisasi semua proses pengadaan dan memanfaatkan big data, untuk mengelompokkan permintaan secara akurat, berdasarkan kebutuhan bahan baku dan persebaran geografis.
Baca Juga: Perangi Hoaks dan Ujaran Kebencian di Tengah Pemilu 2024, Bawaslu RI Gandeng TikTok
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Nyeri Saat Menstruasi, Bisa-bisa Kena Endometriosis
"Hal ini memungkinkan pengiriman yang lebih cepat dan tepat waktu dari pemasok ke pelanggan, memberikan pengalaman yang seamless dan penghematan biaya," kata dia.
Tidak hanya itu, saat ini Bababos tengah mengembangkan fitur layanan berupa aplikasi web, yang memungkinkan para pelaku IKM dan pemasok melakukan proses transaksi secara online dan terintegrasi.
Partner East Ventures, Melisa Irene, mengapresiasi Bababos dan antusias mendukung platform tersebut.
"Putaran pendanaan ini kembali menandakan keyakinan kami terhadap Bababos. Kami berharap untuk dapat terus melihat pertumbuhan dan dampak positif yang dihadirkan Bababos ke industri ini," kata Melisa.
Sejak diluncurkan, Bababos telah mengalami pertumbuhan signifikan dan menjangkau lebih dari 400 manufaktur IKM. Dampak positif juga dirasakan pelaku IKM, dengan bisnis yang tumbuh dua hingga tiga kali lipat semenjak bergabung dalam ekosistem Bababos.