Perusahaan startup digital Indonesia memiliki kontribusi yang besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: TikTok Shop Dilarang Jualan di Indonesia, Pihak TikTok Singgung Penjual dan Affiliate
Baca Juga: Mobil Listrik Jaguar Akan Gunakan Pengisi Daya Tesla
Menurut Databoks, pertumbuhan startup di Indonesia saat ini mencapai 2.483 startup. Kehadiran mereka turut didorong oleh perkembangan teknologi jaringan, populasi yang besar, kolaborasi antara pengusaha, investor, dan pemerintah, serta minat investor dalam ekosistem startup.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI), Nezar Patria, menyatakan makin banyak startup lokal inovatif dan kreatif yang tumbuh berkembang dengan mengandalkan adopsi teknologi digital terbaru, seperti penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Nezar menyatakan, pihaknya melihat potensi startup lokal hampir di semua sektor berpeluang menambah kelahiran unicorn dan decacorn baru karya anak bangsa. Oleh karena itu, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kominfo akan terus memberikan dukungan secara masif.
"Akan banyak investor yang datang dan Kominfo dalam hal ini full backup kebutuhan apa saja (sesuai kebutuhan startup)," ungkapnya, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (29/9/2023).
Nezar menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan ruang inovasi agar karya anak bangsa terus berkembang.
Baca Juga: iPhone 15 Sudah USB-C, Tetap Jangan Asal Pinjam Kabel Android untuk Isi Daya Ya
Baca Juga: Casio G-SHOCK x League of Legends, Hadirkan Jam Tangan Spesial Jinx
"Yang terkait dengan informatika kami juga backup penuh. Termasuk membuka jaringan dengan ekosistem masyarakat digital yang sedang dikerjakan oleh Kominfo, antara lain melalui literasi digital," ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah juga akan menyiapkan talenta digital yang cakap. Ditargetkan sedikitnya ada 50 juta orang melek digital dan ada sembilan juta talenta digital (Program Digital Talent Scholarship) dalam waktu lima tahun.
Program Pelatihan Literasi Digital dan DTS, lanjutnya, akan terus dilakukan dengan menargetkan lebih banyak masyarakat. Agar mempu mengambil peluang ekonomi digital, tidak terkecuali yang berkecimpung di industri startup.
"Program-program itu terus kami genjot, kita bisa lihat hasilnya beberapa bertumbuh di dalam ekosistem ini membuka lapangan kerja baru, memberikan inovasi-inovasi yang sangat berguna membantu masyarakat. Saya kira, ini salah satu dampak positif dan dampak yang produktif, dari usaha-usaha yang dilakukan oleh usaha rintisan startup yang didukung oleh Kominfo," sambung Nezar lebih lanjut.
Di kesempatan berbeda, ia mengatakan bahwa pemerintah terus mengupayakan akselerasi transformasi digital.
Baca Juga: Omzet Kelontong SRC Disebut Tembus Rp236 Triliun Per Tahun, Produk UMKM Lokal Ikut Kecipratan Cuan
Baca Juga: NASA Akan Gunakan Teknologi Blockchain untuk Buktikan Eksplorasi Mereka Ke Bulan
Transformasi digital pada gilirannya akan membentuk perubahan perilaku konsumen, akibat informasi di platform media sosial dan partisipasi publik.
Ia juga berharap ada kajian-kajian di tengah publik, terutama mencermati inovasi yang begitu cepat di dunia digital, salah satunya e-commerce. Serta terkait bagaimana media sosial saat ini menjadi menjadi sumber rujukan dari informasi buat publik.
Kerja lain dari Kominfo RI saat ini dalam mengantisipasi dampak gelombang transformasi digital, yakni mengatur panduan tentang dewan media sosial yang melibatkan UNESCO; ini akan membahas sisi-sisi etik penggunaan sosial media.
Selain regulasi mengenai aktivitas e-commerce, social commerce, pemerintah juga sedang membahas mitigasi yang diperlukan agar bisa melindungi ekosistem bisnis digital dan menciptakan fair playing field untuk semua pemain di bisnis digital.