Sebuah startup yang berbasis di Tokyo, Jepang, yakni Tsubame Industries telah mengembangkan robot roda empat setinggi 4,5 meter dan berat 3,5 ton. Robot dengan balutan warna hitam dan kuning itu dinamai ARCHAX, ia terlihat seperti Mobile Suit Gundam dari anime Jepang yang sangat populer.
Saat ini, Tsubame Industries berencana menjual lima unit ARCHAX dengan harga masing-masing sekitar 400 juta yen (sekitar Rp41,5 miliar). Robot itu memiliki area kokpit di area torso, sehingga pemiliknya bisa mengendalikan robot itu.
Diketahui, ada sembilan kamera yang dipasang di bagian luar ARCHAX, yang mengirimkan gambar langsung ke monitor kokpit, Berbekal gambar dari kamera itu, pilot dapat menavigasi ARCHAX. Terdapat dua joystick mengontrol lengan dan tangan ARCHAX.
Sebelumnya, perusahaan telah mengundang rekan media, untuk melihat pratinjau ARCHAX pada 19 Agustus 2023, di sebuah gudang di Yokohama. Dan pada akhir Oktober 2023, ARCHAX akan kembali diperkenalkan di perhelatan Japan Mobility Show.
"Meskipun pada awalnya ARCHAX akan dijual sebagai mainan untuk orang-orang yang sangat kaya, tujuan utama Tsubame Industries adalah memasarkannya untuk digunakan dalam konstruksi dan pemulihan bencana," ungkap media NHK, dikutip Senin (2/10/2023).
Baca Juga: Datang dan Rasakan Keseruan 'Fe5tive' Sepanjang Oktober di Sleman City Hall
Baca Juga: Perombakan Apple Podcast, Tambahkan Program Asli dari Pihak Ketiga
Dalam mode robot, ARCHAX berdiri dan dapat melaju dengan kecepatan 2 kilometer per jam. Dalam mode kendaraan, ia bisa berjongkok dan dapat mencapai kecepatan tertinggi 10 kilometer per jam.
Impian Masa Kecil yang Terwujud
Presiden Tsubame Industries -yang membangun robot ini- adalah Yoshida Ryo. Lelaki berusia 25 tahun itu mengembangkan minat utama pada mesin sejak usia dini berkat kakeknya, yang menjalankan perusahaan besi.
Terpesona oleh robot saat masih kecil, Yoshida bermimpi membangunnya suatu hari nanti. Dia melanjutkan mempelajari teknologi tangan robot di universitas.
Tujuan lain Yoshida adalah untuk menunjukkan kehebatan teknis Jepang secara internasional.
"Jepang adalah pusat teknologi dengan industri robot, industri animasi, dan industri otomotif. Akan sangat bagus jika saya bisa menciptakan produk yang menggabungkan semua elemen ini menjadi satu. Saya ingin menunjukkan kepada dunia produk yang menyatakan 'Inilah Jepang,'" ungkapnya.
Sementara itu, dari laman terpisah, Yoshida mengatakan dia ingin menjaga daya saing Jepang di bidang manufaktur tetap hidup.
"Saya berharap bisa belajar dari generasi sebelumnya dan meneruskan tradisi tersebut," ujarnya, kali ini kepada Reuters.
Baca Juga: The 1975 Umumkan Akan Hiatus, Matty Healy: Bukan Bubar
Baca Juga: Resmi Rilis di Indonesia, Segini Harga Asus Zenfone 10
Eksterior ARCHAX Seperti Pada Body Mobil F1
Untuk membantu mewujudkan impian Yoshida menjadi kenyataan, seorang insinyur veteran bergabung dengan tim, dialah Ishii Akinori.
Ishii Akinori menghabiskan hampir 20 tahun bekerja di sebuah perusahaan peralatan konstruksi besar. Selama di sana, ia terlibat dalam pengembangan mesin yang bergerak seperti lengan manusia.
Dia kemudian menjabat sebagai direktur teknis di sebuah perusahaan yang mengoperasikan kompleks hiburan di Yokohama; yang daya tarik utamanya adalah Gundam, robot bergerak raksasa.
Sebagai Kepala teknis Tsubame Industries, partisipasi Ishii dalam proyek ini telah mendorong insinyur berbakat lainnya untuk bergabung dengan tim.
Berbagai teknologi telah digunakan dalam pembuatan ARCHAX. Rangkanya dibuat oleh perusahaan besi yang membuat suku cadang untuk mesin konstruksi berat.
Eksteriornya terbuat dari plastik yang diperkuat serat yang sama dengan yang digunakan pada mobil F1.
Ishii mengatakan, ARCHAX adalah buah dari pengetahuan yang diperolehnya selama 30 tahun karir tekniknya. Menurut dia, aktivitasnya itu adalah yang paling dekat dengannya, untuk mewujudkan mimpinya menciptakan robot seperti Gundam.