Laporan Modalku: Pelaku UMKM di Asia Tenggara Mulai Bisnis dari Tabungan Pribadi

Rahmat Jiwandono
Rabu 11 Oktober 2023, 13:19 WIB
Laporan perilaku keuangan dan pembayaran digital UKM. (Sumber : Dok. Modalku)

Laporan perilaku keuangan dan pembayaran digital UKM. (Sumber : Dok. Modalku)

Techverse.asia - Sebesar 70 persen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara memulai bisnis mereka dengan modal awal yang didapat dari tabungan pribadi ataupun dukungan finansial dari keluarga atau teman, utamanya di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Data tersebut diperoleh dari laporan yang diterbitkan oleh Grup Modalku, platform teknologi finansial atau financial technology (fintech) untuk UMKM di Asia Tenggara

Pendanaan dari bank tradisional terdiri dari 23 persen, sedangkan tujuh persen sisanya beralih ke alternatif pendanaan seperti perusahaan fintech. Di Indonesia, mayoritas UMKM mendapatkan sumber modal awal dari uang tabungan, dukungan keluarga dan teman (51 persen), bank tradisional (31 persen), sumber pendanaan alternatif seperti fintech (10 persen), dan sisanya dari investor (3 persen). 

Guna lebih memahami pola pikir para pelaku bisnis, Modalku melakukan survei pada tahun ini terhadap 977 UMKM di lima negara beroperasi yaitu Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Singapura. Responden pada laporan itu masuk dalam kategori usaha mikro (74 persen) dan pemilik usaha (63 persen), di mana responden tersebut merupakan penerima pinjaman modal dari Modalku (59 persen) dan bukan penerima dana dari Modalku (41 persen). 

Baca Juga: Berdayakan Pelaku UMKM Perempuan, Bukalapak Punya Program Perempuan Jadi Pengusaha

Perekonomian di Asia Tenggara saat ini sedang menuju pemulihan setelah mengalami penurunan selama pandemi Covid-19 dan meskipun dengan tantangan makroekonomi yang baru-baru ini terjadi, wilayah ini tidak terdampak sebesar wilayah lainnya di dunia. Faktor-faktor ini yang mendorong perusahaan pembiayaan tradisional dan digital guna menciptakan solusi inovatif buat UMKM. Namun, banyaknya pilihan tidak berarti akses pendanaan menjadi lebih mudah. 

Country Head Modalku di Indonesia, Arthur Adisusanto menyampaikan, survei tersebut menegaskan dan memperluas pemahaman startup fintech ini tentang UMKM untuk melayani mereka lebih baik, dengan mempermudah akses pendanaan yang dihadirkan dan mulai masuk ke dalam manajemen arus kas yang diterapkan pada produknya. 

"Survei ini semakin menegaskan dan memperluas pemahaman kami soal UMKM dan untuk melayani mereka lebih baik lagi," ujar Adisusanto dalam keterangan tertulisnya kami lansir, Rabu (11/10/2023). 

Business Term Loan 

Business Term Loan merupakan produk yang cukup banyak digunakan oleh responden (49 persen). Di Indonesia sendiri, produk business ini merupakan pendanaan bisnis yang memberikan kontribusi besar (74 persen). Kemudian disusul oleh produk account payable financing (25 persen) dan produk invoice financing (22 persen). Tak hanya itu, responden di Indonesia pun mengatakan bahwa mereka menggunakan produk manajemen biaya (21 persen), transaksi lintas negara (13 persen) dan sisanya memakai fasilitas pembayaran dengan kartu (8 persen). 

Baca Juga: Evermos Tanda Tangani MoU dengan Smesco, Dukung Pertumbuhan Ekonomi Melalui UMKM

Sebagaian besar UMKM yang disurvei lebih memperhatikan hutang dibanding piutang, khususnya kemampuan mereka dalam membayar pihak supplier. Lebih dari sepertiga responden menyebutkan jika akses terhadap pendanaan dan pemenuhan pembayaran kepada supplier atau vendor yang tidak menawarkan pilihan pembayaran yang fleksibel merupakan permasalahan utama utang mereka. 

Hal itu termasuk pemantauan serta pelaporan utang, mendapatkan persetujuan untuk pembayaran, dan integrasi faktur atau invoice dengan pesanan pembelian dan tanda terima. 

Pembayaran oleh UMKM 

Transfer antar bank masih menjadi metode pembayaran paling populer bagi UMKM di negara dimana Grup Modalku beroperasi. Hampir 90 persen pelaku UMKM membayar supplier lewat transfer bank dan 88 persen menerima pembayaran dari pelanggan melalui metode yang sama. Namun, transaksi masih memainkan peran besar di mana 51 persen responden di Indonesia mengatakan bahwa mereka mengandalkan uang tunai guna membayar supplier serta menerima pembayaran dari pelanggan. 

Baca Juga: 7 Tips Jadi Perusahaan Fintech yang Tangguh

Di samping itu, responden mengatakan bahwa mereka juga menerima pembayaran dari pelanggan melalui e-wallet (27 persen), cek (14 persen), dan akun virtual (12 persen). Sedangkan untuk pembayaran ke supplier, responden juga memakai cek (17 persen), akun virtual (8 persen), dan sisanya melalui e-wallet (4 persen). 

Perilaku Keuangan dan Pembayaran Digital UKM: Laporan Asia Tenggara 2023 untuk melihat perilaku dan tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM dan bagaimana penggunaan fasilitas pendanaan dan pembayaran digital dapat menciptakan peluang serta efisiensi bisnis. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle30 Januari 2025, 22:44 WIB

Reebok Luncurkan Sepatu Basket Baru Bernama Engine A, Harganya Enggak Sampai Rp2 Juta

Tersedia untuk dijual secara global pada 13 Februari 2025.
Sepatu basket Reebok Engine A. (Sumber: Reebok)
Techno30 Januari 2025, 22:19 WIB

Meta Bakal Bayarkan Uang Ratusan Miliar untuk Donald Trump, Ada Apa?

Perusahaan Mark Zuckerberg diminta untuk segera merampungkan gugatan hukum Donald Trump.
CEO Meta Mark Zuckerberg.
Automotive30 Januari 2025, 20:18 WIB

Yamaha XSR 155 2025 Hadir dengan 2 Warna Baru, Begini Spek dan Harganya

XSR 155 masuk dalam deretan pilihan utama pecinta sport retro modern yang menunjang kebebasan berekspresi diri saat berkendara.
Yamaha XSR 155 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno30 Januari 2025, 19:29 WIB

2 Negara Ini Meminta Klarifikasi DeepSeek Mengenai Penggunaan Data Warganya

AI DeepSeek telah menarik perhatian pengawas perlindungan data.
DeepSeek. (Sumber: shutterstock)
Startup30 Januari 2025, 18:01 WIB

Living Lab Ventures Jajaki Peluang Investasi dengan Hong Kong

Sinar Mas Land Melalui Living Lab Ventures (LLV) Sambut Delegasi Hong Kong untuk Mengeksplorasi Aliansi Strategis dan Kolaborasi di BSD City.
Living Lab Ventures menyambut kunjungan delegasi Hong Kong di BSD City, Tangerang, Banten. (Sumber: istimewa)
Techno30 Januari 2025, 16:32 WIB

Spesifikasi Lengkap ASUS ExpertCenter P500 Mini Tower, Pakai Prosesor Intel Core i7

Perangkat ini punya nilai dan kinerja luar biasa untuk bisnis kecil.
ASUS ExpertCenter P500 Mini Tower. (Sumber: ASUS)
Automotive30 Januari 2025, 16:03 WIB

Tesla Model Y 2025 Hadir dengan Pembaruan, Harga Sekitar Rp970 Jutaan

Mobil SUV listrik ini akan dipasarkan di Eropa, Asia Pasifik, Amerika Utara, hingga Amerika Selatan.
Tesla Model Y 2025. (Sumber: Tesla)
Techno30 Januari 2025, 15:09 WIB

Garmin Seri Instinct 3 Resmi Meluncur, Kini Dilengkapi Layar AMOLED

Seri jam tangan pintar ini ditawarkan dalam dua model.
Garmin Instinct 3 Series. (Sumber: Garmin)
Lifestyle29 Januari 2025, 20:39 WIB

Adidas Adizero ZG: Sepatu Khusus Pegolf yang Sangat Ringan Dipakai

Adizero ZG baru menawarkan Sepatu Golf yang Ringan untuk Semua Pemain golf.
Adidas Adizero ZG. (Sumber: Adidas)
Lifestyle29 Januari 2025, 20:17 WIB

Survei Susenas 2023: Pengeluaran untuk Belanja Rokok Hampir Sama dengan Belanja Protein Hewani

Tembakau dan rokok masih jadi salah satu tantangan dalam bidang gizi.
Ilustrasi protein hewani. (Sumber: freepik)