Klarna, startup asal Swedia yang pernah memiliki valuasi tinggi di Eropa dan terkenal dengan program belanja online beli sekarang bayar nanti (BNPL), kini memperkenalkan fitur baru.
Ditenagai oleh teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dari OpenAI, pengguna Klarna dimudahkan dengan fitur pencarian produk yang disematkan pada Shopping lens (lensa belanja) mereka.
Ini menjadi solusi Klarna, dari apa yang mereka temukan dalam penelitian perusahaan pada Mei 2023. Klarna mendapati bahwa delapan dari 10 pembeli berharap memiliki asisten belanja AI.
"Untuk bisa menggunakan fitur cerdas ini, pengguna cukup memotret berbagai benda dan gaya di sekitar mereka. Selanjutnya, AI akan langsung memberi tahu pengguna di mana mereka dapat membeli barang itu. Sistem AI juga bekerja memberikan daftar penawaran terbaik di aplikasi Klarna, menggunakan alat pencarian dan perbandingan harga di masing-masing toko," ungkap keterangan perusahaan, seperti dikutip pada Kamis (12/10/2023).
Perusahaan mengatakan, ini merupakan kelanjutan pengembangan penerapan AI perusahaan; sebelumnya mereka meluncurkan fitur yang menyediakan feed (umpan) penemuan belanja di aplikasi Klarna, yang merekomendasikan produk berdasarkan minat pribadi. Feed tersebut kini diperkaya dengan peluncuran global video yang dapat dibeli.
Baca Juga: Ekspansi ke 7 Pasar Asia: Vinfast Akuisisi Perusahaan Baterai dan Bangun Pabrik di Indonesia
Baca Juga: Rilis Bulan Depan, Ini Spesifikasi 2 Konsol Sony PlayStation 5 Terbaru
Fitur AI Membantu Menemukan Penjual dengan Penawaran Harga Termurah
Klarna juga mengklaim, lewat AI ini mereka membawa teknologi baru ke dunia nyata, dengan fitur yang memberi pembelanja cerdas akses cepat ke informasi produk terperinci, saat berada di dalam toko.
Caranya dengan memindai kode batang item untuk ulasan pelanggan, untuk melihat apakah mungkin ada warna atau varian berbeda yang tersedia secara online. Bisa juga untuk mendapatkan hasil pencarian akurat dalam menemukan penawaran harga lebih murah.
CEO dan Co Founder Klarna, Sebastian Siemiatkowski, menjelaskan fitur ini dapat mengidentifikasi lebih dari 10 juta item seperti pakaian, dekorasi rumah, atau elektronik.
Selanjutnya, mereka bisa mencocokkannya dengan lebih dari 50 juta penawaran toko di alat pencarian dan perbandingan Klarna.
"Memungkinkan pembeli yang penasaran untuk mempelajari lebih lanjut, membandingkan harga, pengecer, dan ulasan. Pembeli juga akan diperlihatkan item serupa yang sesuai dengan gaya produk dalam gambar. Sehingga memicu lebih banyak inspirasi untuk produk yang mungkin belum pernah mereka ketahui keberadaannya," kata dia.
Baca Juga: Kucing Lompat Ke Atas Keyboard, Data di Server Kantor Kesehatan AS Terhapus
Baca Juga: Night Swim: Yakin Berani Berenang Malam-Malam Setelah Nonton Ini?
Sementara itu, Chief Marketing Officer Klarna, David Sandström, mengungkap cara Klarna mencegah masalah privasi.
"AI Klarna tidak memperlihatkan gambar wajah atau tubuh orang," ucapnya.
Perbedaan Lensa Belanja Klarna dengan Google Lens
Sandström juga ditanya mengenai apa yang membedakan kekuatan AI di Shopping lens Klarna dan Google Lens (Lensa Google).
"Yang membedakan kami dari Google adalah lensa kami sengaja dibangun untuk belanja. Kami tidak ingin orang mengambil gambar hal-hal acak, tetapi hanya produk yang ingin mereka beli," kata Sandström.
Ia menyebut, lensa belanja ini tersedia untuk konsumen di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Swedia, Denmark, dan Norwegia.
"Klarna adalah pilihan yang lebih cerdas, baik Anda mencari inspirasi berbelanja, rekomendasi yang dipersonalisasi, atau mencari harga terbaik," tuturnya.
Di Klarna, lanjut dia, perusahaan menggunakan ini untuk menjembatani kesenjangan antara dunia fisik dan digital; menghubungkan cara manusia mendapatkan inspirasi dengan cara komputer melakukan penelusuran.