Jumlah kelas menengah baru di Indonesia kini meningkat, yang diperkirakan dilatarbelakangi oleh transformasi digital.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai menjadi jantung dari transformasi ini dan akan menjadi pendorong utama pembangunan Indonesia.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, lebih dari 64 juta UMKM menyumbang 61% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, mencakup 99,99% dari total populasi dunia usaha dan menyerap 97% angkatan kerja.
Namun, terlepas dari kontribusinya yang signifikan, UMKM menghadapi berbagai tantangan keuangan. Antara lain terbatasnya akses terhadap kredit dan layanan keuangan, pengelolaan arus kas, hambatan peraturan, dan kebutuhan akan infrastruktur digital yang lebih baik.
CEO Jack, Edo Windratno, menjelaskan bahwa Jack memperkenalkan layanan Kartu Korporat, Transfer Internasional, Transfer Lokal, Penggantian Biaya, Penggajian, dan Pembayaran Tagihan kepada UMKM.
Baca Juga: Google Camera Ganti Nama Jadi Pixel Camera, Coba Deh Cek Sendiri di Play Store
Pendekatan terpadu ini menyederhanakan operasi keuangan, mulai dari pengajuan dan persetujuan hingga pembayaran dan rekonsiliasi.
"UMKM yang tadinya harus mengurus banyak rekening bank, kartu kredit pribadi, dan persetujuan berbasis kertas, kini dapat menyederhanakan alur kerja keuangan mereka," kata Edo, dilansir Sabtu (14/10/2023).
Jack -dahulu memiliki nama Transfez- didirikan oleh Edo bersama Bondan Herumurti pada 2020.
Baca Juga: Adobe Luncurkan Logo yang Mengidentifikasi Karya Dibuat dengan AI, Ukurannya Mungil
Misi Jack adalah membantu UKM menghemat uang dan waktu dengan mengatasi permasalahan tertentu.
Salah satu penawaran penting adalah kartu perusahaan mereka. Perusahaan memahami bahwa, untuk memperoleh kartu perusahaan dari bank tradisional bisa memakan waktu lama dan rumit, seringkali membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya.
Kartu-kartu dari bank tradisional ini juga tidak fleksibel, dengan penerbitan terbatas dan rekonsiliasi yang tertunda.
Solusi Jack memungkinkan penerbitan kartu instan setelah pelanggan bergabung, memungkinkan penerbitan kartu tanpa batas dan pelacakan transaksi real-time melalui aplikasi seluler dan portal web.
Baca Juga: Siapa Pengisi Suara Baru Mario dan Luigi di Super Mario Bros. Wonder? Ini Kata Nintendo
Baca Juga: Di AS, Ferrari Mulai Terima Pembelian Mobilnya Menggunakan Uang Kripto
Fitur ini memberdayakan tim keuangan dan pendiri, memberi mereka kontrol dan transparansi yang lebih besar atas pengeluaran.
"Untuk transfer lokal dan lintas batas, UMKM dapat memperoleh manfaat dari peningkatan efisiensi biaya melalui pengurangan biaya transaksi yang besar. Seringkali hingga 60 persen lebih murah dibandingkan dengan bank tradisional," tuturnya.
Penghematan biaya ini, menurut Edo, dapat berdampak signifikan terhadap UKM yang menangani pembayaran internasional.
Proses penggantian biaya, yang biasanya seringkali melibatkan dokumen yang membosankan dan bolak-balik antar aplikasi, dapat sepenuhnya diotomatisasi melalui perangkat lunak Jack.
Baca Juga: Harga New Corolla Altis, Ada Pilihan Hybrid Electric Vehicle
Menurut Laporan Tolok Ukur Keuangan PwC 2019-20, otomatisasi dapat mengurangi waktu pemrosesan sebesar 30% hingga 40%. Ini memungkinkan UKM menghemat waktu kerja yang berharga yang dapat dialihkan ke aktivitas yang lebih strategis.
Jack juga menawarkan pelacakan transaksi real-time untuk meningkatkan kontrol dan akuntabilitas keuangan.
Soal legalitas dan keamanan data, Jack mengklaim mereka ini lembaga berlisensi yang tunduk pada pengawasan regulasi yang ketat, seperti Bank Indonesia.
Platform ini juga telah dirancang untuk menjamin keamanan maksimal dana dan data nasabah, memberikan kepercayaan diri pengguna saat melakukan transaksi keuangan di ranah digital.
Meski memiliki sejumlah produk unggulan, Jack mempelajari pasar Indonesia yang sangat terfragmentasi. Kondisi itu tentunya menyebabkan satu solusi tidak dapat menyelesaikan semua industri dan wilayah geografis, karena mereka mempunyai masalah yang berbeda-beda.
Baca Juga: Lenovo Ungkap 3 Laptop Sekaligus, Apa Saja?
"Dekat dengan pelanggan dan menjadi hiperlokal adalah kunci untuk memenangkan pasar," jelas Edo.
Dengan pendekatan hiperlokal yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Indonesia, Jack yakin mereka bisa menjadi sekutu kuat bagi UMKM, dalam menghadapi kompleksitas bisnis modern.
Ke depan, Jack berencana untuk lebih memberdayakan UMKM Indonesia dengan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di berbagai sektor.