Survei Evermos & IDC: Digitalisasi Bisa Menciptakan Lapangan Kerja yang Inklusif

Rahmat Jiwandono
Senin 23 Oktober 2023, 16:59 WIB
Ilustrasi komunitas reseller Evermos. (Sumber : Dok. Evermos)

Ilustrasi komunitas reseller Evermos. (Sumber : Dok. Evermos)

Techverse.asia - Penduduk Indonesia yang masuk dalam kelompok miskin, hidup dalam penghasilan rendah, dan punya akses yang begitu terbatas pada kebutuhan dan kesempatan ekonomi jumlahnya kurang lebih ada 26,16 juta jiwa atau sekitar 9,54 persen. 

Kaum pekerja dalam kelompok ekonomi masyarakat bawah ini cenderung mempunyai pekerjaan serabutan atau berketrampilan rendah, memiliki keterbatasan guna mendapatkan penghasilan, perlindungan sosial atau kesempatan karir dan untuk memajukan ekonomi keluarganya. 

Di samping itu, pesatnya perkembangan lokapasar (e-commerce) di Tanah Air, dengan kisaran pengguna internet baru 50 juta orang Indonesia dalam rentang tahun 2015-2020, punya potensi guna membuka banyak kesempatan pertumbuhan ekonomi. 

Namun demikian, masih banyak juga calon penjual atau pembeli yang masih terasingkan oleh adanya lokapasar, karena terdapat penghalang-penghalang seperti literasi digital, ketersediaan akun bank, dan kurangnya rasa percaya terhadap produk-produk yang dijual di lokapasar. 

Baca Juga: Berikan Proteksi untuk Konsumen, Lazada Jalin Kemitraan bersama BWT

Hal tersebut disaksikan oleh Evermos, startup connected commerce, dari Kota Bandung, sebagai sebuah tantangan untuk melewati penghalang itu dan memberikan akses serta kesempatan buat seluruh masyarakat Indonesia guna mendapatkan penghasilan. 

IFC yang merupakan bagian dari kelompok Bank Dunia, lewat laporannya yang berjudul "Inclusive Employment: Advancing Economic Opportunities at the Base of the Pyramid", bersama Evermos sebagai salah satu praktisi bisnis yang menerapkan lapangan kerja inklusif yang dapat dicapai oleh masyarakat kelas bawah, agar diadaptasi oleh perusahaan-perusahaan dan investor. 

Dalam studi kasusnya, tingginya biaya yang dibutuhkan dan persoalan logistik di Indonesia adalah ganjalan utama untuk masyarakat agar bisa turut berpartisipasi dalam sektor e-commerce yang tengah berkembang ini.

Evermos mengklaim sebagai salah satu solusi yang berhasil menjawab persoalan itu dengan menumbuhkan jaringan reseller untuk menjual produk yang diminati oleh masyarakat lapisan bawah, meningkatkan penghasilan, hingga memperluas akses pasarnya. 

"Sektor swasta sebagai yang punya kunci terhadap lapangan pekerjaan pastinya memiliki peranan yang sangat penting," tutur Operations Officer, Gender and Economic Inclusion dari IFC, Alexis Geaneotes. 

Baca Juga: Meta Menghadirkan Saluran Siaran Instagram ke Facebook dan Messenger

Menurut Alexis, dalam laporan yang ditulis IFC bahwa solusi diawali dengan diadakannya sebuah wadah digital alias platform yang dapat diakses oleh banyak orang di daerah-daerah yang berpenghasilan rendah. Maka, platform reseller Evermos memudahkan masyarakat untuk mendapatkan kesempatan bekerja meraih penghasilan tambahan sebagai reseller yang menjual produk-produk dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Yang mana totalnya mencapai satu pertiga dari sumber penghasilan utamanya, khususnya untuk ibu rumah tangga. Tercatat sebesar 10 persen reseller dengan performa paling bagus bisa meraih penghasilan tambahan Rp2,7 juta per bulan, ekuivalen dengan rata-rata upah minimum nasional. 

Praktik pembukaan lapangan kerja inklusif kemudian membutuhkan partisipasi, di mana perlunya menyediakan akses platform digitalisasi yang fleksibel bisa dibuka kapan saja, tanpa perlu modal serta prasyarat, hanya bermodalkan ponsel pintar saja. 

Pemajuan kemudian diberikan melalui adanya pelatihan-pelatihan dan pengembangan profesional, lewat program-program guna meningkatkan dan melatih kemampuan berjualan maupun kemampuan informal lainnya. Pemberdayaan lantas berperan sebagai ruang dialog dan umpan balik, yang disajikan dalam konsep kumpul komunitas dan grup-grup online sesama reseller.  

Baca Juga: Lokapasar Streetwear Berbasis Singapore, Novelship, Raih Pendanaan Serie B dari East Ventures

"Bagian terpenting dalam mempromosikan lapangan kerja inklusif terletak pada peran komunitas di daerah-daerah guna merangkul sesama reseller dan pengadaan pelatihan," kata Co-founde dan Chief of Sustainability Evermos, Iqbal Muslimin. 

Evermos didirikan pada 2018 lalu, perusahaan startup ini telah menghubungkan dengan digitalisasi lebih dari 1,200 UMKM agar produknya bisa dijual secara mudah oleh lebih dari 700 ribu reseller-reseller terutama di masyarakat kelas bawah, kemudian mendapatkan penghasilan dan memajukan ekonomi keluarganya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)