Startup Rantai Dingin Fresh Factory Targetkan Tambah 100 Gudang di Akhir 2023

Rahmat Jiwandono
Jumat 17 November 2023, 11:34 WIB
CEO dan Founder Fresh Factory, Larry Ridwan. (Sumber : East Ventures)

CEO dan Founder Fresh Factory, Larry Ridwan. (Sumber : East Ventures)

Techverse.asia - CEO dan pendiri Fresh Factory Larry Ridwan telah mencapai puncak karirnya di beberapa perusahaan besar namun tetap berani menentukan arah baru dalam hidupnya. Lahir di Ambon, Maluku, Larry mengambil lompatan keyakinan dengan membantu memperluas pasar perikanan di Maluku.

Pada awal 2020, ia mulai mengembangkan bisnis keluarganya di Maluku, yang meliputi penjualan grosir ikan dari nelayan lokal di Maluku ke pasar di Muara Baru, Jakarta. Saat itu, selama lockdown Covid-19, Larry melakukan penelitian tentang transaksi daging dan ikan di pasar online.

Ia menemukan bahwa harga ikan di platform online tiga kali lipat dibandingkan harga grosir yang ia tawarkan. Selain itu, menjual daging segar langsung ke konsumen dari jarak jauh juga lebih menantang karena harus menjaga kualitas dan kesegaran produk.

Menurut East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023, infrastruktur transportasi yang tidak merata dan lemahnya rantai pasokan telah menyebabkan tingginya biaya logistik. Permasalahan sebenarnya tercermin pada infrastruktur rantai dingin (cold chain) di Indonesia, yang mengalami kekurangan pasokan dan memerlukan perbaikan yang signifikan.

Menurut data Asosiasi Rantai Dingin Indonesia (ARPI), jumlah palet cold storage masih terbatas, yaitu sekitar 2,2 juta unit, padahal permintaan 4 juta palet. Hal ini mengakibatkan sejumlah besar sisa makanan dan penurunan kualitas makanan mentah dan olahan, sehingga mempengaruhi rasa dan teksturnya.

Baca Juga: AC Ventures dan Bain & Company Rilis Indonesia Venture Capital Report 2023

Selain makanan segar dan produk olahan, industri rantai dingin memiliki spektrum yang luas. Hal ini penting dalam berbagai sektor, termasuk industri farmasi dan kosmetik, bahan kimia, dan elektronik.

Menyadari masalah ini dan potensi besar industri rantai dingin di Indonesia, Larry, bersama dengan Co-Founder lainnya, Widijastoro Nugroho, dan Andre Septiano, mendirikan Fresh Factory pada 2020. East Ventures memimpin pendanaan tahap awal untuk Fresh Factory pada 2022. 

Fresh Factory membangun jaringan pusat pemenuhan rantai dingin hiperlokal untuk mendukung Usaha Kecil Menengah (UKM) dan perusahaan besar di Indonesia yang ingin mengembangkan usahanya dan menjangkau basis konsumen yang lebih luas,” kata Larry.

Selama pandemi Covid-19, Fresh Factory mendirikan 14 pusat pemenuhan di Jabodetabek, masing-masing berjarak delapan kilometer. Setiap pusat pemenuhan dilengkapi dengan cold chain storage dan fasilitas lainnya. Saat ini Fresh Factory memiliki 45 pusat pemenuhan di 20 kota, antara lain Medan, Jabodetabek, Semarang, dan Yogyakarta.

Baca Juga: Bisnis Melek HAM: Startup Perikanan Terintegrasi Aruna Terpilih Mengikuti Pelatihan UNDP

Dibandingkan dengan pemain rantai dingin lainnya, Fresh Factory menerapkan teknologi dan sistem manajemen gudang yang selaras dengan sebagian besar permintaan penyimpanan dingin dalam layanan rantai dinginnya. Penyesuaian ini memenuhi kebutuhan mitranya, memungkinkan mereka dilayani secara efisien dengan Prosedur Operasi Standar (SOP) dan personel yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan kualitas produk yang disimpan.

Misalnya, sistem pergudangan di Fresh Factory telah terintegrasi dengan pasar dan logistik rantai dingin pihak ketiga (3PL), memungkinkan pelacakan dan transparansi bagi mitra penyewa.

Kolaborasi

Dalam mengatasi biaya logistik yang tinggi dan tidak efisien, Pemerintah telah mengembangkan infrastruktur dan meluncurkan platform National Logistics Ecosystem (NLE).

Inisiatif NLE, yang berasal dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), bertujuan untuk membangun ekosistem logistik digital untuk meningkatkan kolaborasi pemangku kepentingan. Penerapan NLE memungkinkan perbaikan operasional di sektor logistik dan membuka peluang investasi swasta untuk meningkatkan efisiensi.

Pada tahun ini, pemain logistik seperti Fresh Factory dapat mengembangkan strategi adopsi teknologi, mendiversifikasi bisnis mereka melalui kolaborasi, dan memperluas penerapan ESG. Fresh Factory telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk retailer, dengan menggandeng 600 anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Baca Juga: Startup eFishery Kembali Dapat Pendanaan Seri D Senilai Rp3 Triliun, Targetkan Punya 1 Juta Kolam

Selain itu, perusahaan startup ini juga telah bekerja sama dengan pemilik gudang seperti Perum BULOG dan PLN Group guna memperluas jangkauan gudangnya. Pihaknya juga berkolaborasi dengan PT Nusantara Card Semesta (NCS) untuk menghadirkan layanan distribusi cold chain yang holistik kepada mitra dan pelanggan.

Dengan kolaborasi dan teknologi ini, Fresh Factory bertujuan untuk menambah jumlah gudang menjadi 100 unit pada akhir 2023, dengan akses ke lebih dari 50 kota dan kabupaten. Selain itu, perusahaan juga bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur rantai dingin di Indonesia sehingga meningkatkan standar kualitas barang-barang yang memerlukan perlakuan khusus, khususnya makanan, minuman, produk olahan, dan berbagai barang lainnya.

“Dengan infrastruktur rantai dingin yang kami bangun bersama pemain lain di ekosistem ini, kami berharap dapat menutup kesenjangan di mana setiap individu di Indonesia dapat meningkatkan standar hidup mereka dengan memperoleh pangan berkualitas dengan harga terjangkau,” ujarnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)