Baca Juga: Dorong Transformasi Digital di Sektor Properti, Sinar Mas Land Implementasi Teknologi AI
Whale, perusahaan rintisan (startup) yang menawarkan produk perangkat lunak analisis ritel berbasis di Singapura, mengumumkan ekspansinya ke pasar Indonesia.
Perusahaan yang didirikan pada 2017 dan berkantor pusat di Singapura itu telah menyelesaikan putaran pendanaan Seri C, didukung oleh Temasek dan sejumlah investor lain, baru-baru ini.
Director Bussines Development Whale, Jia Chai Low, mengatakan bahwa aktivitas bisnis Whale dijalankan khusus menghadirkan teknologi pemasaran dan digitalisasi operasi toko untuk toko ritel, dengan misi memberdayakan pertumbuhan bisnis.
Mereka berambisi mewujudkan kebutuhan di masa depan untuk analisis dan operasi ritel. Sebagai co-pilot Artificial Intelligence (AI) ruang ritel, Whale akan membantu perusahaan mengembangkan ruang ritel mereka.
"Dengan memanfaatkan inovasi teknologi yang penting - AI, IoT, dan Data, Whale memungkinkan toko ritel ataupun merek mengoptimalkan kemampuan Actionable Insights dan Operation Automation," kata dia, dilansir dari keterangannya, Jumat (17/11/2023).
Bagi perusahaan, kemampuan tersebut dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi bisnis, dan menjalin hubungan yang berarti dengan pelanggan. Selain itu, mendorong digitalisasi di semua titik kontak dengan pelanggan untuk toko ritel dan brand internasional.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Usaha Warung Kopi Begitu Banyak dan Terus Bertambah
"Jadi kami akan menyebut diri sebagai co-pilot AI untuk ruang ritel. Kami memanfaatkan Al dan big data untuk membantu bisnis dalam menghemat waktu dan sumber daya," imbuhnya.
Direktur Pengembangan Bisnis Whale untuk Indonesia, Kelvin Pangeran, menjelaskan salah satu inovasi dari Whale yakni platform SaaS 2.0, berupa AI yang mengolah video dari kamera yang biasa digunakan di toko-toko. Lewat kamera ini AI dari Whale akan memproses dan menghasilkan data pelanggan.
Whale menawarkan empat platform SaaS transformatif. Masing-masing bertindak sebagai AI Copilot, dirancang untuk meningkatkan berbagai aspek operasi ruang fisik ritel, produk itu yakni Whale SpaceSight, Whale Echo, Whale Cast, dan Whale Harbor.
Baca Juga: Pawprints Raih Pendanaan Rp27 Miliar, Tahun Depan Launching Produk Makanan Anjing Insect-Based
Baca Juga: Buka Pabrik di Cikarang, New MG ZS EV Diproduksi Mulai Februari 2024
"Dalam hal akurasi, kami mencapai 95 persen untuk skenario laboratorium, dan 99 persen untuk skenario nyata di toko. Kami juga mendapatkan wawasan seperti jenis kelamin, usia, ukuran kelompok, semisalnya satu orang, dua orang atau tiga orang dan selebihnya," kata Kelvin membeberkan kelebihan software yang dimiliki Whale.
Seiring dengan pertumbuhan sektor ritel di Indonesia, Whale memperluas misinya untuk membantu memberdayakan para pemimpin ritel, tim analitik data, dan profesional TI, dengan alat dan wawasan pengunjung atau pembeli paling canggih untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi.
Kelvin menerangkan, perangkat lunak berbasis AI milik Whales, dirancang secara unik untuk mengoptimalkan operasi toko, memberikan tingkat wawasan pengunjung atau pembeli dan efisiensi yang saat ini belum ada tandingannya di pasar.
Menurut riset dan analisis pasar mereka yang ekstensif, di Indonesia, Whale belum menemukan perusahaan yang menawarkan layanan solusi seperti yang mereka sediakan saat ini.
Sementara itu, Marketing Manager Whale Indonesia, Christina Liu, mengungkap bahwa Whale telah membantu lebih dari 1.000 merek dan bisnis ritel global, dalam memberikan wawasan pengunjung, mengoptimalkan operasi toko fisik mereka di berbagai industri; termasuk usaha di bidang otomotif, fashion dan kosmetik, serta restoran.