Techverse.asia - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memperkenalkan program baru yang bernama Startup Studio Indonesia (SSI) X. Ini adalah wadah untuk kolaborator - institusi pemerintah maupun swasta - guna turut serta dalam mengembangkan founder serta perusahaan startup digital.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo Slamet Santoso mengatakan bahwa perjalanan membangun produk digital untuk pasar di Tanah Air sangat unik dan hanya dapat dipelajari lewat akumulasi pengalaman.
Baca Juga: Antler Suntik Dana Miliaran ke 10 Startup Indonesia
Oleh karenanya, mengusung semangat pengembangan ekosistem startup digital yang praktis serta kolaboratif, pihaknya mengundang institusi pemerintah dan swasta untuk ikut berpartisipasi dengan menyediakan akses case study dan akses ke pasar melalui eksperimen sandbox.
"Kami berharap eksperimen terbatas ini bisa membantu startup-startup dalam memvalidasi produknya di target pasar," ujar Slamet dalam keterangan tertulisnya.
Menurut dia, Startup Studio Indonesia merupakan program akselerator startup digital Kominfo yang punya tujuan untuk mendampingi dan membina para startup yang ada di tahap early-stage (tahap awal) selama 15 minggu supaya dapat menemukan product-market fit (PMF).
"Sejauh ini SSI telah merampungkan tujuh batch pelatihan dengan total ada 115 alumni startup berprestasi. Berdasarkan data pendanaan yang sudah tersalurkan kepada startup alumni SSI Batch 1-7 telah mencapai lebih dari Rp1,2 triliun atau setara dengan US$79 juta," terangnya.
Baca Juga: Honest Financial Technologies Kembali Terima Investasi dari Orico
Selain itu, sebagai bagian dari acara puncak yang menutup SSI Batch ke-7, Komfino menyelenggarakan Milestone Day, yang mana startup berkesempatan untuk mempersiapkan progres masing-masing di depan para pemangku kepentingan, mulai dari investor hingga lembaga pemerintahan.
Milestone Day yang mengusung tajuk 'Empowering Tomorrow: Charting New Landscape in Business and Society' ini terdiri dari rangkaian talkshow yang mengundang para narasumber dari berbagai industri, seperti teknologi finansial (tekfin), teknologi, energi, dan kesehatan.
Dengan usia SSI Batch ke-7, startup-startup yang kini resmi menjadi alumni antara lain CareNow (pembiayaan kebutuhan medis), Banoo (solusi teknologi untuk perikanan), FarmaCare (platform rantai pasok farmasi), AyoKenalin (jaringan agen online untuk pemasaran digital), HealthPro (penyedia tenaga kesehatan on-demand), Gapai.id (platform lowongan kerja untuk migran).
Selanjutnya masih ada Invelli (tekfin digitalisasi layanan keuangan mikro), Krealogi (aplikasi dasbor digital untuk UMKM), HIGO (penyedia wifi dan agensi periklanan digital), Lokatani (IoT untuk pengelolaan kebun), Kukerja (platform penghubung bisnis dan tenaga kerja), Ravelwate (IoT automatisasi untuk pabrik/gudang), Rey.id (aplikasi berbasis keanggotaan untuk asuransi jiwa dan kesehatan).
Lalu ada Contexa (platform kecerdasan buatan penyedia copy writing untuk brand), Krealogi (aplikasi dasbor digital untuk UMKM), Raggam (marketplace penyewaan barang), Secha (solusi renovasi rumah), Setoko (platform pembuatan toko online), dan Woowa (CRM untuk mengelola Whatsapp).
Guna bisa membantu startup tahap awal dalam menavigasi lanskap ekonomi digital yang terus berubah-ubah, Kominfo akan terus melanjutkan program Startup Studio Indonesia dengan target meluluskan 150 startup digital pada 2024 yang akan datang.
Baca Juga: Tecno Phantom V Flip 5G Bakal Jadi Ponsel Lipat Termurah di Pasaran
Harapannya, para perusahaan startup tersebut mampu mengembangkan skala bisnisnya, baik dari segi jumlah pengguna, penyerapan tenaga kerja, pendanaan dari Venture Capital, hingga jumlah pendaptan usai mengikuti pelatihan.
Startup Studio Indonesia diinisiasi oleh Kemenkominfo Indonesi apada September 2020 silam untuk mendukung kemajuan ekosistem startup Indonesia melalui penyediaan fasilitas yang memberikan akses bagi para pegiat early-stage startup mengembangkan potensi bisnisnya.