Techverse.asia - Pertumbuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pascapandemi Covid-19 mengalami peningkatan pesat. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM RI, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65,4 juta UMKM.
Sedangkan, menurut Kementerian Keuangan juga menyebut 99 persen jenis usaha di Indonesia adalah UMKM. Sayangnya, lebih dari 60 persen UMKM di Indonesia tidak memiliki akses kredit perbankan.
Oleh karena itu, perusahaan startup teknologi finansial (fintech) seperti Investree menjadi salah satu alternatif solusi yang menawarkan kemudahan dan kecepatan bagi pelaku UMKM dalam mengakses pembiayaan modal kerja untuk meningkatkan bisnisnya.
Tak hanya memberikan peluang didanai oleh lender individu melalui marketplace yang tertera di website atau aplikasi mobile, tapi juga oleh lender Institusi yang ingin berperan serta dalam memberdayakan UMKM. Sehingga usaha mereka bisa semakin terbantukan.
Untuk memperkuat dukungan pembiayaan bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan modal kerja, Investree membuka kesempatan bagi perusahaan atau institusi yang ingin meningkatkan manfaat berupa diversifikasi portofolio dan menambah pendapatan perusahaan, sekaligus yang terpenting berkontribusi terhadap kemajuan UMKM dengan menghubungkan mereka ke pelaku UMKM yang tidak punya akses ke bank.
Baca Juga: Fokus Bantu UMKM, Bawa KoinWorks Raih Penghargaan Tematik ESG di Singapore FinTech Festival
Sejak pertama berdiri pada 2015 hingga kini, Investree telah memfasilitasi pinjaman mencapai Rp22,48 triliun dan ada sekitar 30 perusahaan finansial dari dalam dan luar negeri yang bergabung sebagai lender institusi. Menjadi lender institusi membawa mereka lebih mudah menyentuh dan menyalurkan pembiayaan kepada para pelaku UMKM.
Salah satunya adalah PT Sarana Yogya Ventura atau disebut Sarana Yogya Ventura. Sarana Yogya Ventura adalah Perusahaan Modal Ventura Daerah yang terafiliasi dengan Bahana Artha Ventura. Berdiri sejak 1995, Sarana Yogya Ventura fokus menyalurkan permodalan atau pinjaman produktif untuk UMKM yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Berkat kerja samanya dengan Investree, mereka mampu memperluas jangkauan pembiayaan ke seluruh Indonesia. Investree sendiri memulai kolaborasi dengan Sarana Yogya Ventura sejak 2022, menargetkan pelaku UMKM atau borrower dari ekosistem Investree yang berskala kecil dengan komitmen pendanaan sebesar Rp50 miliar untuk disalurkan melalui Investree kepada para borrower.
Chief Sales Officer (CSO) Investree Salman Baharuddin mengatakan, semangat yang terbangun sejak awal antara Investree dan Sarana Yogya Ventura kurang lebih sama, startup ini ingin membuat para pelaku UMKM naik kelas dengan memanfaatkan dukungan pembiayaan berbasis digital, yang diharapkan mampu memberikan kemudahan dan kecepatan bagi mereka.
"Dari komitmen pendanaan Sarana Yogya Ventura sebesar Rp50 miliar, selama 12 bulan terakhir, kami telah menyalurkan Rp15 miliar kepada lebih dari 30 pelaku UMKM dari berbagai sektor. Angka tersebut kami harap terus bertambah sejalan dengan komitmen Investree dalam membantu Sarana Yogya Ventura berpenetrasi ke lebih banyak pelaku UMKM di luar Yogyakarta hingga ke seluruh Pulau Jawa," ungkapnya, Rabu (6/12/2023).
Sementara itu, Direktur Utama PT Sarana Yogya Ventura Tri Widyawati menyampaikan, selama ini, cakupan pembiayaan Sarana Yogya Ventura hanya berada di wilayah Yogyakarta karena memang beroperasi di sini. Namun dengan adanya Investree, ia melihat peluang untuk memperluas jangkauan pembiayaan hingga keluar Yogyakarta.
Baca Juga: Fintek Alami Group Indonesia Selesaikan Investasi Pertumbuhan, Memperkuat Tim Manajemen Senior
"Selain menambah portofolio kami, kerja sama dengan Investree memungkinkan Sarana Yogya Ventura mencapai visi mengembangkan pelaku UMKM yang merupakan penopang perekonomian nasional. Sehingga manfaat dari kehadiran Sarana Yogya Ventura dapat membuat pelaku UMKM tumbuh dan mempertahankan keberlanjutan usahanya," katanya.
Tercatat di Investree, portofolio pendanaan Sarana Yogya Ventura paling banyak membiayai pemenang tender pemerintah melalui ekosistem Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang mana hal tersebut turut menyokong tujuan dan kontribusi Investree dalam mendukung program pemerintah; industri kreatif seperti agency dan rumah produksi; dan jasa khususnya desain interior.
Selain dapat memilih pinjaman dan pemberi pinjaman sesuai dengan preferensi dan kriteria risiko yang dimiliki oleh lender institusi, Sarana Yogya Ventura juga memperoleh imbal hasil kompetitif, risiko terukur, pendampingan langsung dari tim yang kompeten, dan 100 persen online.
Baca Juga: Elon Musk Butuh Uang Sebanyak Satu Miliar Dolar untuk Mendanai xAI