Alasan Startup Zenius Berhenti Beroperasi Setelah 20 Tahun Berdiri

Rahmat Jiwandono
Kamis 04 Januari 2024, 13:51 WIB
Startup edukasi teknologi Zenius tutup setelah 20 tahun beroperasi. (Sumber: Istimewa)

Startup edukasi teknologi Zenius tutup setelah 20 tahun beroperasi. (Sumber: Istimewa)

Techverse.asia - Perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di bidang edukasi yang didukung oleh teknologi, Zenius resmi mengumumkan bahwa platformnya akan berhenti beroperasi.

Dengan begitu, startup yang sudah berjalan selama 20 tahun ini dilaporkan akan berhenti operasionalnya per 22 Januari 2024. Untuk itu, diperkirakan akan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mempengaruhi sejumlah karyawan.

Sebelumnya Zenius juga telah melakukan PHK sebanyak tiga kali, tepatnya masing-masing pada Mei 2022, Agustus 2022, dan terakhir kali pada Februari 2023.

Hal itu terungkap melalui beberapa unggahan yang sudah ramai diperbincangkan di media sosial X/Twitter pada Rabu (3/1/2024) malam kemarin.

Baca Juga: rankpillar Ajak Startup Bertumbuh Bersama Layanan Mereka

Dalam pernyataan resmi yang dikirimkan perusahaan ke sejumlah media, Zenius menyebutkan terpaksa harus menghentikan operasionalnya disebabkan tantangan operasional. Namun, Zenius tak membeberkan secara detail mengenai penutupan operasi platform pendidikan daring (online) tersebut.

"Sekarang ini Zenius mengalami tantangan operasional dan kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang timbul bagi para pengguna kami," ujar CEO Zenius Sabda PS kami lansir pada Kamis (4/12/2024).

"Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi untuk sementara, tetapi kami menjamin bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, dan asik," lanjut pernyataannya.

Baca Juga: Startup Swap Energi Raih Pendanaan Seri A dari 3 Investor Besar China

Ia mengaku sadar bahwa keputusan penghentian Zenius ini tentunya bakal mengecewakan banyak pihak, khususnya para pengguna setia layanan Zenius. Oleh karena itu, dia menyampaikan permintaan maaf dan terima kasihnya kepada para pengguna serta mitra atas kepercayaan yang telah diberikan.

"Kami berterima kasih kepada para pengguna yang telah menjadi pilar penting dalam perjalanan kami sejak tahun 2004. Dukungan dan kepercayaan mereka adalah hal yang tidak ternilai bagi kami," katanya. Pernyataan ini juga telah disampaikan kepada para mitra pemilik lokasi bimbingan belajar (bimbel) luring (offline) Primagama.

Sebelum tutup Zenius bahkan sudah mendapatkan pendanaan dari sejumlah modal ventura ternama seperti Northstar Group milik Patrick Walujo. Pada 2009, Northstar Group menyuntikkan dana sebesar US$20 juta. Selain itu, juga ada pendanaan dari Alpha JWC, Beacon Venture Capital, Openspace Ventures, hingga MDI Ventures yang merupakan milik PT Telkom Indonesia (Persero).

Baca Juga: Awal 2024, Realme Ganti Slogan Menjadi 'Make It Real'

Ihwal pendanaan dari MDI Ventures pada 2022 lalu, melalui siaran persnya, Zenius mengaku total mendapat pendanaan sebesar US$40 juta atau sekitar Rp620 miliaran.

Sebagai informasi, awalnya startup Zenius didirikan oleh dua orang yakni Sabda PS dan Medy Suharta pada 2004 silam. Zenius mengalami sepak terjangnya sebagai pusat bimbel offline, sebelum akhirnya tiga tahun kemudian, tepatnya pada 2007, berganti nama menjadi Zenius Education.

Startup ini menawarkan bimbel mata pelajaran mulai dari SD, SMP, sampai SMA. Pun juga terdapat persiapan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), ujian mandiri, dan upskilling atau reskilling profesional.

Baca Juga: 3 Lembaga Ini Bersatu untuk Mengatasi Masalah Startup Baru

Kemudian Zenius pun pada 2022 mengakuisisi Primagama. Tapi, jumlah uang yang digelontorkan Zenius guna mengambil alih perusahaan bimbingan belajar ini tak diumumkan. Yang jelas, dibutuhkan banyak uang untuk membeli lembaga bimbel seperti Primagama yang sudah memiliki jaringan nasional.

Sejak membeli Primagama, Zenius juga melakukan PHK yang terdampak terhadap kepada ratusan orang karyawannya. "Bergabungnya Primagama dengan Zenius adalah gabungan antara dua ahli di bidang pendidikan yang akan menciptakan inovasi-inovasi terbaik ke depannya demi memajuka kualitas pendidikan di Tanah Air di masa mendatang," ungkap Chief Product and Growth Officer Zenius, Sony Radhityo saat itu.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)