Techverse.asia - Alodokter beranggapan bahwa ada kepentingan mendesak akan jaminan kesehatan karyawan. Tidak cuma bertujuan untuk memberikan perlindungan menyeluruh namun juga memberikan fleksibilitas kepada perusahaan dalam mengelola serta menyusun program kompensasi kesehatan yang bisa disesuaikan dengan karakteristik unik setiap jabatan.
Baca Juga: Everpro Gandeng SMESCO dan Google Indonesia, Dorong Digitalisasi UMKM
Oleh karena itu, Alodokter melakukan pembaruan teknologi pada produk Aloproteksi Korporasi dasbor di website. Langkah tersebut akan memberikan kemudahan perusahaan dalam memaksimalkan pemberian asuransi kesehatan di seluruh lini struktur karyawan.
Titik fokus pengembangan dasbor Aloproteksi Korporasi ialah menjadikannya lebih ramah untuk pengguna atau user friendly, mudah diakses, tetapi tetap dengan tingkat keamanan data yang baik, serta memperkuat adaptasi platform terhadap kebutuhan interaksi pengguna.
"Kami percaya tentang manfaat teknologi ini merupakan investasi baik bagi setiap perusahaan, dan strategi cerdas guna membangun keunggulan kompetitif dalam menciptakan budaya kerja yang fokus terhadap kesejahteraan karyawan," kata Co-founder sekaligus Presiden Direktur Alodokter Suci Arumsari, Kamis (1/2/2024).
Baca Juga: Hukumonline Raih Pendanaan Seri B dari MDIF
Menurut Suci, transformasi teknologi dsabor Aloproteksi fokus pada pengaturan digital yang memudahkan fleksibilitas dalam merancang program asuransi kesehatan, menciptakan strategi kompensasi yang lebih dinamis.
"Fungsi mendasar seperti menyajikan ringkasan data yang gampang dipahami termasuk dalam bentuk visualisasi secara grafik, akses real-time, analisa premi, hingga klaim juga telah ditingkatkan," ujarnya.
Keamanan dengan enkripsi yang kuat guna melindungi data serta informasi sensitif karyawan juga selalu ditingkatkan dan hadirnya fitur peringatan (alert) yakni pemberitahuan serta pengingat untuk mengelola kebijakan proteksi karyawan saat polis proteksi akan berakhir maupun saat perubahan proteksi terjadi.
Sekadar diketahui, Alodokter, platform kesehatan digital yang pertama kali didirikan di tahun 2014 oleh Suci Arumsari, yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur, bersama rekannya Nathanael Faibis yang juga menjabat sebagai CEO.
Baca Juga: Survei Pew Research Center: TikTok Jadi Platform dengan Pertumbuhan Tercepat
Ide untuk mendirikan Alodokter datang dari rasa bingung dan frustasi Suci yang membutuhkan waktu empat tahun untuk mencari dokter yang tepat saat didiagnosa penyakit genetik langka di bagian tulang belakang.
Alodokter dimulai dari situs web yang menyediakan artikel-artikel kesehatan dari pakar kesehatan. Di tahun 2016, Alodokter berkembang dengan fitur konsultasi dengan dokter melalui aplikasi. Dalam fitur ini, Alodokter berkerjabsama dengan dokter umum dan spesialis untuk memberikan konsultasi kesehatan bagi pengguna.
Pada 2017, Alodokter menempati peringkat ke-6 dalam daftar 10 perusahaan startup dengan pendanaan tertinggi di Indonesia dengan pendanaan sebesar US$9 juta.
Baca Juga: Hideo Kojima Persiapkan Game Bergenre Spionase
Pada Oktober 2019, Alodokter mendukung Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mempersiapkan para dokter menghadapi era digital dengan meluncurkan Alomedia.
Platform untuk dokter mempelajari materi dan mengikuti ujian secara daring untuk pengajuan Satuan Kredit Profesi (SKP) yang diperlukan untuk memperbarui izin praktik.
Sampai tahun 2021, Alodokter telah mencapai 30 juta pengguna aktif setiap bulan dengan dukungan 43 ribu dokter. Sedangkan, selama masa pandemi Covid-19 berlangsung, Alodokter juga memberikan layanan informasi dan edukasi bagi masyarakat dengan mengikuti pedoman dari pemerintah.
Baca Juga: Indonesia Ternyata Masih Kekurangan Profesi Dokter
Pendanaan
Alodokter mendapatkan pendanaan awal dari empat pemodal ventura global yaitu 500 Startups, Golden Gate Ventures, Lim Dershing, dan Pegasus Tech Ventures sebesar US$600 ribu pada 2015.
Pada tahun-tahun berikutnya, Alodokter kembali mendapatkan suntikan dana dari Golden Gate Ventures bersama 500 Startups dan Lim Dershing sebesar US$2,5 juta, dari SoftBank Ventures Korea sebesar US$9 juta, dari SequisLife, Philips, Heritas Capital, Hera Capital, Dayli Partners dan lainnya sebesar US$33 juta.
Di bulan November 2020, Alodokter mendapatkan pendanaan tambahan dari anak perusahaan Telkom Group MDI Ventures sebagai lanjutan dari pendanaan Series C sebesar US$33 juta pada 2019.
Baca Juga: Terkena Gas Air Mata? Tips Dokter: Segera Bebersih Dan Ganti Pakaian