Techverse.asia - Simplus sekarang menjadi salah satu pemain utama yang sukses dalam dunia ritel yang baru dan berkembang di kawasan Asia Tenggara. CEO dan pendiri startup Simplus Jack Zhang punya pengalaman luas akitannya dengan lokapasar atau e-commerce di kawasan ini.
Jack sendiri sebelumnya pernah memimpin Lazada Thailand sejak 2019 sampai 2021.
Simplus mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat dan secara bersamaan mencapai profit pada 2023 lalu. Selama festival belanja Double 11 di tahun yang sama, Simplus menduduki peringkat pertama di TikTok dan peringkat kedua setelah Philips di daftar merek teratas Shopee untuk peralatan rumah tangga praktis.
Baca Juga: 9 Startup NextDev Academy Masuk Tahap Inkubasi
Hal tersebut menunjukkan bahwa Simplus menjadi salah satu merek yang lebih populer di kalangan konsumen daring di Asia Tenggara, bahkan perusahaan rintisan ini berhasil mencetak rekor dengan mencatatkan penjualan sebesar US$1 juta dalam satu hari.
Dengan meningkatnya urbanisasi dan pertumbuhan kelas menengah, pasar konsumen di Asia Tenggara menjadi sangat menjanjikan untuk merek yang harganya terjangkau serta sesuai dengan kebutuhan setempat.
Strategi perusahaan berfokus pada cara menemukan kebutuhan yang belum terpenuhi dari para konsumen muda dan menyediakan produk dengan kualitas yang bagus, tentunya harganya pantas. Guna mendukung hal itu, Simplus pun memberikan layanan lokal yang mengerti berbagai bahasa dan budaya di seluruh wilayah.
Baca Juga: Alodokter Kini Mempermudah Pemberian Asuransi Kesehatan untuk Karyawan
Salah satu contoh yang bisa dilihat ialah alat pengering rambut berkecepatan tinggi yang dirancang guna memberikan pengeringan cepat dengan perlindungan maksimal pada rambut.
Simplus juga menyediakan produk rumah tangga penting lainnya, seperti air fryers, penyedot debu (vacuum), dan pel lantai berkualitas tinggi. Kombinasi produk yang memiliki kualitas tinggi dengan harga yang bersaing mulai dari US$15 sampai US$50 per item telah membantu Simplus membangun tawaran nilai yang menarik di sektor peralatan rumah tangga praktis.
Pada awal 2023, AC Ventures menanamkan investasi di Simplus dan membantu startup ini agar bisa berkembang di Indonesia. Dana tersebut akan dipakai oleh Simplus untuk mengembangkan riset dan produk, serta meningkatkan infrastruktur.
Dalam 12 bulan terakhir, Simplus telah menghadirkan sejumlah produk baru yang mencakup beragam kategori, seperti dapur, kecantikan, gaya hidup, dan peralatan rumah tangga.
Baca Juga: AC Ventures Himpun Dana Triliunan Rupiah, Dukung Startup Berbasis Teknologi di Indonesia
Jack menyampaikan bahwa ia gembira karena mendapatkan suntikan dana segar dari AC Ventures. "Dengan dukungan dari tim AC Ventures, kami bakal lebih fokus pada pengembangan produk, ekspansi saluran distribusi, dan pembangunan sistem informasi," ujarnya, Selasa (6/2/2024).
Berbeda dengan kebanyakan merek yang langsung menjual produk kepada konsumen serta bergantung pada platform lokapasar, Simplus mulai menjual produknya di toko fisik, seperti Home Pro yang merupakan salah satu pengecer terbesar di Negeri Gajah itu.
Simplus juga beradaptasi dengan budaya setempat lewat siaran langsung dan video pendek yang memperlihatkan gaya hidup orang-orang di Asia Tenggara. Simplus berhasil mempertahankan tingkat kepuasan pelanggan atau Net Promoter Score (NPS) yang berkisar 50-60 persen di berbagai wilayah di negara tersebut.
Baca Juga: Everpro Gandeng SMESCO dan Google Indonesia, Dorong Digitalisasi UMKM
Menurut Jack, Asia Tenggara merupakan pasar besar. Untuk itu, Simplus bertekad untuk melayani konsumen lokal dengan produk yang disesuaikan, kualitas yang terjamin, pelayanan kelas dunia, hingga harga yang kompetitif.
"Kami berharap bisa melayani konsumen dengan baik, tumbuh bersama mereka, dan menjadi pilihan utama untuk alat keperluan rumah tangga," paparnya.
Informasi, Simplus adalah merek peralatan rumah tangga praktis terkemuka di Asia Tenggara. Perusahaan startup ini mengkhususkan diri dalam desain dan pengiriman produk rumah berkualitas tinggi yang terjangkau, disesuaikan dengan kebutuhan generasi muda di Asia Tenggara.
Baca Juga: Antler Investasi Pre-Seed untuk 37 Startup