Pendanaan Startup di Indonesia Sedang Anjlok, Wagely Dapat Modal Ratusan Miliar Rupiah

Rahmat Jiwandono
Selasa 05 Maret 2024, 11:26 WIB
Startup teknologi finansial Wagely. (Sumber: istimewa)

Startup teknologi finansial Wagely. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Wagely, perusahaan rintisan teknologi finansial (fintech) asal Indonesia, telah mendapat pendanaan baru sebesar US$23 juta atau setara dengan Rp362,5 miliar di tengah kondisi industri startup yang kekinian sedang mengalami keterbatasan pendanaan.

Pendanaan baru tersebut seiring dengan pencapaian Wagely yang memfasilitasi lebih dari satu juta kali transaksi pencairan gaji sejak awal diluncurkan.

Berita ini penting mengingat krisis pendanaan yang dihadapi oleh startup di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, yang menggarisbawahi bagaimana negara-negara berkembang terkena dampak yang lebih parah dibandingkan negara-negara maju dalam kondisi pasar teknologi yang sedang lesu saat ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2024 mengatakan bahwa pendanaan startup di Indonesia turun 87 persen pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya, turun menjadi US$400 juta dari US$3,3 miliar.

Baca Juga: Laporan Terbaru AC Ventures dan Boston Consulting Group Ungkap Potensi Besar Industri Fintek di Indonesia

Platform Wagely memberdayakan pekerja dalam mengelola keuangan lebih baik dengan menghadirkan akses ke gaji yang sudah dihasilkan setiap harinya. Layanan ini tersedia tanpa biaya buat mitra perusahaan guna menyediakannya sebagai fasilitas opsional kepada karyawan.

Sebagai konsep pelopor Earned Wage Access (EWA) di Indonesia dan Bangladesh, Wagely juga memberikan kemampuan untuk melacak gaji serta mengakses sumber literasi finansial, sehingga dapat membantu pekerja mengurangi tekanan finansial dan lebih dekat menuju kebebasan finansial.

Pada tahun lalu, Wagely menyalurkan total gaji senilai lebih dari US$25 juta, memproses hampir sejuta transaksi, dan platform ini sudah digunakan oleh setengah juta orang. Pencapaian tersebut memperkuat posisi perusahaan sebagai pimpinan layanan kesejahteraan finansial di wilayah ini dengan prospek pertumbuhan yang kuat.

Sebanyak 75 persen dari sekitar 195 juta pekerja di Indonesia dan Bangladesh menghadapi situasi finansial yang menantang dan bergantung pada setiap gaji yang mereka terima untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Baca Juga: South East Summit 2024 Selesai Digelar, Pertemukan Investor dengan Anak Muda

Keterbatasan akses terhadap layanan finansial konvensional mengakibatkan banyak pekerja kurang mendapatkan alat dan dukungan yang mereka butuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan finansial.

Untuk itu, startup Wagely percaya bahwa menawarkan akses upah yang layak di pasar-pasar ini sangatlah penting, karena 75 persen pekerja di Asia hidup dari gaji ke gaji dan memiliki gaji yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pekerja di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara maju lainnya.

“Kami bermitra dengan perusahaan-perusahaan untuk memberikan pekerjanya cara menarik gaji mereka kapan saja dalam sebulan,” Kevin Hausburg, salah satu pendiri dan CEO Wagely dikutip pada Selasa (5/3/2024).

Seperti penyedia akses upah lainnya, Wagely membebankan biaya keanggotaan tetap kepada karyawan yang menarik gaji mereka lebih awal.

Baca Juga: Seed Finance Kembangkan Aplikasi dan Tingkatkan Edukasi Keuangan

Hausburg mengatakan bahwa biaya tersebut, yang dia gambarkan sebagai 'biaya gaji ATM,' umumnya berkisar antara US$1 dan US$2,50, tergantung pada sebagian gaji yang ditarik karyawan, serta lokasi dan kesejahteraan finansial mereka.

Sejak putaran pendanaan terakhir diumumkan pada Maret 2022, startup tersebut, kata Hausburg, mengalami pertumbuhan pendapatan sekitar 5x lipat dan bisnisnya meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu, tanpa mengungkapkannya secara spesifik.

Pendapatan ini semata-mata berasal dari biaya keanggotaan yang dibebankan oleh startup kepada karyawannya. Meskipun demikian, hal ini tetap menghabiskan uang tunai.

Baca Juga: Fintech YouTrip dari Singapura Dapat Pendanaan Seri B, Bakal Ekspansi ke Indonesia?

“Kami menghabiskan uang karena ini adalah permainan volume. Namun, margin dan model bisnisnya sendiri berkelanjutan dalam skala besar,” kata Hausburg.

Putaran pendanaan terbaru ini terdiri dari kombinasi ekuitas dan fasilitas kredit. Capria Ventures, perusahaan modal ventura yang berfokus pada wilayah Global South dan berinvestasi dalam penerapan Generative AI, memimpin porsi ekuitas bersama dengan partisipasi dari investor terdahulu.

"Tim Wagely telah menunjukkan kinerja luar biasa dengan pertumbuhan yang mengesankan dalam menyediakan solusi finansial berkelanjutan dan saling menguntungkan bagi kelompok pekerja kerah biru yang kurang terlayani dan perusahaan tempat mereka bekerja," papar Managing Partner Capria Ventures, Dave Richards.

Baca Juga: Indonesia dan Singapura Memimpin Pendanaan Fintech di Asia Tenggara

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)