Kesadaran pentingnya memantau kesehatan reproduksi perlu terus ditingkatkan.
Untuk itu, platform inovatif berbasis data yang merupakan digital asisten kesehatan reproduksi perempuan Indonesia bernama PLans, hadir ke tengah perempuan Indonesia.
Aplikasi PLans memberikan solusi personal, berdasarkan data yang menggabungkan rekomendasi medis dengan gejala harian dan kondisi kesehatan reproduksi.
Melalui aplikasi ini, setiap perempuan Indonesia dapat mengakses informasi, pengetahuan dan layanan kesehatan reproduksi untuk peningkatan kualitas hidupnya.
PLans juga merupakan inovasi anak bangsa pertama di Indonesia, yang menyediakan solusi manajemen kesehatan reproduksi perempuan, serta terhubung langsung ke tenaga profesional dan layanan kesehatan.
Baca Juga: Bijak Bermedia Sosial, Jangan Sampai Ada Galih Loss Berikutnya
Chief Executive Officer PLans, Sastya Wardani, menyatakan bahwa kehadiran aplikasi PLans dan layanannya diinspirasi dari pengalaman pribadinya dan Sandy Tantra, co-founder PLans.
Sastya dan Sandy mendapati bahwa banyak di antara keluarga dan sahabat mereka yang mengalami gangguan kesehatan reproduksi yang berujung ke kondisi yang akut, seperti infertility, PCOS, angkat rahim, dan kelainan kromosom janin. Kondisi ini sebetulnya bisa dihindari ataupun diantisipasi apabila ada pemeriksaan dan perawatan kesehatan reproduksi sedari dini.
"Kami menemukan data dari riset yang dilakukan Milli.eu*, sebanyak 85 persen perempuan di Asia Tenggara mengaku tidak mempunyai pengetahuan maupun akses ke resources tentang kesehatan reproduksi. Padahal di era internet seperti sekarang ini, akses terhadap informasi (kesehatan reproduksi) seharusnya terbuka selebar-lebarnya," kata dia, seperti dikutip dari sebuah keterangan tertulis, Jumat (26/4/2024).
"Tapi karena di sekolah ataupun di rumah tidak diajarkan atau diinformasikan, mereka tidak tahu bahwa kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting," jelas Sastya.
Baca Juga: Taman Hiburan Peppa Pig akan Dibangun di China, Dibuka pada 2027
Minimnya informasi dan edukasi seputar kesehatan reproduksi perempuan menjadi keprihatinan bagi Sastya dan Sandy. Selanjutnya, menginspirasi keduanya untuk menciptakan aplikasi manajemen kesehatan reproduksi, yang memberikan informasi, fitur, dan resources untuk pemantauan menstruasi, masa subur, dan pilihan perencanaan keluarga.
Sastya menambahkan, tak hanya berfungsi sebagai alat pencatatan menstruasi, aplikasi PLans menawarkan berbagai fitur-fitur unggulan lain, yang dapat membantu setiap perempuan menjaga dan mengelola kesehatan reproduksinya.
Baca Juga: Converse Hadir Bertabur Berlian Swarovski Pada Model Chuck 70 De Luxe Squared
PLans membawa misi memberdayakan perempuan untuk mengambil kendali atas perjalanan kesehatan reproduksi mereka, dan memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan, di manapun mereka berada.
Lebih dari sekadar aplikasi, PLans adalah gerakan untuk mendukung kesetaraan dan keadilan gender bagi kesehatan reproduksi perempuan, lanjut Sastya.
"Kami Kami akan terus mengembangkan fitur-fitur yang berguna, dan bekerja sama dengan lebih banyak klinik dan rumah sakit di Asia Tenggara, untuk mendukung hasil dan diagnosis yang lebih akurat," tambahnya.
Baca Juga: vivo V30e: Punya Desain Slim dan Layar Curved, Meluncur ke Indonesia 2 Mei 2024
Baca Juga: OATSIDE Kenalkan Varian Rasa Baru Chocolate Malt, Sekaligus Ajak Remaja Semangat Hadapi Tantangan
Lantas apa yang bisa kita dapatkan ketika menggunakan aplikasi PLans? Aplikasi ini memiliki sejumlah fitur, antara lain:
Pencatatan (tracker) siklus dan kondisi menstruasi,
Prediksi masa subur untuk perencanaan keluarga,
Akses informasi dan pengetahuan lewat chat berbasis artificial intelligence (AI),
Panduan layanan yang dipersonalisasi dari tenaga kesehatan yang profesional,
Direktori layanan dan fasilitas kesehatan reproduksi yang komprehensif dari 150 klinik dan rumah.
Health Practitioner, dr.Florencia Adeline, antusias menyambut kehadiran aplikasi PLans.
Ia sangat menghargai adanya aplikasi pengelolaan kesehatan reproduksi khusus untuk perempuan Indonesia, yang dapat menggabungkan rekomendasi medis dengan gejala harian dan kondisi kesehatan reproduksi penggunanya.
"Adanya aplikasi PLans, membantu kami tenaga kesehatan untuk mendapatkan informasi kondisi pasien secara historis dan lebih komprehensif, sehingga tindakan ataupun saran medis yang diberikan dapat lebih efektif dan tepat sasaran," tutur Adel.
Baca Juga: The Death of Slim Shady Bakal Jadi Album Eminem yang ke-12
Adel mengungkap, pasien biasanya tidak ingat kondisi menstruasi mereka lebih dari dua bulan ke belakang. Padahal untuk menghasilkan diagnosis dan penanganan yang tepat, para dokter sepertinya perlu data poin tersebut.
"Karenanya, sangat penting upaya preventif dalam menjaga kesehatan reproduksi dilakukan sedini mungkin dan secara berkala. Supaya bila ada penyakit akan lebih mudah ditangani dan tidak membahayakan jiwa," demikian ia menerangkan.
Untuk diketahui, Plans sudah bekerja sama dengan lebih dari 150 klinik dan rumah sakit di 15 kota di Indonesia, Malaysia dan Thailand dalam memberikan layanan kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga.