Lonjakan pariwisata global telah menimbulkan tantangan lingkungan yang signifikan, mulai dari emisi karbon hingga polusi plastik. Sebagai tanggapannya, konsep perjalanan ramah lingkungan (green travel) telah muncul, memberikan jalan menuju petualangan berkelanjutan yang bermanfaat bagi lingkungan dan wisatawan.
Kesadaran menjaga lingkungan juga semakin tinggi di kalangan masyarakat, tak terkecuali para wisatawan. Hal itu menumbuhkan tren berwisata dengan konsep green tourism.
Baca Juga: Bijak Bermedia Sosial, Jangan Sampai Ada Galih Loss Berikutnya
Untuk mendukung konsep pariwisata tersebut, tiket.com sebagai online travel agent (OTA) pertama di Indonesia, hadir dengan fitur terbaru bernama tiket Green. Mengutip laman tiket.com, fitur ini mengkurasi pilihan akomodasi yang mengusung konsep keberlanjutan atau sustainability.
Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa, mengatakan bahwa industri pariwisata tanah air semakin memperhatikan konsep pariwisata berkelanjutan. Hal itu dilakukan dalam menghadapi peningkatan kesadaran akan pentingnya gaya hidup ramah lingkungan,.
Fitur tiket Green merupakan inovasi terbaru dari tiket.com untuk memberikan akses kepada konsumen, dalam memilih akomodasi yang sudah mengutamakan praktik ramah lingkungan.
"Kehadiran tiket Green sejalan dengan komitmen perusahaan, untuk memberikan kemudahan kepada konsumen, dalam merencanakan perjalanan dan petualangan yang lebih berkelanjutan," kata dia, seperti dilansir lewat Katadata, pada Sabtu (27/4/2024).
Baca Juga: Internet Indonesia Lambat, Begini Kata Kominfo
tiket.com mengajak sobat tiket untuk ambil peran dan memulai dengan langkah-langkah kecil, untuk mendukung perjalanan wisata yang lebih bertanggung jawab.
Ia menyebut, hingga saat ini, tiket.com telah menyediakan lebih dari 5.400 pilihan akomodasi di seluruh dunia, termasuk 700 pilihan akomodasi di Indonesia dan Asia Tenggara yang menerapkan sustainable tourism.
Di Indonesia, beberapa daerah wisata di Indonesia, seperti Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat juga dikenal luas dengan beragam opsi akomodasinya yang ramah lingkungan.
SVP of Accomodation tiket.com, Cisyelya Bunyamin, menjelaskan fitur tiket Green memiliki kriteria dan indikator khusus, untuk memastikan mitra akomodasi dapat memenuhi standar berkelanjutan.
Kriteria tiket Green melihat bagaimana sebuah properti mengelola makanan dan minuman yang efisien, melakukan pemanfaatan dan konservasi air, upaya penghematan energi dan pengoptimalan sumber energi, menciptakan ruangan hijau, pengelolaan limbah dan daur ulang, hingga kesadaran mempromosikan upaya keberlanjutan dan pemberdayaan sumber daya lokal.
Baca Juga: Taman Hiburan Peppa Pig akan Dibangun di China, Dibuka pada 2027
Hasil survei dalam Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2023/2024 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) mendapati, sebanyak 56,76% pakar memprediksi pariwisata berkelanjutan sebagai salah satu tren pariwisata pada 2023-2024.
Chief Executive Officer Archipelago International, John Flood, menilai fitur tiket Green dapat membuka pintu bagi masyarakat untuk lebih memahami opsi-opsi akomodasi berkelanjutan yang ditawarkan dengan fasilitas terbaik.
Baca Juga: The Death of Slim Shady Bakal Jadi Album Eminem yang ke-12
"Selain itu, memberi kesempatan yang sama bagi semua orang untuk ikut berkontribusi dalam menerapkan praktik green travel dengan lebih maksimal," ujar dia.
Sementara di laman perusahaan disebutkan, untuk memastikan mitra akomodasi memenuhi standar akomodasi pariwisata berkelanjutan, berikut ini kriteria dan indikator khusus yang diberlakukan tiket Green:
Governance & Campaign: Membangun dan memperkuat mekanisme tata kelola dalam akomodasi dan melakukan kampanye keberlanjutan yang berdampak,
Resource Conservation & Monitoring: Mengevaluasi dan meningkatkan praktik konservasi dan pemantauan sumber daya dalam akomodasi ramah lingkungan,
Effective Waste Management: Mengelola limbah dan melakukan strategi daur ulang,
Empowering Local People: Menyelaraskan operasional akomodasi ramah lingkungan dengan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat lokal,
Nurturing Environment & Culture: Mengevaluasi dan meningkatkan dampak akomodasi ramah lingkungan terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat lokal.