Raih Pendanaan Baru, Startup BaniQL Sedang Memproses Paten Teknologi Ekstraksi Nikel yang Lebih Ramah Lingkungan

Uli Febriarni
Kamis 23 Mei 2024, 16:11 WIB
(ilustrasi) Proses ekstraksi nikel di BaniQL, startup pengolahan nikel dan kobalt yang perusahaannya berbasis di San Fransisco (Sumber: BaniQL)

(ilustrasi) Proses ekstraksi nikel di BaniQL, startup pengolahan nikel dan kobalt yang perusahaannya berbasis di San Fransisco (Sumber: BaniQL)

Startup teknologi iklim (climate tech) yang berbasis di San Francisco, BaniQL, berhasil mengumpulkan seed funding sebesar $1,6 juta (sekitar Rp25,5 miliar), yang didanai oleh investor modal ventura Singapura, Beenext.

Selain Beenext, putaran pendanaan ini juga didukung oleh perusahaan modal ventura Swiss, Seedstars International Ventures; platform angel investor Asia Tenggara, Amerika Serikat, Indonesia, Singapura, Malaysia; dan Jaringan XA, A2D Ventures.

CEO dan Co-founder BANiQL, Willy Halim (sumber: CIIC)

CEO dan Co-founder BANiQL, Willy Halim, menyebut bahwa startup ini menekankan perihal pendanaan awal ini akan digunakan untuk:

  • Mengembangkan fasilitas prototipe,

  • Memperluas tim penelitian dan pengembangan,

  • Mendukung operasional umum BANiQL, yang meliputi pengembangan paten, kolaborasi, hingga pengembangan produk.

"Kami yakin, pendanaan ini akan memungkinkan kami membawa BANiQL ke tingkat berikutnya, dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap transisi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan untuk industri mineral penting," kata Willy, dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis (23/5/2024).

Sementara itu COO dan Co-founder BANIQL, Eric Januar, menyebut timnya telah bekerja tanpa henti untuk mengembangkan teknologi yang tidak hanya memenuhi permintaan nikel dan kobalt yang terus meningkat, sembari memprioritaskan keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan.

"Putaran pendanaan ini adalah tonggak penting bagi kami, karena memungkinkan kami untuk mempercepat upaya serta memberikan dampak yang bertahan lama pada masa depan produksi baterai dan praktik penambangan yang berkelanjutan,” sambungnya.

COO dan Co-founder BANIQL, Eric Januar (sumber: CIIC)

Baca Juga: IKEA Hadirkan Koleksi Mittzon, Didesain Khusus untuk Perabot Kantor

BaniQL sedang mengembangkan teknologi yang bertujuan menjadikan ekstraksi nikel dan kobalt – dua komponen penting dalam baterai kendaraan listrik dan penyimpanan energi terbarukan – lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Teknologi BANIQL diketahui menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan dan efisien dibandingkan metode ekstraksi tradisional, yang sering dikaitkan dengan kerusakan lingkungan yang signifikan.

Pihak BaniQL mengeklaim solusi yang mereka buat dapat menghilangkan limbah, sembari menekan penggunaan energi dan air secara signifikan, meminimalkan penggunaan bahan kimia, dan mengurangi jejak lingkungan yang terkait dengan ekstraksi nikel dan kobalt.

BaniQL mengatakan pendekatan inovatifnya berpotensi mengurangi dampak lingkungan dari ekstraksi nikel dan kobalt secara signifikan, sekaligus memenuhi permintaan yang terus meningkat akan bahan-bahan tersebut.

Baca Juga: 10 Besar Provinsi Berdaya Saing Digital Tinggi di Indonesia Masih Didominasi dari Pulau Jawa

Baca Juga: Indonesia Bakal Punya 'ChatGPT' Sendiri, Bisa Memahami Bahasa Daerah

Baca Juga: Spesifikasi Kamera Fujifilm GFX100S II, Bodinya Kecil dan Bobotnya 31 Ons

Startup ekstraksi nikel dan kobalt yang beroperasi di Indonesia, BaniQL, raih pendanaan US$1,6 juta (sumber: BaniQL)

Kemudian, seiring transisi dunia menuju solusi energi yang lebih ramah lingkungan, permintaan akan mineral penting ini mengalami lonjakan.

Selain itu, pasar bahan baku baterai diperkirakan akan mencapai $60 miliar pada 2030, dan integrasi vertikal yang sukses dari BANIQL dengan pemrosesan material dapat membuka peluang pasar tambahan sebesar $62 miliar.

Dengan potensi pasar gabungan sebesar $120 miliar, BANIQL bertujuan untuk menangkap pangsa pasar yang signifikan dengan potensi menghasilkan pendapatan sebesar $1-3 miliar.

Target pasar awal startup ini adalah Indonesia, yang memiliki 25% cadangan nikel dunia, lalu berencana memasuki pasar Filipina, Australia, dan Korea Selatan.

Filipina diperkirakan memiliki 5% cadangan nikel global dalam bentuk endapan laterit yang luas dan dangkal, yang ditambang di permukaan setelah menghilangkan vegetasi di atasnya dan lapisan tanah atas.

Selain itu, GlobalData mengatakan Filipina adalah produsen nikel terbesar kedua di dunia pada 2022 , meskipun produksinya turun 10,49% dari tahun 2021.

Baca Juga: Sharp AQUOS R9, Ponsel dengan Spesifikasi Standar Militer AS dan Kamera Yahud dari Leica

BANiQL merupakan perusahaan yang didirikan pada 2021 silam oleh Willy Halim, Eric Januar, dan Aristotle Vergara. Willy dan Eric merupakan warga negara Indonesia yang juga berprofesi sebagai peneliti kimia di Amerika Serikat (AS). Selain ketiganya, mantan eksekutif Hyundai Motor AS, SeungWan Kim juga terlibat dalam pendirian startup ini.

Baca Juga: Sinopsis Furiosa: A Mad Max Saga, Prekuel dari Mad Max: Fury Road

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno26 Desember 2024, 18:53 WIB

Instagram Menguji Cara Guna Menampilkan Story Highlights yang Tak Sempat Dilihat Orang Lain

Fitur tersebut pertama kali ditemukan oleh pakar media sosial Ahmed Ghanem.
Instagram.
Techno26 Desember 2024, 18:44 WIB

Konsumen Indonesia Lebih Suka Chatting, Pertumbuhan Interaksi Perpesanan hingga 64%

Data Infobip Ungkap Rekor Interaksi Komunikasi Selama Black Friday dan Cyber Week.
Ilustrasi chatting. (Sumber: freepik)
Techno26 Desember 2024, 18:20 WIB

Donald Trump Bilang akan Mempertahankan TikTok di AS untuk Sementara Waktu

Dia juga dikabarkan sudah bertemu dengan CEO TikTok terkait dengan wacana pelarangan aplikasi tersebut.
Presiden AS Donald Trump.
Techno26 Desember 2024, 17:43 WIB

4 Alasan Mengapai Apple Tidak Mau Membuat Mesin Pencarinya Sendiri

Apple Jelaskan Alasannya Tidak Berencana Membuat Mesin Pencari.
Apple dan Google. (Sumber: macrumors)
Techno26 Desember 2024, 17:14 WIB

Dianggap Boros Energi, Rusia Larang Penambangan Kripto di 10 Wilayahnya

Rusia melarang penambangan kripto di beberapa wilayah, dengan alasan masalah energi.
Ilustrasi bendera Rusia. (Sumber: null)
Techno26 Desember 2024, 16:50 WIB

MediaTek Luncurkan Dimensity 8400, Chipset Besar Pertama untuk Smartphone Flagship

Ini menawarkan kinerja dan efisiensi yang luar biasa untuk pengalaman AI dan game terkini.
MediaTek Dimensity 8400. (Sumber: mediatek)
Techno26 Desember 2024, 16:34 WIB

Panggilan Video di WhatsApp Group Sekarang Bisa Pilih Orang Tertentu

WhatsApp memungkinkan memilih orang tertentu dalam grup untuk memulai panggilan grup tanpa mengganggu siapa pun.
WhatsApp lakukan pembaruan fitur panggilan video dalam grup. (Sumber: WhatsApp)
Techno25 Desember 2024, 19:20 WIB

Spesifikasi Lengkap Redmi Buds 6 Lite, Masing-masing Earbud Bobotnya 4,2 Gram

Redmi Buds 6 Lite oleh Xiaomi muncul sebagai pesaing kuat di pasar earbud nirkabel yang ramai.
Redmi Buds 6 Lite. (Sumber: Xiaomi)
Lifestyle25 Desember 2024, 18:56 WIB

Survei: Kesehatan Mental dan Fisik Dipengaruhi Pola Makan Sehat

Temuan ini menunjukkan bahwa warga Indonesia berkeyakinan bahwa makanan sehat dapat membuat mental dan fisik bagus.
Ilustrasi makanan sehat. (Sumber: freepik)
Techno25 Desember 2024, 18:44 WIB

Gila! Harga Langganan X Premium Plus Kini Naik Drastis hingga 37,5%

Ini adalah peningkatan terbesar sejak Elon Musk membeli Twitter pada tahun 2022.
X Premium Plus.