Techverse.asia - Sebagai pionir lintas batas lokapasar (cross border e-commerce) pertama dalam negeri. Startup Master Bagasi menunjukkan kinerja positifnya untuk negara. Tercatat sudah ada ribuan produk dari ratusan merek dari dalam negeri yang dibawa ke pasar global di lebih dari 90 negara di dunia.
Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Master Bagasi Amir Hamzah menyampaikan bahwa startup yang dia dirikan tak cuma sekadar platform cross border e-commerce biasa. Master Bagasi yang didirikan ini punya potensi sebagai alat diplomasi negara, membawa budaya serta produk khas Indonesia dan membangun rantai pasok global yang berkelanjutan.
"Saat kami bicara mengenai tentang kekuatan sebuah negara, kami tak hanya melihat pada kekuatan militer atau alutsistanya saja. Tapi, juga seberapa besar pengaruhnya terhadap rantai pasok global," katanya dalam keterangan tertulisnya disadur Techverse.asia pada Senin (27/5/2024).
Baca Juga: Cara Startup Accacia Menangkan Pasar Dekarbonisasi Properti
Menurutnya, kalau Korea Selatan bisa membawa budaya dan produk khasnya ke seluruh negara, maka kini saatnya Indonesia juga memiliki daya tawar yang kuat dengan budaya dan produk khasnya. Untuk itu, Master Bagasi menjawab tantangan tersebut lewat Nusantara Wave yang diinisiasi oleh Master Bagasi.
"Salah satunya melalui bisnis teknologi lintas batas lokapasar yang dibangun dari keringat anak-anak muda Indonesia," terangnya.
Dan dia telah membuktikan bahwa seluruh tim yang terlibat dari operasional bisnis sampai proses kreatifnya adalah anak-anak muda Tanah Air yang kreatif, inovatif, dan energik. Nilai-nilai tersebut juga tercermin dalam tampilan masterbagasi.com.
"Semua dirancang dan dikerjakan secara langsung oleh generasi milenial dan zelennial Indonesia," katanya.
Baca Juga: Di GrabMart Ada Beauty Store, Bisa Beli Make Up dan Skincare di Momen Tak Terduga
Ada pula aplikasi mobile yang dapat diunduh (dowload) untuk semua warga dunia, utamanya untuk warga diaspora Indonesia di seluruh negara. Mereka bisa mencari, memilih, hingga membeli ribuan produk terbaik dari ratusan merek asli dalam negeri.
Yang lebih unik lagi ialah dalam aplikasi terdapat fitur Jelajah Nusantara yang menampilkan produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari seluruh provinsi yang ada di Tanah Air. Yang terakomodir dalam sebuah peta digital interaktif. Bila ada yang ingin tahu produk khas Papua misalnya, maka akan muncul aneka produk UMKM dari daerah itu.
"Proses pembelian hingga transaksinya juga bisa dibuat dengan sangat mudah dan nyaman dengan pengguna," papar dia.
Hamzah berharap bahwa fitur Jelajah Nusantara di platform Master Bagasi ini dapat meningkatkan daya saing produk-produk UMKM Indonesia. Beragam produk seperti kerajinan tangan, fesyen, makanan dan minuman, hingga produk kecantikan khas Nusantara bisa tembus ke pasar global.
Baca Juga: 10 Besar Provinsi Berdaya Saing Digital Tinggi di Indonesia Masih Didominasi dari Pulau Jawa
Kaitannya dengan investasi, dia mengaku hingga kini masih memakai modal sendiri. "Sudah ada sih beberapa investor dalam negeri yang tertarik dengan Master Bagasi. Rencananya setelah grand launching dan perilisan aplikasi Master Bagasi," ujarnya mengenai rencana investasi selanjutanya.
Sekadar informasi, Master Bagasi adalah startup yang menggeluti bidang logistik dan e-commerce dengan memanfaatkan platform digital guna memasarkan banyak produk asli Indonesia untuk dipasarkan ke luar negeri.
"Kami menjembatani dan menjadi solusi buat para pelaku bisnis asli Indonesia yang ingin naik kelas dan menjangkau pasar global," ujarnya.
Hamzah juga punya rencana agar Master Bagasi yang sudah dia rintis bisa menjadi perusahaan publik dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Initial Public Offering (IPO) dalam dua tahun yang akan datang. Dengan mencapai IPO pada 2025, ia berharap Master Bagasi menjadi perusahaan yang tidak hanya sukses secara finansial, tapi juga bisa memberikan nilai positif bagi seluruh stakeholders.
Baca Juga: Waspada Penipuan Investasi yang Mencatut Nama East Ventures