Techverse.asia - Pendidikan berfungsi sebagai pilar fundamental untuk memperoleh pengetahuan dan mengoptimalkan peluang untuk meraih kesuksesan dalam berbagai upaya kehidupan. Meski demikian, penting untuk mengakui bahwa akses ke sumber daya pendidikan sering kali menunjukkan kesenjangan yang signifikan, yang menyebabkan distribusi peluang belajar yang tidak merata di antara individu.
Kehadiran teknologi merupakan kemajuan signifikan dengan implikasi yang luas dengan memfasilitasi akses ke berbagai konten pendidikan.
Teknologi pendidikan (edtech) mencakup domain khusus dalam teknologi yang berfokus pada desain, pengembangan, dan implementasi perangkat, termasuk solusi perangkat lunak, inovasi perangkat keras, dan proses sistemik, yang bertujuan untuk meningkatkan penyampaian pendidikan.
Berdasarkan Laporan Pemantauan Pendidikan Global oleh UNESCO, pemerintah di Asia Tenggara telah berinvestasi besar dalam sumber daya digital, buku teks, perpustakaan, dan sistem manajemen pembelajaran untuk mendukung upaya ini.
Baca Juga: Tech Winter Juga Melanda Indonesia, eFishery PHK Karyawan
Meskipun ada perkembangan industri besar dan tantangan di era pascapandemi, negara-negara termasuk Indonesia, Singapura, dan Vietnam terus menunjukkan lintasan yang meningkat dalam investasi edtech.
Misalnya, di Indonesia, nilai ekonomi edtech pada 2022 adalah US$906 juta dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 15% menjadi US$1,8 miliar pada 2027, menurut East Ventures – Digital Competitiveness Index 2023.
Sementara itu, ukuran pasar edtech Singapura juga diperkirakan akan mencapai US$2,2 miliar pada 2027; diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 13,6% selama tahun 2020-2027. Pemerintah juga berencana untuk menghabiskan lebih dari 30% anggaran fiskalnya guna memajukan infrastruktur teknologi.
Dengan total pangsa pasar yang lebih besar dari Indonesia dan Singapura, pasar edtech Vietnam diperkirakan memiliki nilai sebesar US$5,4 miliar dengan pertumbuhan CAGR yang menjanjikan sebesar 9,3% hingga 2028. East Ventures menyajikan gambaran umum tentang pemain utama Asia Tenggara dalam kancah edtech yang memiliki dampak signifikan pada lanskap regional saat ini.
Baca Juga: Ekonomi Global Sedang Tidak Bagus, Ruangguru PHK Ratusan Karyawannya
Ruangguru adalah salah satu startup terbesar di Indonesia yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan. Perusahaan ini memiliki lebih dari 22 juta pengguna dan mengelola 300 ribu guru yang menawarkan layanan di lebih dari 100 bidang mata pelajaran.
Ruangguru mengembangkan berbagai layanan pembelajaran berbasis teknologi, termasuk layanan kelas virtual, platform ujian online, video pembelajaran berlangganan, pasar bimbingan belajar privat, dan konten pendidikan lainnya yang dapat diakses melalui web dan aplikasi Ruangguru.
Ia juga berkontribusi pada lapangan kerja dengan meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk tenaga kerja yang berkualifikasi dan siap kerja. Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui peluncuran Skills Academy, platform kursus daring yang menyediakan berbagai materi kesiapan kerja dan pengembangan diri.
Baca Juga: East Ventures Tunjuk Sang Han Sebagai Mitra Dana Perusahaan di Korea Selatan
Tujuan Zenith adalah mengubah pengalaman pendidikan tradisional siswa menjadi sesuatu yang lebih berbasis data, personal, dan berbasis hibrida. Zenith juga membantu guru untuk mengajar dengan lebih efektif dan orang tua menjadi lebih terinformasi dan terlibat dalam perjalanan pendidikan anak mereka.
Perusahaan meningkatkan hasil pedagogis (metode dan aktivitas pengajaran) dengan melakukan inovasi sumber daya pengajaran di kelas, yang memungkinkan pendidik untuk menyampaikan konten dengan lebih efisien.
Bersamaan dengan itu, Zenith mengumpulkan dan menganalisis data kinerja siswa untuk memfasilitasi pengalaman pendidikan yang disesuaikan. Pada tahap ini, Zenith berhasil dengan baik melalui strategi luring ini di Singapura.
Baca Juga: Shaquille O'Neal, Jadi Investor Startup Edtech Setelah Dengar Pidato Jeff Bezos
Geniebook menawarkan platform e-learning yang dipersonalisasi yang memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Diluncurkan pada 2017, platform edtech ini menggunakan pembelajaran mesin dan guru manusia untuk mempersonalisasi pendidikan setiap siswa.
Saat ini, Geniebook memanfaatkan tiga hal, yaitu AI, streaming langsung, dan ruang obrolan untuk pembelajaran yang dipersonalisasi dan mendorong peningkatan yang terukur dalam kinerja siswa.
Platform ini menyediakan solusi pembelajaran yang komprehensif, termasuk GenieSmart, GenieClass, GenieAsk, dan hadiah pembelajaran.
Baca Juga: Binar Academy Lakukan Reorganisasi Demi Tingkatkan Profit dan Ekspansi
Prep adalah platform pendidikan Vietnam untuk tes persiapan bahasa standar seperti IELTS, TOEFL, HSK, dan lainnya. Platform ini memiliki keunggulan kompetitif yang memanfaatkan model AI dan pembelajaran yang dipersonalisasi untuk setiap pelajar.
Misalnya, pelajar yang lebih mahir akan mendapatkan program yang lebih sulit dan disesuaikan. Prep didirikan oleh Tu Pham (Pendiri dan Chief Executive Officer) dan Tran Hoai Nam (Co-Founder dan Chief Technology Officer) pada 2020, dengan misi membuat persiapan ujian yang berkualitas dapat diakses oleh semua orang.
Para pendiri itu menggabungkan pengalaman mereka dalam mengajar bahasa dan mengembangkan produk teknologi pendidikan untuk menciptakan platform pembelajaran yang memecahkan masalah utama di bidang pendidikan di Vietnam dan kawasan dengan Thailand sebagai pasar luar negeri pertama.