Pendanaan Startup di Indonesia Seret, Modal Ventura Kini Semakin Selektif

Rahmat Jiwandono
Selasa 06 Agustus 2024, 17:50 WIB
Ilustrasi perusahaan modal ventura. (Sumber: istockphoto)

Ilustrasi perusahaan modal ventura. (Sumber: istockphoto)

Techverse.asia - Kekinian perusahaan rintisan atau startup tengah menghadapi situasi yang sulit di mana salah satunya adalah permasalahan pendanaan yang semakin seret dari investor.

Berdasarkan data yang dirilis oleh SE Asia Deal Review menyebutkan bahwa pendanaan startup di Indonesia pada kuartal pertama (Q1) 2023 turun hingga 41 persen secara quarter-to-quarter dan 50 persen secara year-to-year menjadi sekitar Rp6,36 triliun.

Oleh karena itu, penting bagi startup-startup guna melakukan inovasi supaya mendapat kucuran dana segar dari para investor konstitusional. Direktur Central Capital Ventura (CCV) Adi Prasetyo menjelaskan bahwa tren seretnya suntikan modal dari investor ke startup-startup sebenarnya juga dirasakan secara global.

"Bahkan tren ini mengalami titik yang paling rendah dalam waktu enam tahun terkahir. Saat ini perusahaan modal ventura semakin selektif kaitannya dengan mengucurkan pendanaan ke startup," ujar Adi.

Baca Juga: KLAR Smile Catat Lonjakan Pendapatan hingga 10x Lipat

Artinya, pendanaan cuma akan diberikan kepada perusahaan rintisan yang punya kualitas dan performanya bagus, meskipun uang investor dalam skala global yang akan digelontorkan ke startup-startup jumlahnya sangatlah banyak.

"Seperti enam bulan pertama pada tahun ini, secara umum investor lebih berhati-hati dalam melihat peluang dan melakukan investasi," terangnya.

Bank Central Asia (BCA) berkomitmen guna mendukung pengembangan startup-startup yang ada di Tanah Air lewat CCV yang merupakan perusahaan modal ventura. Selama tiga tahun ke belakang, sambungnya, pembiayaan bagi startup masih di atas 30 persen, namun sekarang ini anjlok di bawah 30 persen.

Vice President (VP) Digital Innovation Solution BCA Samuel Tjung menyampaikan, inovasi yang punya potensi untuk menjadi penggerak ekosistem di antaranya ialah agritech, teknologi biometrik, dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). BCA bersikap terbuka terhadap startup berbasis teknologi.

Baca Juga: Seeds Finance Dapat Pendanaan Lanjutan dari Seven Capital Valor

"Hal ini tentunya harus sesuai dengan nilai serta kebutuhan perusahaan," katanya.

Pertama, apakah dapat menjawab kebutuhan BCA. Kedua, seperti apa portofolio dan cerita sukses (success story) dari klien mereka. Ketiga, perlu dilihat juga dukungan yang mampu mereka sediakan untuk keperluan perusahaan.

"Beberapa ceruk bisnis (yang) masih berpeluang (untuk) menjadi sumber pertumbuhan teknologi finansial (tekfin) di Indonesia, antara lain sektor wealth, consumer tech, maupun teknologi digital yang bisa mendukung juga sektor perbankan," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh East Ventures yang memaparkan bahwa memasuki tengah semester 2024, investor masih berhati-hati dalam melakukan pendanaan ke startup. Faktor tech winter yang masih berlanjut memengaruhi sikap para investor tersebut.

Sekadar informasi, tech winter adalah periode penurunan investasi di industri teknologi termasuk startup.

Baca Juga: Living Lab Ventures Gelar Startup Demo Day: Tarik Perhatian dari Modal Ventura

Sedikit menengok ke belakang, sektor digital di Indonesia memang memasuki siklus baru. Sebelumnya, sepanjang 2009 hingga 2021, valuasi startup digital naik dan mencapai puncak kejayaan (peak point).

Saat itu, likuiditas berlimpah. Kemudian pada 2022 dan 2023, sektor digital memasuki babak baru, terjadi tren kenaikan suku bunga bertubi-tubi di Amerika Serikat (AS). Dampaknya, inasi susah terkontrol.

Belum lagi, tekanan geopolitik yang memanas dan pergantian kepemimpinan di beberapa negara membuat ekosistem industri teknologi secara global sedang menghadapi tantangan.

Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana, mengatakan bahwa kondisi ketidakpastian dan berbagai tantangan tersebut membuat perusahaan perlu berfokus dan berhati-hati. Sebab, uang yang dulunya murah sekarang jadi mahal.

Baca Juga: AC Ventures dan Bain & Company Rilis Indonesia Venture Capital Report 2023

"Memasuki tengah semester tahun ini, tech winter masih berlanjut," kata Roderick.

Mengutip analisis data yang dilakukan Crunchbase, kuartal I 2024 menjadi rekor pendanaan startup global terendah kedua sejak awal 2018. Tercatat, pendanaan ventura global menjadi US$66 miliar di kuartal I 2024. Angka ini memang naik enam persen secara kuartalan. Tapi, turun dalam hingga 20 persen dari tahun ke tahun.

Menurut dia, investor tetap akan mencari target investasi yang baik, selama startup bisa menunjukkan value proposition yang jelas dan disruptif, pasti mereka dapat mendapatkan pendanaan. Pada dasarnya ia optimistis dengan potensi inovasi ekosistem startup dan digital yang besar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)
Techno21 Januari 2025, 16:39 WIB

Upaya Donald Trump Mempertahankan TikTok di AS, Beri Perpanjangan Waktu 75 Hari

Trump menggembar-gemborkan rencananya untuk menyelamatkan TikTok selama kampanye kemenangannya.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno21 Januari 2025, 15:50 WIB

Edits: Aplikasi Edit Video yang Fiturnya Banyak Mirip CapCut

Instagram meluncurkan aplikasi pengeditan video baru yang sangat mirip dengan CapCut.
Logo aplikasi Edits milik Instagram. (Sumber: istimewa)
Automotive21 Januari 2025, 15:05 WIB

Vespa 946 Snake Hanya Tersedia 888 Unit di Seluruh Dunia

Keanggunan yang dingin untuk model Vespa edisi terbatas baru untuk merayakan Tahun Ular.
Vespa 946 Snake. (Sumber: Vespa)
Automotive21 Januari 2025, 14:37 WIB

Yamaha MT-25 Hadir dengan Banyak Pembaruan, Cuma Ada 1 Varian

Yamaha MT-25 semakin tonjolkan aura The Master of Torque yang agresif.
Yamaha MT-25. (Sumber: Yamaha)
Automotive20 Januari 2025, 19:20 WIB

Kenalkan Produk Indonesia ke Jepang, Saber Industries Berpartisipasi di Osaka Auto Messe 2025

Saber Industries optimistis produk lokal bisa memenuhi ekspektasi modifikator Jepang.
Ilustrasi lampu mobil yang diproduksi oleh Saber Industries. (Sumber: istimewa)
Techno20 Januari 2025, 19:05 WIB

Samsung Luncurkan 2 Soundbar Baru yang Ditenagai Kecerdasan Buatan

HW-Q990F dan HW-QS700F menawarkan performa yang mumpuni melalui pemanfaatan teknologi AI untuk menciptakan output audio yang imersif.
Soundbar Samsung dari lini Q-Series. (Sumber: Samsung)