Mau Dapat Dana dari Investor? Startup di Indonesia Wajib Punya 4 Hal Ini

Rahmat Jiwandono
Minggu 11 Agustus 2024, 16:39 WIB
Ilustrasi startup. (Sumber: pexels)

Ilustrasi startup. (Sumber: pexels)

Techverse.asia - Ekosistem perusahaan startup atau rintisan di Indonesia masih dinilai punya daya tarik bagi para investor meskipun saat ini iklim makro global yang tengah fluaktuatif seperti lingkungan ekonomi yang melemah sampai ketidakpasatian di masa depan.

"Walau kondisi ekonomi makro secara global sedang tidak pasti namun saya tetap optimistis bahwa startup di dalam negeri selalu mempunyai potensi untuk bertumbuh dan berkembang," ungkap Founding Partner Intundo Ventures Patrick Yip.

Baca Juga: Imbas Tech Winter Masih Berlanjut, Pendanaan Startup Masih Dilakukan Hati-hati

Yip menyampaikan, untuk para perusahaan startup setidaknya harus memiliki empat poin penting supaya mampu untuk berkembang dan tumbuh. Pertama, startup-startup harus mampu mengelola pitunganya dengan baik, dan kedua memiliki cash cycle atau perputaran kas yang sehat.

"Ketiga, harus cepat melakukan peluncuran produk guna mengantisipasi kegagalan produk dan dapat lebih cepat melakukan evaluasi sehingga bisa menghasilkan produk yang mampu diterima baik oleh publik. Yang terakhir ialah integritas founders," katanya.

Keempat faktor tersebut, menurutnya, dapat menjadi poin yang berpengaruh terhadap perusahaan rintisan.

Sebagaimana diketahui, keadaan tech winter membawa dampak yang cukup signifikan pada startup di banyak negara di dunia, tak terkecuali di Indonesia yang menjadikan situasi bisnis di sektor teknologi mengalami tantangan besar seperti penurunan jumlah dana yang digelontorkan oleh para investor.

Baca Juga: Hadapi Tech Winter, Digiasia Bios Menawarkan Solusi EFaaS untuk Startup

Nilai pendanaan startup di Tanah Air mengalami penurunan yang sangat drastis hingga ke angka 74 persen, bahkan lebih dalam dari penurunan pendanaan startup di kawasan Asia Tenggara yang ada di persentase 56 persen.

Terpisah, Direktur Utama Trimegah Asset Management Antony Dirga mengatakan, strategi yang bisa dilakukan oleh para perusahaan rintisan maupun investor dalam menghadapi potensi krisis ekonomi global.

Strategi ini diantaranya adalah meningkatkan efisiensi biaya, fokus ke produk serta layanan yang menghasilkan pendapatan, mencari mitra strategis, dan mengembangkan ke pasar internasional. "Keempat strategi ini bisa dilakukan ketika sedang mengalami krisis ekonomi secara global," paparnya.

Antony juga membagikan tips investasi dalam menghadapi krisis global serta situasi yang tidak pasti di tahun ini buat para investor. Menurutnya, pembagian portofolio investasi pada 2024 perlu dicermati terlebih dahulu, mengamati dinamika situasi yang terjadi.

Baca Juga: Ant International x DANA: Program SisBerdaya 2024 Resmi Meluncur

"Pilihan terbaik dalam mereduksi potensi kerugian yakni dengan cara berinvestasi di reksa dana obligasi korporasi dengan durasi yang pendek dan investasi saham," terang dia.

Pendanaan seret

Kekinian perusahaan rintisan atau startup tengah menghadapi situasi yang sulit di mana salah satunya adalah permasalahan pendanaan yang semakin seret dari investor.

Berdasarkan data yang dirilis oleh SE Asia Deal Review menyebutkan bahwa pendanaan startup di Indonesia pada kuartal pertama (Q1) 2023 turun hingga 41 persen secara quarter-to-quarter dan 50 persen secara year-to-year menjadi sekitar Rp6,36 triliun.

Oleh karena itu, penting bagi startup-startup guna melakukan inovasi supaya mendapat kucuran dana segar dari para investor konstitusional.

Baca Juga: Kargo Technologies Raih Pendanaan Rp144 Miliar, Ada AirAsia Ikut Andil

Direktur Central Capital Ventura (CCV) Adi Prasetyo menjelaskan bahwa tren seretnya suntikan modal dari investor ke startup-startup sebenarnya juga dirasakan secara global.

"Bahkan tren ini mengalami titik yang paling rendah dalam waktu enam tahun terkahir. Saat ini perusahaan modal ventura semakin selektif kaitannya dengan mengucurkan pendanaan ke startup," ujarnya.

Artinya, pendanaan cuma akan diberikan kepada perusahaan rintisan yang punya kualitas dan performanya bagus, meskipun uang investor dalam skala global yang akan digelontorkan ke startup-startup jumlahnya sangatlah banyak.

"Seperti enam bulan pertama pada tahun ini, secara umum investor lebih berhati-hati dalam melihat peluang dan melakukan investasi," terangnya.

Baca Juga: Simas Jiwa-Fuse, Hadirkan Simas Dana Pasti, Simak Keuntungan yang Didapat Nasabah

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)