PT Tirta Investama (AQUA) bersama PT Khazanah Hijau Indonesia (Rekosistem) mendeklarasikan komitmen bersama untuk mengelola 1.400 metrik ton sampah kemasan dan botol plastik di Gresik, Provinsi Jawa Timur.
Komitmen itu diawali dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) bersama-sama.
Dalam keterangan resmi AQUA disebutkan, kemitraan ini mengumpulkan dan mendaur ulang sampah kemasan, untuk mendukung ekonomi sirkular dan tanggung jawab produsen yang diperluas (EPR/Extended Producer Responsibility).
Pengumpulan 1.400 ton metrik sampah plastik dalam program ini, memiliki potensi penghematan karbon emisi hingga 2,2 Juta kilogram karbon dari inisiatif daur ulang, sehingga mengurangi ketergantungan pada penggunaan virgin plastic.
Baca Juga: SoftBank Batalkan Rencana Kerja Sama Chip AI dengan Intel
Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, mengatakan bahwa AQUA selalu berinovasi dengan menempatkan konsumen sebagai prioritas utama dan mengedepankan dampak pada lingkungan.
"Kami berkomitmen menghadirkan kesehatan melalui produk berkualitas sekaligus berkontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan, sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaan Danone Impact Journey," kata Karyanto, diakses dari laman resmi AQUA, Kamis (15/8/2024).
Dia juga mengatakan, mengoptimalkan kemasan adalah salah satu wujud memelihara kelestarian lingkungan. Menurutnya, pihaknya merancang kemasan yang 100% dapat digunakan kembali, dan didaur ulang.
"Riset dan inovasi dalam kemasan terus kami dorong untuk mendukung upaya closed-loop recycling dari botol menjadi botol lagi dan berdampak yang positif bagi lingkungan," ungkapnya.
Baca Juga: Garmin Integrasikan Layanan Respon SOS dengan Ekosistem Ponsel Android dari Google
Sejak 1993, AQUA telah menginisiasi program untuk mengumpulkan kembali dan mendaur ulang sampah botol plastik pascakonsumsi dengan mengembangkan Program AQUA Peduli.
Berlanjut pada 2018, AQUA meluncurkan #BijakBerplastik, yang merupakan bentuk komitmen mendukung Gerakan Indonesia Bersih dan untuk mencapai ambisi 'Recover more than we use' (mengumpulkan kemasan lebih banyak dari yang dihasilkan).
Baca Juga: xAI Hadirkan Grok 2 dan Grok-2 Mini, Mampu Membuat Gambar di X
Baca Juga: Hollyland Meluncurkan VenusLiv V2, Terintegrasi untuk Live-streaming ke Banyak Platform
Sementara itu, Rekosistem sebagai mitra strategis adalah perusahaan rintisan (startup) yang beroperasi di bidang clean and climate tech.
Perusahaan ini menyediakan implementasi ekonomi sirkular dalam rantai pasokan limbah (yaitu pengumpulan, pemilahan, pengolahan, dan pemrosesan), dengan memanfaatkan sistem operasi pengelolaan limbah milik Rekosistem, untuk mengubah limbah menjadi bahan baku daur ulang dan energi baru terbarukan.
Baca Juga: Realme 320W Supersonic Charge: Isi Daya Ponsel Sampai Penuh Cuma 4 Menit!
CEO & Co-founder Rekosistem, Ernest C. Layman, mengungkap bahwa misi utama Rekosistem adalah untuk berkontribusi pada peningkatan tingkat daur ulang sampah, sekaligus mendorong terciptanya kebiasaan #PilahKemasSetor sampah untuk daur ulang.
"Kami juga aktif mengkampanyekan #TowardsZero dengan pendekatan waste-to-materials dan waste-to-energy untuk mendukung realisasi Net Zero Emissions di Indonesia", ujarnya.
Fasilitas Rekosistem, kata dia, berfokus mengumpulkan sampah kemasan plastik PET, PP dan PE.
"AQUA mendukung pengadaan mesin press, penambahan manfaat ekonomi bagi 100 penyortir sampah, bantuan modal untuk pembelian material kemasan dari 50 jaringan sektor informal, serta edukasi ke konsumen tentang kampanye #BijakBerplastik", tandasnya.
Baca Juga: Bantu Penderita ALS, Honor Kembangkan Antarmuka Perangkat dengan Eye Tracking
Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan dan Pemanfaatan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Mohammad Amin, turut menyampaikan pandangannya.
Menurut dia, Surabaya merupakan kota kedua terbesar di Indonesia yang memiliki permasalahan-permasalahan yang sama dengan kota lain, khususnya dalam menangani masalah limbah sampah.
Setiap hari kota Surabaya menghasilkan sampah yang pembuangannya tersebar di TPA, TPA3R dan beberapa bank sampah.
"Kolaborasi AQUA dan Rekosistem ini adalah implementasi konkrit dari EPR, yang menjadi alternatif solusi untuk mengurangi beban yang menumpuk di Surabaya dan kota-kota penyangganya," ucap Mohamad Amin.