Startup Singapura Utang US$50 juta dari HSBC untuk Danai UMKM di Indonesia

Uli Febriarni
Senin 02 September 2024, 19:42 WIB
Validus, platform pinjaman digital UKM yang berbasis di Singapura, mengamankan pembiayaan utang sebesar $50 juta untuk membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia (Sumber: Validus)

Validus, platform pinjaman digital UKM yang berbasis di Singapura, mengamankan pembiayaan utang sebesar $50 juta untuk membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia (Sumber: Validus)

Validus, platform pinjaman digital terkemuka untuk usah kecil menengah yang berkantor pusat di Singapura, mengumumkan pembentukan fasilitas utang hingga US$50 juta dari HSBC, di bawah strategi ASEAN Growth Fund.

Penggunaan dana utang tersebut ditujukan untuk mendukung inklusi keuangan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, mengatasi tantangan UMKM dalam mengakses sumber daya keuangan, sekaligus meningkatkan peran mereka dalam mendorong pembangunan ekonomi negara.

Fasilitas ini akan disalurkan melalui anak perusahaan Validus di Indonesia, Batumbu, yang saat ini merupakan platform pembiayaan digital untuk UKM terbesar di Indonesia.

"Batumbu telah mengalami peningkatan laba selama lebih dari dua tahun, dan secara konsisten mencapai margin EBITDA yang melebihi 50 persen," ungkap perusahaan, dalam laman resmi Validus, Senin (2/9/2024).

Baca Juga: Laifen Mini, Hairdryer Mungil yang Bertenaga Besar

Baca Juga: Samsung Galaxy A06: Jajaran Galaxy A dengan Knox Vault yang Menggunakan Memori Terpisah

Tim di Validus (dari ki-ka) Vikas Nahata, Ajit Raikar, dan Nikhilesh Goel dari Validus (sumber: Validus)

Co-founder dan Group CEO Validus, Nikhilesh Goel, mengatakan bahwa kemitraan jangka panjang dengan HSBC ini dibangun atas upaya berkelanjutan Validus, untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan bagi UMKM di Indonesia.

Perusahaan menekankan, mereka terus memelopori inovasi dan mendorong kemajuan dalam bidang pinjaman.

Memanfaatkan posisi unik Batumbu sebagai platform pembiayaan digital UMKM terbesar dan satu-satunya yang menguntungkan di negara ini, Validus berkomitmen untuk membuka peluang baru bagi bisnis, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan inklusi keuangan.

"Kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan HSBC dalam inisiatif penting ini, yang akan memungkinkan Validus untuk memberikan dampak yang lebih besar pada ekonomi Indonesia," kata Goel, lewat pernyataan tertulis perusahaan.

Ia menjelaskan, bank-bank tradisional di seluruh kawasan Asia Tenggara masih mengandalkan metode evaluasi kredit lama untuk usaha kecil, dan mereka terlalu bergantung pada keuangan historis dan agunan yang didukung real estat.

Goel mengatakan, bagi kawasan yang mengalami pertumbuhan PDB sebesar 5-6% per tahun, usaha kecil memerlukan akses ke modal kerja yang stabil dan mudah diakses; untuk mengembangkan usaha mereka, berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan negara.

"Di sinilah Validus memainkan peran utama sebagai penyedia pembiayaan UKM digital terbesar di seluruh ASEAN," imbuh dia.

Kepada TechCrunch Goel mengungkap, pendanaan utang ini juga dikumpulkan Validus dari Citi, HSBC, FMO, Credit Saison, OikoCredit dan bank lokal terkemuka seperti CIMB Niaga, Bank Mandiri, di seluruh Indonesia dan Thailand.

"Validus adalah pasar pembiayaan UKM terbesar di kawasan Asia Tenggara berdasarkan jumlah pinjaman terutang atau pencairan pinjaman bulanan. Saat ini kami mencatatkan rata-rata pencairan pinjaman baru sebesar $150 juta per bulan," lanjut Goel.

Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan rintisan ini telah mengalami pertumbuhan baik dalam pendapatan maupun laba bersih.

"Bisnis kami di Indonesia, yang merupakan pasar terbesar kami di antara empat negara tempat kami beroperasi – telah menghasilkan laba bersih positif sejak 2022 dan menjadi sumber arus kas positif bagi Grup," tutur dia dalam wawancaranya bersama TechCrunch.

"Margin EBITDA kami lebih dari 50 persen, dan pada tingkat Grup terkonsolidasi kami bertujuan untuk menghasilkan arus kas positif pada awal tahun depan," demikian Goel menegaskan.

Baca Juga: ARTJOG 2024 Resmi Berakhir, Fanny Soegi dan Tisna Sanjaya Jadi Penutup Acara

Baca Juga: Indonesia Jadi Negara Paling Mager, Garmin Gagas Gerakan #BeMoreBeHealthier

Head of Corporate and Business Banking HSBC Singapura, Harish Venkatesan, menambahkan bahwa HSBC mengaku senang dapat mendukung Validus, yang memainkan peran penting dalam mempromosikan inklusi keuangan bagi usaha kecil kurang terlayani di kawasan ini.

Harish memandang, UMKM memainkan peran penting yang berkontribusi pada keberhasilan ekonomi jangka panjang di kawasan ASEAN dan sekitarnya.

"Kami berharap dapat mendukung Validus dalam misi mereka untuk mendorong pertumbuhan regional melalui dana pertumbuhan HSBC ASEAN," ujarnya.

Baca Juga: Infinix ZERO 40 Series, Ponsel dengan Mode Vlogging dan Mendukung Android 16

Terdapat 64,2 juta UMKM yang berkontribusi 61% dari PDB Indonesia dan memiliki potensi pertumbuhan sangat besar.

Diketahui, UMKM tersebut mempekerjakan sekitar 119,6 juta orang, yang merupakan 97% dari total tenaga kerja di Indonesia. Namun, hanya sekitar 17,5 juta pelaku UMKM yang memanfaatkan ekosistem daring dan e-commerce

UMKM Indonesia juga menghadapi tantangan signifikan dalam mengakses pembiayaan, terutama karena persyaratan operasional, pelaporan, dan agunan bank umum yang ketat, sesuai laporan Bank Dunia pada 2017. Meskipun ada inisiatif pemerintah, hanya sekitar 20% pinjaman bank yang diberikan kepada UMKM, kata laporan Bank Dunia.

Baca Juga: Pendaftaran Kumpul Bikers Honda di Indonesia Telah Dibuka, Hadir di 3 Pulau

Vikas Nahata (Ketua Eksekutif) dan Nihkilesh Goel (CEO) mendirikan perusahaan ini di Singapura pada 2015.

Mereka mengembangkan model pinjaman yang berfokus pada rantai pasokan, yang memanfaatkan akses data non-tradisional, melalui kemitraan dengan bank-bank tradisional dan lembaga-lembaga internasional.

Berkantor pusat di Singapura, Validus hadir di Indonesia (Batumbu), Vietnam (Validus Vietnam), dan Thailand (Siam Validus).

Sejak 2021, Validus telah melipatgandakan total dana yang disalurkannya hingga mencapai S$5,17 miliar.

Perusahaan ini didukung oleh investor strategis dan VC, termasuk Vertex Ventures Asia Tenggara dan India, Vertex Growth, FMO, 01Fintech, NongHyup Financial Group, Norinchukin Bank, Aizawa Asset Management, Lotte F&L, AddVentures by SCG, VinaCapital Ventures, SEA Frontier Fund, K3 Ventures, dan Openspace Ventures.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Startup

Djoin Raih Pendanaan dari 500 Global

Rabu 07 Agustus 2024, 17:23 WIB
Djoin Raih Pendanaan dari 500 Global
Berita Terkini
Automotive15 November 2024, 18:17 WIB

Chery J6: Mobil Listrik Tipe SUV Offroad Pertama di Indonesia

Era Baru SUV Offroad dengan Energi Berkelanjutan.
Chery J6. (Sumber: dok. chery)
Techno15 November 2024, 17:38 WIB

Spotify akan Mulai Bayar Host Siniar Video, Apa Syaratnya?

Spotify akan mulai membayar host podcast video berdasarkan seberapa baik kinerja video mereka.
Spotify.
Techno15 November 2024, 17:06 WIB

Apple Merilis Final Cut Pro 11 yang Kini Bertenaga Kecerdasan Buatan

Final Cut Pro 11 memulai babak baru dalam penyuntingan video di Mac.
Final Cut Pro 11. (Sumber: Apple)
Automotive15 November 2024, 16:09 WIB

Deretan Mobil yang Diumumkan di Gelaran KIA EV Day 2024

Distributor dan media berkumpul untuk melihat lebih dekat beberapa model EV terkini dan yang akan datang dari KIA, serta kendaraan konsep.
Deretan mobil yang diperkenalkan KIA pada EV Day 2024. (Sumber: KIA)
Techno15 November 2024, 15:50 WIB

Hitachi Vantara Memperluas Platform Penyimpanan Cloud Hibrida dengan Penyimpanan Objek

Platform Penyimpanan Virtual One mengintegrasikan penyimpanan objek dengan blok dan file.
Hitachi Virtual Storage Platform One. (Sumber: Hitachi)
Startup15 November 2024, 15:32 WIB

GoTo x Indosat Kembangkan Sahabat-AI: LLM Sumber Terbuka Berbasis Bahasa Indonesia

Sahabat-AI sudah digunakan untuk Dikte Suara (Dira), teknologi AI GOTO yang diluncurkan untuk keperluan bisnis unit Financial Technology (Fintech) dan Gojek.
GoTo hadirkan Sahabat-AI untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. (Sumber: GoTo)
Startup15 November 2024, 14:35 WIB

3 Startup Teknologi Iklim di Asia Tenggara yang Patut Diperhatikan Investor

Tiga perusahaan rintisan ini memiliki prospek yang menjanjikan bagi investor.
Tiga perusahaan rintisan teknologi iklim di Asia Tenggara. (Sumber: AC Ventures)
Techno15 November 2024, 14:13 WIB

Mantap! Daya Saing Digital Indonesia Naik ke Peringkat 43 Dunia

Tapi masalah kecepatan internet jadi persoalan utama yang patut mendapat perhatian.
Ilustrasi daya saing digital. (Sumber: freepik)
Techno14 November 2024, 17:21 WIB

Laporan e-Conomy SEA 2024: Perekonomian Digital Indonesia akan Mencapai GMV yang Fantastis

Sektor e-commerce dan perjalanan menjadi penopang berkat bantuan AI dalam mendorong pertumbuhan di lima sektor utama tahun ini.
Ilustrasi ekonomi digital. (Sumber: freepik)
Startup14 November 2024, 15:23 WIB

Privy x Julo: Sediakan Tanda Tangan Elektronik untuk Platform Tekfin Julo

Privy semakin dipercaya berbagai pihak sebagai penyedia layanan digital trust terbaik di tanah air.
Privy.