Techverse.asia - Perangkat lunak atau software yang berbasis awan (cloud) ternyata membawa dampak positif bagi operasional bisnis, yang selanjutnya akan jadi basis pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang. Hal ini terungkap dalam hasil riset yang dilakukan oleh Mekari bersama Litbang Kompas.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Startup Aquatech dan Agritech Terapkan AI untuk Bisnis
Riset yang berjudul 'Penggunaan Teknologi Digital dalam Pengembangan Bisnis' tersebut yang baru-baru ini dilaksanakan dengan responden para middle manajer yang usianya 44-59 tahun di 350 korporasi - didominasi perusahaan retail - yang ada di seputar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Riset yang diterbitkan dalam gelaran Merkuri Conference 2024, ajang konferensi bisnis serta teknologi terdepan yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kota Tangerang, Provinsi Banten, pada Selasa (10/9/2024) kemarin.
Pelaksanaan Mekari Conference 2024 dengan tema 'Sustainable Growth Through Limitless Digital Innovation' menyatukan lebih dari 60 pembicara dan ribuan pengunjung guna membahas peran inovasi teknologi bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Baca Juga: TransTRACK Gelar Technology Summit, Kolaborasi Bersama PIJ Halal Ventures dan YGL World Malaysia
Perangkat lunak yang berbasiskan awan kian menjadi bagian dari transformasi digital perusahaan-perusahaan yang ada di Tanah Air. Dalam riset itu disebutkan bahwa sebesar 65 persen dari perusahaan ukuran menengah dan besar di kota-kota besar di dalam negeri sudah sadar (aware) bahwa transformasi digital akan meningkatkan efektivitas serta efisiensi bisnis.
Bahkan 73 persen perusahaan yang belum memanfaatkan software berbasis cloud berencana untuk menerapkannya dalam dua tahun ke depan.
Chief Executive Officer (CEO) Mekari Suwandi Soh mengatakan bahwa kesadaran yang tinggi bakal mendorong perusahaan guna menerapkan teknologi berupa perangkat lunak berbasis awan dengan segera guna memperlancar pengoperasian bisnis dan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan alias sustainable business growth.
"Pemakaian perangkat lunak yang berbasis cloud oleh perusahaan saat ini semakin marak, di mana riset kami menunjukkan bahwa 55 persen perusahaan telah menggunakan teknologi itu selama lebih dari tiga tahun," ujar Suwandi kami kutip pada Rabu (11/9/2024).
Baca Juga: Selama GIIAS 2024, Seva Catatkan 5.395 Instant Approval
Mekari menemukan bahwa mayoritas dengan persentase 52 persen responden telah menyaksikan peningkatan efektivitas pekerjaan setelah memanfaatkan perangkat lunak berbasis awan. Peningkatan efektivitas itu akan menjadi basis pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
"Dampak positif software berbasis awan hingga kini akan meyakinkan perusahaan untuk memperluas adopsi teknologi supaya mereka dapat merasakan lebih banyak manfaat transformasi digital bagi pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan," paparnya.
Perwakilan periset dari Litbang Kompas Christian Marpaung menyampaikan, riset tersebut juga menemukan bahwa setidaknya 85 persen perusahaan antusias dan siap menghadapi perkembangan teknologi di masa depan.
Baca Juga: Survei Cloudera: Hampir 90% Perusahaan Menggunakan AI, Tapi.......
"Antusiasme itu berakar dari keyakinan para korporasi bahwa transformasi digital akan membantu mereka menciptakan dan memanfaatkan peluang bisnis di pasar," ujarnya.
Korporasi bertindak proaktif dalam menerapkan strategi, termasuk memupuk digital talents serta memajukan infrastruktur teknologi yang mereka punyai, supaya memastikan kalau implementasi teknologi ke depannya akan berjalan dengan baik.
"Berdasarkan hasil survei yang telah kami lakukan dengan Mekari, korporasi-korporasi di Indonesia sudah mulai melirik ke teknologi yang kaitannya dengan database, cloud, blockchain, hingga kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), sebab mereka melihat adanya potensi pengembangan yang sangat menjanjikan," kata Christian.
Baca Juga: Vida Hadirkan Fitur Identity Stack: Solusi Penipuan Identitas Digital